Air putih sudah menjadi minuman wajib yang harus dikonsumsi setiap hari. Karena minuman ini sangat baik untuk kesehatan tubuh. Dalam sehari kita disarankan untuk mengkonsumsi 8 gelas atau sebanyak 2 liter.
Namun beberapa ahli juga mengatakan bahwa 2 liter tersebut tidak menjadi patokan. Banyaknya air putih yang harus dikonsumsi dipengaruhi oleh iklim. Selain itu jumlah air yang dibutuhkan setiap hari sebenarnya bervariasi bagi setiap orang. Tergantung pada seberapa aktif mereka, berapa banyak mereka berkeringat, dan sebagainya.
Pentingnya air putih bagi kesehatan tubuh seringkali belum disadari oleh banyak orang. Mereka menyepelekan dampak yang bisa terjadi ketika kurang mengkonsumsi air putih. Kebanyakan dari mereka, akan mengkonsumsi air putih jika benar – benar merasa haus.
Seringkali aktivitas yang padat justru menjadi faktor utama yang menyebabkan kita lupa minum. Tanpa disadari banyak dampak yang bisa didapatkan ketika tubuh kurang mengkonsumsi air. Inilah berbagai macam dampak akibat kurang minum air putih :
Dehidrasi
Dampak pertama yang bisa dirasakan tubuh ketika kurang minum air putih adalah dehidrasi. Saat dehidrasi menimpa tenggorokan dan mulut akan terasa kering. Rasa haus tersebut membuat tenggorokan seperti sudah tidak ada airnya sama sekali. Selain itu dehidrasi juga akan membuat kita merasa lelah, susah berkonsentrasi. Dehidrasi pada umumnya akan membuat perubahan warna air seni menjadi kuning gelap.
Mengganggu Persendian
Kurangnya mengkonsumsi air putih juga akan membuat persendian menjadi terganggu. Jika tubuh sampai kekurangan asupan air putih, maka hal ini akan mengganggu otot dan persendian tubuh. Air yang kita minum sangat penting untuk membuat persendian bisa bergerak dengan lancar.
Apabila kita kurang minum, maka persendian akan terasa lebih kaku. Selain itu, air juga memiliki peran besar dalam kelancaran aliran darah dan oksigen menuju otot dan otak.
Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh
Akibat kurang minum air putih akan menyebabkan cairan yang dikeluarkan dalam bentuk urine tidak akan sebanyak biasanya. Meski terlihat sepele, hal ini ternyata berpengaruh besar pada seberapa banyak racun atau limbah yang dikeluarkan oleh tubuh.
Padahal, jika sampai racun dan limbah ini tidak benar-benar dibuang dengan baik, maka sistem kekebalan tubuh akan terganggu dan kita pun akan lebih mudah jatuh sakit.
Sembelit
Siapa menyangka kalau ternyata kurang mengkonsumsi air putih bisa menyebabkan sembelit. Air yang kita minum ternyata berpengaruh besar pada proses penyerapan makanan dan pembentukan kotoran di dalam usus.
Selain itu, kekurangan minum akan mengakibatkan usus tidak mampu berkontraksi dengan baik sehingga bisa menyebabkan masalah sembelit atau susah buang air besar (BAB). Jika hal ini sering terjadi, risiko terkena wasir dan pendarahan rektum bisa meningkat.
Merasa Lelah
Kurangnya mengkonsumsi air putih ternyata bisa menyebabkan tubuh merasa lelah. Namun seringkali ketika tubuh merasa lelah, kita hanya mengira bahwa itu disebabkan karena aktivitas yang terlalu padat.
Cairan tubuh terdiri dari air sehingga ketika mengalami dehidrasi, darah menjadi lebih kental dan jantung harus menggunakan lebih banyak energi untuk menjaga oksigen dan nutrisi lainnya yang bergerak melalui sistem peredaran darah.
Cara tubuh mempertahankan energi karena mungkin tidak berfungsi seefisien dalam keadaan terhidrogenasi.
Mata Sakit
Kekurangan mengkonsumsi air putih akan mengakibatkan mata menjadi kering, teriritasi, dan merah. Kondisi itu karena di bagian mata biasanya dilindungi oleh lapisan tipis yang lembap, seperti air mata, yang mengandung air dan garam.
Jika garamnya tidak cukup encer, mata akan merasa tidak nyaman atau terasa sakit. Kurangnya kelembapan juga membuat aktivitas sehari – hari sangat terganggu bagi mereka yang memakai lensa kontak.
Berisiko Meningkatkan Penyakit Batu Ginjal
Salah satu dampak yang sangat bahaya ketika kurang minum air putih adalah penyakit batu ginjal. Akibat kurang minum air putih ini dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal. Meskipun sebagian besar dapat dikeluarkan oleh tubuh, jika batu ginjal cukup besar dapat menghambat saluran kemih dan menyebabkan sakit perut atau pangkal paha.
Apabila mengalami dehidrasi parah, ada kemungkinan bisa mengalami gagal ginjal akut.
Menyebabkan Bau Mulut
Menjaga tubuh agar tetap terhidrasi sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Termasuk menjaga kesehatan mulut. Kurangnya minum air putih ternyata bisa menyebabkan masalah bau mulut. Apabila hal ini sampai terjadi, maka akan berpengaruh pada penampilan kita sehari – hari, karena bau mulut yang mengganggu.
Pentingnya menjaga bau napas sangat membantu untuk mengembalikan rasa percaya diri. Dengan mengkonsumsi air putih rutin setiap hari dalam jumlah yang sudah ditetapkan maka secara tidak langsung bau mulut tersebut dapat diatasi. Karena dengan minum air putih ini dapat membantu menjaga aliran air liur, yang mampu menyapu bersih bakteri jahat penyebab napas berbau tak sedap.
Sakit Kepala
Kehilangan berat badan bahkan 1 sampai 2%, setara dengan 500 ml hingga dua liter air , hal ini dapat menyebabkan gejala sakit kepala. Efek kurang minum air putih juga akan menyebabkan kepala jadi pusing atau lesu.
Maka dari itu segera mengganti cairan yang hilang jika sakit kepala muncul dengan mengkonsumsi air yang cukup dalam setiap harinya.
Kadar Kolesterol Meningkat
Selain bahaya diatas, ternyata kurangnya mengkonsumsi air putih bisa mengakibatkan kadar kolesterol meningkat. Kekurangan minum akan mengakibatkan tubuh menghasilkan lebih banyak kolesterol untuk memastikan membran sel tetap lembap dan dapat terus memproses nutrisi dan produk limbah.
Tentu saja, bahaya kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko terhadap masalah yang mengancam jiwa seperti serangan jantung dan stroke.
Seringkali kita melupakan hal tersebut. Karena tidak merasa haus, sehingga lupa untuk mengkonsumsi air putih. Tanpa disadari hal itu sangat berbahaya bagi tubuh. Setetes air putih saja bisa menyelamatkan tubuh dari gangguan berbagai penyakit. Memang tidak secara langsung datangnya dampak tersebut, namun akan disesalinya dikemudian hari.
KL For GAEKON
