7 Hewan Sadis Tega Bunuh Bayinya

0
7 Hewan Sadis Tega Bunuh Bayinya

Anak menjadi salah seorang yang  selalu dibangga – banggakan orang tuanya. Prestasi dan sikap baiknya yang membuat orang tua memberikan apresiasi tersendiri baginya. Rasa sayang orang tua terhadap anak sudah tidak bisa dihitung lagi berapa presentasenya. Kalau kata lagu sih ‘tak terhingga sepanjang masa’.

Namun banyak mendengar kasus banyak orang tua yang tega membunuh anaknya. Faktor yang mempengaruhipun bermacam – macam. Ada yang karena gangguan jiwa ibunya, ada pula karena hamil di luar nikah, jadi mereka tidak mengharapkan kehadiran anaknya di bumi.

Ternyata bukan hanya manusia saja yang tega melakukan hal tersebut. Hewan, mahkluk hidup yang juga mempunyai sifat penyayang ini mampu melakukan hal itu. Berikut 10 hewan yang sering membunuh bayinya, baik itu bayi dari satu kelompok, spesiesnya sendiri, sampai bayi dari spesies lain.

  • Meerkat

Hewan ini berasal dari dataran selatan Afrika, meerkat (juga disebut suricate) adalah hewan yang terlihat ramah dan sangat terorganisir. Namun, hal yang mungkin mengejutkan adalah bahwa meskipun mereka memiliki rasa kebersamaan yang kuat, pemimpin dalam kelompok meerkat seringkali menjadi sosok tiran.

Dalam hierarki meerkat, laki-laki dan perempuan alpha akan memerintah dengan tangan besi. Melansir dari laman Smithsonian Magazine, jika seekor meerkat betina melahirkan atau sedang merawat bayinya, maka sang alpha betina akan langsung membunuh bayinya.

Para alpha betina ini kemudian memaksa ibu yang sedang berduka ini untuk memilih, tinggal dalam kawanan dan menjadi “perawat basah” untuk anak-anak alpha atau hidup di pengasingan.

  • Lumba – Lumba Hidung Botol

Lumba-lumba adalah salah satu mamalia yang paling dicintai di lautan. Namun, dalam kasus yang sangat langka, sekelompok lumba-lumba hidung botol pernah berusaha untuk membunuh bayi lumba-lumba yang baru lahir pada bulan Agustus 2013.

Seperti yang dikutip dari BBC, pada saat itu para peneliti sedang melihat kelahiran langsung bayi lumba-lumba hidung botol di alam liar dekat pantai Georgia. Yang mengejutkan, tidak lebih dari dua menit setelah memasuki dunia, dua lumba-lumba jantan mulai mencoba menenggelamkan bayi tersebut dan terus melakukannya selama 30 menit.

Beberapa teori mencoba untuk menjelaskan perilaku kasar ini, termasuk bentrokan teritorial, perselisihan makanan, dan upaya untuk memaksa kawin dengan lumba-lumba betina setelah anaknya mati.

  • Beruang

Beruang dapat hidup menyendiri, kuat, dan sangat melindungi anak mereka. Mungkin sulit untuk membayangkan kalau seorang ibu beruang dapat membunuh anaknya sendiri, meskipun hal itu dapat terjadi.

Mengutip dari National Geographic, sekelompok penjaga menyaksikan insiden yang mengejutkan saat melihat seekor beruang sloth betina yang sedang melakukan proses melahirkan di Kebun Binatang Nasional Smithsonian, Washington DC. 

Tidak lama setelah anak pertama lahir, sang ibu memakan salah satu bayinya saat dirinya masih bersalin. Dia kemudian melahirkan dua anaknya yang lain dan hidup normal bersama mereka selama satu minggu.

Masih terkejut karena pembunuhan bayi itu, para penjaga kebun binatang kembali tercengang ketika induk beruang tersebut memakan satu anaknya lagi dan meninggalkan yang ketiga. Setelah menyelamatkan “si ketiga” dari ibu yang lalai, diketahui kalau anak itu sakit, dan kemudian diketahui kalau bayi-bayi yang bernasib buruk juga sakit.

Umumnya, induk beruang yang melahirkan (atau bahkan beruang jantan) di alam liar akan membunuh anak-anak yang mereka anggap tidak layak atau cacat. Dengan cara itu, mungkin para ibu beruang “membantu” bayinya dan menyelamatkan mereka dari penderitaan dengan memberikan rasa sakit yang singkat.

  • Anjing Prairie Ekor Hitam

Prairie dog atau anjing padang rumput adalah hewan pengerat yang tinggal di Great Plains mulai dari Texas hingga Kanada. Salah satu spesies yang paling banyak ditemukan, anjing padang rumput berekor hitam, adalah mangsa bagi kebanyakan pemburu termasuk musang, coyote, singa gunung, dan bahkan musang ekor panjang.

Tingkat kematian bayi mereka juga sangat tinggi, dan itu bukan karena pemangsaan. Penyebab utamanya adalah infanticide. Berdasarkan artikel dari University of Maryland Center for Environmental Science, faktanya 39 persen anjing padang rumput akan kehilangan anak mereka karena pembunuhan bayi.

Penyebab biasanya adalah anjing padang rumput betina yang menyerang bayi lainnya. Mereka biasanya menyusui ketika mereka melakukan pembunuhan bayi, yang mengarah ke spekulasi kalau mereka menjadi kanibal untuk mendapatkan tambahan gizi selama masa stres tersebut.

  • Babun Chacma

Babun chacma atau babak chacma adalah salah satu spesies yang memiliki salah satu struktur sosial yang rumit dalam dunia primata. Mereka dapat ditemukan di wilayah Zambezi di Afrika Selatan. Mereka hidup dalam komunitas dan diperintah di bawah hierarki di mana hubungan persahabatan dan ikatan sangatlah penting.

Namun, meskipun komunitas chacma menjunjung ikatan tersebut, terkadang alpha jantan mengabaikannya untuk membunuh anak betina yang bukan milik mereka. Alasannya sederhana, karena mereka ingin menjadi suami dari betina tertentu.

Seperti yang dilansir dari laman Public Broadcasting Service, dengan membunuh jabang bayi dan menghentikan proses laktasi, sang betina akan tersedia lagi untuk dikawini oleh sang alpha jantan.

  • Berang – Berang Laut

Berang – berang laut memang terlihat lucu, namun faktanya mamalia laut yang kita cintai ini memiliki sisi gelap. Seperti yang dilansir dari laman IFL Science, ada laporan yang sudah dikonfirmasi tentang berang-berang dewasa yang sedang “naik,” memaksa kawin, lalu menenggelamkan dan membunuh anak-anak anjing laut.

Pengamatan ini dicatat oleh para peneliti di lepas pantai California antara 2000 dan 2002, di mana 15 dari 19 insiden tersebut mengakibatkan kematian si anjing laut. Bahkan setelah anjing laut ini mati terbunuh, berang-berang tersebut mengambil mayatnya dan mengawininya.

Anehnya, berang-berang juga kawin dengan cara yang sama. Betina dipaksa dan ditahan (kadang-kadang di bawah air) untuk jangka waktu yang lama sampai perkawinan selesai, bahkan jika itu berarti membunuh betina dalam prosesnya.

Alasan perilaku ini dilakukan karena frustrasi dengan kebiasaan seksual yang biasa, menurut para ilmuwan. Karena populasi berang-berang betina menurun di daerah tersebut, berang-berang jantan menjadi putus asa dan, sayangnya, membawa agresif mereka pada anak-anak berang-berang yang masih polos.

  • Singa

Meskipun mereka menjadi satu-satunya kucing yang hidup berkelompok, singa Afrika dijuluki oleh banyak orang sebagai “raja hutan.” Mereka kuat, agung, dan menjadi semakin terancam karena populasinya di seluruh dunia semakin menurun. 

Mengutip dari Live Science, singa sendiri sering bertarung demi mangsa dan habitat, dengan manusia yang menaruh dendam pada mereka karena telah membunuh ternak, dan sayangnya dengan jenis mereka sendiri.

Singa betina memang dikenal sebagai pemburu yang handal, tetapi ketika seekor pejantan dari kelompok lain menyerang, anak-anaknya lah yang menjadi sasaran. Sama halnya dengan banyak kelompok mamalia lainnya, ketika pejantan alpha ditantang dan dikalahkan, alpha jantan yang baru akan membunuh anak-anak alpha yang telah digulingkan.

Singa melakukan hal ini agar tidak membuang-buang energi dan waktu. Setelah membunuh anaknya, ibunya akan dapat kawin dengan sang pejantan karena dia telah berhenti menyusui.

KL For GAEKON