Banyaknya spesies hewan di seluruh dunia membuat kita tidak bisa menghitungnya lagi. Berbagai jenis hewan ada semua, mulai dari yang lucu, unik, hingga menyeramkan. Namun beberapa dari mereka sekarang ada yang sudah mulai punah.
Melansir dari saintif.com, ketika suatu spesies hewan dianggap terancam punah, hal ini berarti International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah mengevaluasinya dan menandainya sebagai “endangered species” atau biasa disebut “spesies terancam punah”.
Artinya, sebagian besar spesiesnya telah mati dan tingkat kelahirannya lebih rendah daripada tingkat kematiannya. Saat ini, banyak spesies hewan dan tumbuhan berada di ambang kepunahan karena berbagai faktor.
Perusakan habitat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan suatu spesies menjadi langka. Manusia menghancurkan suatu habitat dengan berbagai cara, seperti deforestasi, penambangan, migrasi manusia, dan lain-lain. Akibatnya, beberapa spesies hewan mati seketika. Sementara yang lainnya dipaksa untuk pindah ke daerah dimana mereka tidak dapat menemukan makanan dan tempat tinggal.
Tumpahan minyak, hujan asam, pestisida, sampah plastik dan polusi udara juga telah merugikan banyak spesies hewan. Sampah plastik yang sering kita buang ini, tidak mudah terurai dengan sendirinya, dan pada akhirnya dapat mengganggu kehidupan laut.
Selain itu banyak hewan diburu karena daging, bulu dan bagian tubuh mereka yang berharga, seperti (cula badak, gading gajah dll). Pemburuan yang dilakukan manusia tersebut membuat suatu spesies hampir punah, bahkan ada beberapa yang sampai memusnahkan suatu spesies.
Jumlahnya yang sedikit, membuatmereka sudah mulai sulit dicari. Spesiesnya yang juga terancam membuat beberapa hewan ini menjadi langka. GAEKON telah merangkum dari berbagai sumber, berikut deretan hewan yang sudah mulai terancam hilang keberadaannya menurut Thisinsider.
- Trenggiling China
Deretan hewan yang sudah mulai terancam hilang keberadaannya adalah Trenggiling China. Trenggiling Cina adalah mamalia yang paling sering diperdagangkan di dunia menurut data dari CNN. Diperkirakan, sekitar 100.000 ekor Trenggiling Cina ditangkap setiap tahunnya. Hewan ini umumnya diburu untuk diambil daging dan sisiknya.
Melansir dari Kompas.com, sisiknya yang kerap dijadikan sebagai bahan makanan oleh masyarakat China karena dipercaya memiliki beberapa manfaat kesehatan.
Mengutip dari buku “Poached: Inside the Dark World of Wildlife Trafficking” yang ditulis oleh Rachel Love Nuwer terbitan Hachett UK, permintaan akan trenggiling cukup tinggi.
Trenggiling memiliki peran yang cukup penting dalam dunia medis pengobatan tradisional China. Setidaknya hampir 500 resep obat tradisional China memerlukan sisik, kulit, daging, hingga darah trenggiling.
Kesukaan masyarakat China akan trenggiling ini membuat hewan tersebut terancam punah.
- Vaquita
Hewan langka dideretan kedua adalah Vaquita. Vaquita termasuk hewan laut terlangka di dunia. Hewan laut ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958.
Melansir dari Indopos.com, lumba-lumba Vaquita tinggal di wilayah sudut atas Teluk California di Meksiko. Untuk memperkirakan jumlahnya, para peneliti mencatat bunyi ekolokasi Vaquita menggunakan jaringan besar sensor akustik yang ditempatkan di atas habitat mereka. Dikombinasikan dengan penampakan visual, data menunjukkan penurunan 98,6 persen sejak pemantauan dimulai pada 2011.
Menurut sebuah penelitian, hanya ada kurang dari 19 lumba-lumba Vaquita yang tersisa. Pada tahun 2016, populasi Vaquita diperkirakan hanya 30 ekor, tetapi sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Royal Society Open Science menunjukkan angka tersebut sudah jauh berkurang.
Perubahan iklim diperkirakan menjadi penyebab kepunahan hewan ini. Hal ini karena perubahan iklim berdampak negatif pada kemampuan hewan laut ini untuk bertahan.
- Gajah Sumatera
Gajah Sumatera juga termasuk hewan yang sudah mulai terancam hilang keberadaannya. Pada tahun 2012, spesies Gajah Sumatera dikategorikan “sangat terancam” oleh WWF. Habitatnya yang terus berkurang dari tahun ke tahun menyebabkan penurunan populasi dari Gajah Sumatera.
Alih fungsi hutan dan tingginya konflik dengan manusia dinilai menjadi penyebab penyusutan drastis populasi gajah. Selain itu melansir dari Kompas.com, menurut Ketua Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) Krismanko Padang mengatakan, habisnya gajah dari habitatnya, antara lain, karena dibunuh atau mati karena tidak ada lagi sumber pangan setelah hutan beralih menjadi kebun dan permukiman.
- Orang Utan Kalimantan
Hewan yang sudah mulai terancam punah selanjutnya adalah Orang Utan Kalimantan. 50% penurunan populasi Orang Utan di Kalimantan terjadi dalam kurun waktu 60 tahun terakhir.
Populasi orangutan di Pulau Kalimantan dari tahun ke tahun semakin berkurang. Jika sebelumnya status populasinya genting, kini keberadaan orangutan di Kalimantan memasuki tahap kritis. Status kritis atau critically endangered ini ditetapkan oleh International Union for Conservation of Nature.
Hidup orang utan terancam sebab habitatnya dirampas untuk kepentingan manusia. Pada tahun 2017 saja, laju deforestasi masih di kisaran 97.000 hektar. Deforestasi membuat habitat orang utan terfragmentasi.
Ilmuwan memperkirakan, populasi Orang Utan Kalimantan akan mengalami penurunan sebesar 22% pada tahun 2025, sehingga jumlah total yang tersisa menjadi 47.000 ekor saja.
- Gorila Gunung
Hewan yang terancam punah selanjutnya adalah gorila gunung. Menurut African Wildlife Foundation, ancaman terbesar untuk gorila gunung adalah ketidakstabilan politik terutama konflik di Republik Demokratik Kongo. Populasi gorila gunung yang tersisa tersebar di tiga negara dan empat taman nasional, seperti Taman Nasional Bwindi di Uganda dan Taman Nasional Virunga di Republik Demokratik Kongo.
- Macan Tutul Amur
Selain gorila gunung, Macan tutul juga masuk dalam daftar hewan yang terancam punah. Macan Tutul Amur adalah salah satu kucing liar paling langka di dunia yang berasal dari Rusia Timur. Berdasarkan sensus yang dilakukan di tahun 2015, hanya ada sekitar 60 ekor macan tutul yang tersisa, semuanya tinggal di Taman Nasional Macan Tutul di Rusia.
- Harimau Sumatera
Harimau Sumatera juga masuk dalam daftar hewan yang hampir punah. Perburuan menjadi penyebab dari hampir 80% kematian harimau Sumatra. Bedasarkan data dari WWF, Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered). Berdasarkan data tahun 2004, jumlah populasi Harimau Sumatera di alam bebas hanya sekitar 400 individu saja.
Harimau Sumatera menghadapi dua jenis ancaman untuk bertahan hidup. Mereka kehilangan habitat karena tingginya laju deforestasi dan terancam oleh perdagangan ilegal dimana bagian-bagian tubuhnya diperjualbelikan dengan harga tinggi di pasar gelap.
KL For GAEKON