
Kulit kering menjadi hal biasa bagi sebagian orang. Karena hal ini bisa dialami sepanjang hidup mereka. Walaupun demikian, kondisi ini hanya berlangsung sementara atau hanya pada waktu-waktu tertentu saja.
Kulit kering sering ditandai dengan beberapa gejala, seperti permukaan kulit yang terasa dan terlihat kasar. Selain itu, kondisi kulit kering yang kita alami bisa terasa kencang atau kaku saat mandi, setelah mandi, atau saat berenang. Bukan itu saja, kemerahan dan rasa gatal juga biasa muncul.
Gejala lain yang sering muncul adalah terdapat retakan atau garis-garis halus pada kulit. Kulit juga kemungkinan akan memiliki sisik dan mengelupas. Dalam kondisi yang lebih parah, terdapat retakan yang dalam dan mungkin akan mengeluarkan darah.
Sebenarnya apa saja penyebab kulit bisa menjadi kering dan mengganggu kesehatan kita :
- Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca di sekitar kita
Cuaca dingin dapat mempengaruhi tubuh. Ketika suhu turun, kadar air di kulit juga akan turun. Akibatnya, kulit jadi kering, muncul ruam kulit dan kulit akan kehilangan kelembapannya. Udara dingin, kelembapan rendah dan angin yang kencang di luar rumah bisa menghempaskan kelembapan dari kulit.
Padahal, lapisan kulit terluar mengandung minyak alami dan sel kulit mati yang menahan air di dalam kulit. Fungsinya adalah membantu menjaga kulit supaya tetap lembut, lembap dan halus. Oleh karena itu, jangan lupa untuk rutin mengoleskan pelembap atau hand body ke area kulit ketika cuaca sedang dingin.
- Dehidrasi juga bisa menyebabkan kulit kering
Ternyata, dehidrasi juga bisa menyebabkan kulit menjadi kering. Sebuah penelitian di tahun 2007 yang dipublikasikan dalam International Journal of Cosmetic Science menguji efek dehidrasi pada kondisi fisiologis kulit. Lantas, benarkah ada keterkaitan antara jumlah air yang kita minum setiap harinya dengan kulit?
Berdasarkan pantauan Gaekon dari laman Drip Drop Hydration, kesehatan kulit meningkat pesat pada orang-orang yang kebutuhan airnya tercukupi. Dengan kata lain, orang-orang yang kurang atau tidak rutin minum air bisa membuat kulit jadi stres. Kulit yang stres akan berkurang kelembabannya dan menjadi kering.
- Nutrisi dan pola makan
Dr. Terry Loong, seorang dermatologis menyebut bahwa beberapa makanan dan minuman memiliki efek merusak pada kulit. Di antaranya adalah alkohol, produk susu, makanan tinggi gula dan gandum, tuturnya dalam laman Belfast Telegraph.
Misalnya, alkohol mempengaruhi organ hati yang bisa membantu tubuh membersihkan diri dari racun. Akibatnya, kulit jadi dehidrasi, terlihat abu-abu dan kering. Akan semakin parah jika kita minum alkohol beberapa kali dalam seminggu. Begitu juga kafein dalam kopi yang bersifat diuretik serta bisa menyebabkan kulit menjadi kering dan pucat.
- Kebiasaan mandi dengan air panas
Di saat tubuh sedang pegal, mandi dengan air panas bisa membuat kita merasa segar kembali. Namun, siapa sangka kalau memiliki kebiasaan mandi dengan air panas bisa membuat kulit jadi kering? Menurut Dr. Harry Dao, asisten profesor dermatologi di Baylor University, mandi dengan air panas bisa menyebabkan kulit menjadi iritasi, gatal dan kering.
Efeknya akan semakin buruk apabila kita mandi air panas pada musim dingin. Bukan hanya membuat kulit kering, tetapi juga bisa merusak permukaan kulit. Kulit kering yang ekstrem bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius seperti peradangan kulit dan memerah, terang laman Baylor College of Medicine.
- Salah dalam penggunaan sabun
Beberapa sabun bisa menghilangkan minyak alami yang diproduksi oleh kulit. Ada jenis sabun yang tergolong keras dan memiliki sifat abrasif. Akibatnya, kulit akan menjadi kering. Padahal, sabun sangat efektif untuk menghilangkan kotoran, kuman dan bakteri dari kulit kita.
Untuk mencegahnya, cobalah memakai sabun lembut atau pembersih non-sabun yang mengandung pelembap. Hindari memakai sabun yang mengandung alkohol dan wewangian yang berlebihan, tutur Dr. Mehmet OZ, MD dalam laman Share Care.
- Terlalu sering mencuci tangan
Dengan mencuci tangan memang bisa membunuh kuman dan bakteri yang ada di permukaan tangan. Namun, berbeda jika kita mencuci tangan terlalu sering. Ini dialami oleh tenaga kesehatan, seperti dokter atau perawat. Karena terlalu sering mencuci tangan, mereka lebih mungkin memiliki tangan yang kering dibanding orang dari profesi lain, jelas Medical News Today.
Bukan hanya itu, memakai hand sanitizer secara berlebihan juga bisa mengakibatkan kulit menjadi kering. Apalagi jika pembersih tangan itu memiliki bahan dasar alkohol. Akibatnya, kulit jadi mengering, pecah-pecah dan mengelupas.
- Terpapar AC dalam waktu lama
Kulit kering juga bisa disebabkan karena paparan AC secara terus-menerus. Rasanya memang sangat nyaman ketika kita menyalakan AC di kala cuaca panas terik. Namun, hal ini berimplikasi buruk pada kulit kita. Pendingin ruangan bisa menyebabkan kulit kering. Karena hal ini bisa menghilangkan kelembapan dari udara.
Selain itu, AC juga bisa menurunkan resistensi kulit dan membuat sel-sel di permukaan kulit jadi mengering. Untuk mencegah ini terjadi, cobalah sesekali mengganti AC dengan kipas angin, lalu kembalikan kelembaban dengan alat pelembap udara.
Banyak kebiasaan – kebiasaan kecil kita yang ternyata menjadi penyebab utama kulit menjadi kering. Tanpa disadari hampir setiap hari kita melakukan hal tersebut. Sesuatu yang dikerjakan secara berlebihan memang tidak baik, karena hal itu bisa membuat kita menjadi rugi sendiri. Contohnya mencuci tangan, memang tujuan kita mencuci tangan agar bisa terhindar dari bakteri, namun ternyata mencuci tangan dengan kapasitas yang terlalu sering justru akan membuat kulit tangan kita menjadi kering.
KL For GAEKON