Arab Saudi merupakan salah satu negara di Timur Tengah yang terkenal memiliki tanah yang tandus dan berpasir. Jarang sekali terlihat pepohonan tumbuh dengan subur di sana. Gunung berbatu, tanah berpasir, dan suhu panas yang tinggi menjadi ciri khas negara ini. Namun publik mendadak dibuat gempar karena pegunungan Makkah Al-Mukarramah yang dulunya tandus di Arab Saudi tiba-tiba menjadi penuh dengan tanaman hijau.
Penyebab Arab Saudi Menjadi Hijau
Dilansir dari New Arab, hujan lebat yang turun dalam beberapa minggu terakhir menyebabkan gunung-gunung yang mengelilingi Kota Makkah menjadi tertutup tanaman hijau. Gunung-gunung itu pun jauh dari kesan kering dan gersang seperti biasanya. Faktor lain adalah karena adanya program penghijauan dari Saudi Green Initiative atau SGI. Program ini membuat Arab Saudi telah menanam 18 juta pohon dan 13 juta di antaranya adalah pohon bakau.
Secara regional, SGI berencana akan menanam 50 miliar pohon di seluruh Timur Tengah dan merestorasi area yang setara dengan 200 juta hektar lahan terdegradasi. Program ini diharapkan akan mengurangi tingkat karbon global sebesar 2,5 persen. Program Arab Saudi menghijau dipimpin langsung oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Moto program ini adalah “aksi iklim, keamanan energi, dan kemakmuran ekonomi harus diperlakukan sama”.
Curah Hujan Tinggi dan Ekstrem
Dilansir dari Arabia Weather, citra satelit Terra yang dikeluarkan oleh NASA menangkap gambar hijau di beberapa wilayah di Arab Saudi. Vegetasi hijau itu muncul di daerah gurun yang kering, seperti Kota Makkah, Jeddah, dan Madinah. The Islamic Information juga mengatakan bahwa curah hujan yang tinggi di Arab Saudi sejak Desember 2022 dengan durasi yang panjang dan terus-terusan mengakibatkan beberapa daerah terutama di wilayah barat Arab Saudi tertutup tanaman hijau.
Hujan ekstrem yang mengguyur wilayah Arab Saudi kali ini meliputi hujan es hingga petir. Juru bicara Pusat Meteorologi Nasional, Hussain Al-Qahtani menyebut sebagian besar wilayah Arab Saudi akan dilanda badai petir mulai Minggu, 8 Januari 2023 hingga Selasa, 10 Januari 2023. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan mengguyur Kota Makkah, Madinah, Al-Jouf, Tabuk, Hail, Al-Qassim, Al-Sharqiya, Al-Baha, Riyadh, dan perbatasan utara Arab Saudi.
Hujan yang mengguyur Arab Saudi dapat juga disertai dengan es, debut aktif, dan berkurangnya jarak pandang horizontal. Hal ini sangat jarang terjadi mengingat biasanya Kota Makkah dan Madinah hanya diguyur hujan selama 2 hingga 3 hari dalam setahun. Pemandangan hijau di Arab Saudi diperkirakan tidak akan bertahan lama. Pegunungan hijau itu akan kembali gersang dan tandus setelah musim penghujan mereda.
Tanda Kiamat
Dalam hadist dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا.
Artinya: “Tidak akan tiba hari Kiamat hingga tanah Arab kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai.” (HR Muslim).
Hadist ini kemudian membuat banyak keramaian di sosial media. Banyak yang menganggap fenomena gunung di Arab Saudi menjadi hijau adalah suatu hal yang mengagumkan, namun banyak juga yang khawatir bahwa peristiwa ini adalah salah satu pertanda bahwa kiamat sudah dekat.
Fenomena ini memang sangat jarang terjadi. Namun kapan datangnya hari kiamat juga tiada yang tahu. Menurut Gaekoners gimana nih? Kalian tim yang khawatir atau tim yang kagum?
FT for GAEKON