AWAS!! Ini Bahaya Terlalu Banyak Makan Sushi

0
Sushi
Sumber Foto: bloggermuntilan.com

Gaekon.com – Kuliner Jepang memang sangat beragam, salah satunya yang cukup populer yaitu sushi. Sushi adalah masakan Jepang dari nasi cuka yang disiapkan dengan gula dan garam, disertai dengan berbagai bahan, seperti makanan laut, daging, atau sayuran.

Makanan ini tak hanya populer di Jepang saja, namun juga di Indonesia. Salah satu dari kalian mungkin suka sekali makan sushi.

Sushi memang dipercaya sebagai makanan sehat yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, mengonsumsi ikan mentah segar hingga kini masih menjadi perdebatan karena dinilai dapat memicu sejumlah gangguan kesehatan.

Nah, kira-kira bahaya tidak jika mengonsumsi sushi terlalu sering?

Bahaya Konsumsi Sushi

Bukan rahasia lagi mengonsumsi ikan atau daging mentah menyimpan risiko yang berbahaya bagi kesehatan. Mulai dari keracunan makanan hingga cacing pita yang bersembunyi di dalam daging mentah.

Masalah ini juga termasuk di ikan mentah yang biasa digunakan dalam sushi. Menurut penelitian medis, sushi yang dibuat dengan ikan mentah mungkin akan mengandung bakteri dan parasit berbahaya.

Pemrosesan dan penanganan makanan yang tidak benar juga meningkatkan risiko kontaminasi. Menurut assistant professor in public health di the University of South Florida, dan pembicara untuk the Academy of Nutrition and Dietetics, Lauri Wright, PhD ikan mentah tidak memberikan manfaat kesehatan tambahan selain ikan yang di masak.

Sehingga menurutnya tidak sepadan dengan risiko kontaminan atau penyakit bawaan makanan untuk mengonsumsi mentah. Berikut beberapa bahaya mengonsumsi sushi yang terlalu banyak:

  1. Keracunan Merkuri dan Zat Lainnya

Bahaya mengonsumsi sushi yang pertama adalah keracunan merkuri dan zat lainnya. Pasalnya, ikan yang dikonsumsi mungkin saja mengandung logam berat, seperti merkuri akibat polusi laut.

Beberapa ikan dengan kadar merkuri tinggi, seperti tuna, swordfish, dan mackerel. Agar tidak terjadi bahaya saat mengonsumsinya, sebaiknya kurangi risiko keracunan dengan menghindari jenis ikan yang dinilai paling terkontaminasi.

  1. Memicu diabetes hingga penyakit jantung

Bahaya mengonsumsi sushi juga bisa terjadi akibat karbohidrat olahan dan rendah serat. Pasalnya, komponen utama sushi adalah nasi putih, yang telah dihaluskan. Prosesnya dapat menghilangkan hampir seluruh serat, vitamin, dan mineral di dalamnya.

Terlalu sering mengonsumsi asupan tinggi karbohidrat olahan dapat berujung pada peningkatan kadar gula darah. Hal tersebut dapat memicu peningkatan risiko peradangan, diabetes dan penyakit jantung pada tubuh. Terlebih lagi, nasi sushi sering diolah menggunakan gula.

  1. Memicu lonjakan gula darah dan kadar insulin

Gula tambahan dan kandungan serat yang rendah dalam sushi akan membuat makanan tersebut dipecah dengan cepat dalam sistem pencernaan. Hal tersebut yang memicu lonjakan gula darah dan kadar insulin.

  1. Meningkatkan kandungan kalori

Sushi sering dianggap sebagai makanan yang efektif dalam menurunkan berat badan. Namun, banyak jenis sushi yang dibuat dengan saus tinggi lemak dan adonan tertentu, yang justru meningkatkan kandungan kalori.

Satu potong sushi mengandung sedikit ikan atau sayuran. Hal tersebut yang membuat sushi menjadi makanan dengan kandungan rendah protein dan serat. Jika sudah begitu, sushi tidak terlalu efektif dalam mengurangi rasa lapar dan nafsu makan.

  1. Risiko terkena kanker

Bahaya mengonsumsi sushi selanjutnya disebabkan oleh tinggi garam. Selain nasi yang dimasak dengan garam, acar sayuran juga mengandung garam. Penyajiannya pun dilengkapi dengan kecap asin tinggi garam. Terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi garam meningkatkan risiko terkena kanker dan tekanan darah tinggi.

Selain itu, bahaya mengonsumsi sushi bisa disebabkan oleh kontaminasi bakteri atau parasit. Risikonya semakin besar jika terlalu sering mengonsumsi ikan mentah.  Beberapa spesies yang paling sering ditemukan termasuk Salmonella, bakteri Vibrio, dan parasit Anisakis serta Diphyllobothrium.

Secara umum, mengonsumsi sushi dalam jumlah yang cukup sering mungkin tidak akan berbahaya bagi orang sehat. Namun, tetap saja harus memperhatikan kesegaran ikan, kebersihan, pengolahan, dan penyajian sushi. Pilihlah restoran yang benar-benar menerapkan keamanan pangan dalam menyajikan sushi.

 

KA For GAEKON