
Gaekon.com – Jika sekilas didengar, menu sate kambing memang enaknya luar biasa. Selain rasa dagingnya yang menggiurkan, aromanya setelah dibakar juga menggugah selera. Nah, siapa sangka terlalu banyak makan sate kambing ini ternyata berbahaya bagi kesehatan.
Hari raya Idul adha, identik dengan adanya hewan kurban kambing maupun sapi. Pasalnya, saat itu umat islam di seluruh Indonesia melakukan penyembelihan hewan kurban. Tak heran, jika saat lebaran Idul Adha, rumah-rumah warga dipenuhi dengan daging kambing maupun sapi.
Biasanya, saat momen itulah mereka akan ramai-ramai merayakannya dengan membakar sate. Tak hanya sate, mereka juga akan mengolah dalam bentuk lainnya, seperti gulai maupun tongseng. Akhirnya, tanpa disadari bahwa mereka akan menghabiskan banyak menu daging, baik itu daging kambing, maupun daging sapi.
Padahal, seperti yang kita tahu, mengonsumsi apapun dalam jumlah banyak akan menimbulkan dampak negatif untuk kesehatan. Termasuk dengan daging kambing. Rasa enaknya daging kambing itu, diam-diam juga mengancam.
Ini Bahaya Terlalu Banyak Makan Sate Kambing
GAEKON akan berbagi informasi sedikit mengenai bahayanya makan sate kambing dalam jumlah banyak.
-
Sembelit
Mengonsumsi sate kambing ataupun daging kambing dalam porsi yang banyak bisa membuat kalian sembelit. Gejala susah BAB atau sembelit ini jangan dianggap remeh, pasalnya sembelit yang sampai menimbulkan pendarahan bisa mengakibatkan ambeien.
Menurut Pakar saluran cerna dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indoneisa-RS Cipto Mangunkusumo, Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, FINASIM, FACP, MMB, mengatakan dampak langsung mengonsumsi daging kambing berlebihan adalah sembelit.
“Pada prinsipnya, daging kambing seperti daging lainnya, sulit dicerna. Sehingga, ketika dikonsumsi berlebihan, akan mengganggu konsistensi tinja jadi lebih keras sehingga BAB jadi lebih sulit,” katanya.
-
Perut Kembung
Daging kambing yang terlalu banyak masuk ke dalam tubuh kalian juga bisa mengakibatkan perut kembung. Hal ini juga dibenarkan oleh praktisi kesehatan dr Helmin Agustina Silalahi.
Menurut dr Helmin makan daging kambing yang terlalu banyak dapat membuat enzim dalam saluran cerna menjadi berkurang, pencernaan menjadi lambat, dan timbul kembung.
Begitu juga dengan cara makan terburu-buru. Saat perut mulai terasa begah setelah makan daging kambing, segeralah minum air hangat.
-
Asam Lambung Naik
Makan daging kambing berlebihan bisa membuat asam lambung naik dan meningkatkan risiko Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Menurut pakar saluran cerna dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indoneisa-RS Cipto Mangunkusumo, Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, FINASIM, FACP, MMB, untuk orang yang sudah memiliki penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), maka GERD-nya akan bertambah parah.
“Kalau kebetulan punya penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau penyakit di mana asam atau isi lambung balik arah ke atas, maka GERD-nya akan bertambah parah setelah mengonsumsi daging kambing berlebihan,” imbuh dr Ari.
-
Kolesterol
Menu daging kambing yang paling idola adalah dengan dibakar alias sate. Baik dibumbui saus kacang atau sambal kecap, sate kambing memang sangat nikmat disantap bersama nasi hangat maupun lontong.
Namun, jika berlebihan mengonsumsinya bisa berbahaya. Pasalnya, hidangan daging ini dapat membuat kadar kolesterol dalam tubuh melonjak.
Daging kambing mengandung lemak jenuh, jika dikonsumsi berlebihan bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Kolesterol jahat yang melonjak kadarnya dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, seperti penumpukan plak pada dinding pembuluh darah (aterosklerosis).
-
Gagal Ginjal
Mengonsumsi daging kambing yang terlalu banyak juga bisa meningkatkan risiko gagal ginjal. Sebuah penelitian dari Sekolah Kedokteran di Singapura menyebutkan bahwa 25% responded yang mengonsumsi daging merah berisiko tinggi terkena gagal ginjal.
-
Jantung
Terlalu banyak mengonsumsi daging kambing dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Menurut sejumlah penelitian, seorang pria yang mengonsumsi daging merah lebih dari 75 g per hari berisiko tinggi terkena gagal jantung.
-
Kanker
Makan daging kambing yang terlalu banyak ternyata juga bisa membuat kalian berpotensi terkena kanker. WHO menyampaikan pada Oktober 2015 lalu, bahwa daging kambing bersifat karsinogenik, yang artinya meningkatkan risiko kanker.
National Cancer Institute juga menyampaikan bahwa mengolah daging merah bersuhu tinggi, seperti dipanggang atau digoreng merupakan cara mengolah daging yang berkontribusi tinggi atas meningkatnya risiko kanker.
KA For GAEKON