Banda Neira adalah salah satu pulau yang masuk ke dalam gugusan Kepulauan Banda, di Maluku, tepatnya Provinsi Maluku Tengah. Secara administratif, pulau ini terbagi menjadi 12 desa. Topografi pulau ini cenderung datar dengan jumlah penduduk sekitar 14.000 jiwa. Banda Neira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan fuli (bunga pala) dunia. Hal ini berlangsung hingga pertengahan abad ke-19. Kota moderen di Banda Neira didirikan oleh anggota VOC setelah membantai penduduk Banda untuk mendapatkan pala pada tahun 1621 dan membawa sisanya ke Batavia (Jakarta) untuk dijadikan budak. Banda Neira saat ini terkenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit karena wisata alam, bahari, budaya, dan sejarahnya.
Wisata yang Ada di Banda Neira
Beberapa destinasi wisata yang bisa dikunjungi saat ada di Banda Neira adalah
- Rumah Pengasingan Bung Hatta
Bung Hatta sebagai salah satu tokoh penting nasional pernah diasingkan di Banda Neira bersama Sutan Sjahrir sebagai tahanan politik selama enam tahun (1936-1942). Tempat tinggal Bung Hatta selama diasingkan kemudian dijadikan museum sejarah. Rumah ini memiliki beberapa ruangan, di antaranya rumah utama yang berisi beberapa peninggalan Bung Hatta, paviliun timur yang memiliki atap seng berbentuk perisai kuda, dan paviliun selatan yang dijadikan sekolah sore bagi anak-anak di Banda Neira.
Gunung Api Banda memiliki nama asli Gunung Ganapus dengan ketinggian 655 meter di atas permukaan laut dan termasuk ke dalam rangkaian ring of fire. Jika dilihat dari kejauhan, masih terdapat jalur sisa tumpahan lava saat erupsi. Waktu yang dibutuhkan untuk mendaki Gunung Api Banda adalah tiga jam perjalanan. Jalurnya tidak dapat dianggap enteng karena medannya yang cukup terjal dan menguras energi, serta cuacanya yang panas. Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, gunung ini adalah generasi keempat dari gunung Lonthot yang pembentukannya mengaami beberapa letusan kecil.
- Benteng Belgica
Benteng Belgica terletak di Bukit Tabaleku, Naira Tenggara dan dibangun pada abad ke-16 oleh bangsa Portugis dengan tujuan untuk persiapan menghadapi perlawanan masyarakat Banda yang menentang monopoli perdagangan pala yang dilakukan oleh VOC. Pada tahun 1795 Benteng Belgica sempat dilakukan pemugaran oleh Gubernur Banda yang terakhir. Di atas benteng ini, pengunjung dapat melihat pemandangan Gunung Api Banda yang ada di seberang pulau.
- Istana Mini Neira
Istana mini adalah bangunan bekas kantor pemerintahan VOC yang didirikan pada tahun 1622 dan juga sempat menjadi tempat tinggal gubernur VOC. Bangunan istana mini ini terletak di Desa Dwiwarna, Pulau Banda Neira dan memiliki gaya Eropa dengan lantai marmer, terakota, dan beberapa bagian menggunakan batu pualam. Istana mini memiliki enam ruangan dan di salah satu ruangannya terdapat tulisan tangan bangsa Eropa yang diukir pada jendela. Tulisan tangan itu berisikan curahan hati sebelum memutuskan untuk bunuh diri. Nama istana ini diambil karena bangunannya yang menyerupai bangunan Istana Negara di Bogor, namun dalam versi yang lebih kecil.
- Benteng Nassau
Benteng Nassau merupakan benteng Belanda pertama di Pulau Neira yang dibangun pada tahun 1609 oleh bangsa Portugis dengan tujuan untuk mengontrol perdagangan pala. Saat Portugis meninggalkan pekerjaan, komandan Belanda membangun benteng di Maluku menggunakan fondasi bangunan yang dibuat Portugis dan mempercepat pembangunannya sebagai perlindungan. Sampai saat ini Benteng Nassau masih berdiri kokoh.
Lava flow adalah tempat yang terbentuk setelah meletusnya gunung berapi yang mengakibatkan perairan tertutup oleh lava. Untuk berkunjung ke lava flow pengunjung harus naik perahu tempel atau ketinting selama 30 menit dari Pulau Banda Neira.
- Rumah Budaya Banda Neira
Rumah budaya ini berlokasi sekitar 25 meter dari pelabuhan Pelni Banda Neira. Rumah budaya ini menyimpan berbagai koleksi benda-benda peninggalan Belanda. Termasuk meriam dan berbagai lukisan yang menggambarkan kondisi Banda pada saat itu.
Indonesia terkenal akan keindahan alam dan warisan budaya yang beraneka ragam, salah satunya yang ada di Banda Neira. Berkunjung ke Banda Neira mungkin dapat dijadikan pilihan untuk destinasi wisata akhir tahun nih Gaekoners.
FT for GAEKON