Pengunjung Dilarang Pakai Baju Merah, Ini Mitos Pulau Onrust

0
Pulau Onrust
Sumber Foto: Edukasi Okezone

Gaekon.com – Pulau Onrust merupakan salah satu pulau yang ada di Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta yang letaknya berdekatan dengan Pulau Bidadari. Meski belum cukup familiar, namun mitos yang masih dipercaya di Pulau ini sangat menarik.

Salah satunya, yaitu larangan bagi pengunjung mengenakan baju berwarna merah. Apakah kalian pernah mendengar sebelumnya?

Pulau Onrust

Pada masa kolonial Belanda, rakyat sekitar menyebut pulau ini adalah Pulau Kapal karena di pulau ini sering sekali dikunjungi kapal-kapal Belanda sebelum menuju Batavia.

Di dalam pulau ini terdapat banyak peninggalan arkeologi pada masa kolonial Belanda dan juga sebuah rumah yang masih utuh dan dijadikan Museum Pulau Onrust.

Nama ‘Onrust’ berasal dari bahasa Belanda yang berarti ‘Tidak Pernah Beristirahat’ atau dalam bahasa Inggrisnya adalah ‘Unrest‘. Namun ada pula yang mengatakan nama Onrust tersebut diambil dari nama penghuni pulau yang masih keturunan bangsawan Belanda, yaitu Baas Onrust Cornelis van der Walck.

Jadi Tempat Peristirahatan Keluarga Raja

Zaman dahulu Pulau Onrust dan pulau-pulau lain di Teluk Jayakarta (sekarang disebut Kepulauan Seribu) pernah menjadi tempat peristirahatan keluarga raja-raja Banten.

Jayakarta merasa memiliki pulau ini karena lokasinya dekat (di hadapan Kota Jayakarta), sedangkan Banten mempunyai hak atas pulau tersebut sebab seluruh Kepulauan Seribu merupakan bagian dari teritorial kekuasaannya.

Awalnya, pulau ini memiliki luas sekitar 12 hektar, namun sekarang luasnya hanya sekitar 3,5 km2. Hal ini dikarenakan ternjadinya penyusutan akibat erosi air laut dan efek meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883.

Meski tak seluas dulu, pulau ini tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Sempat Jadi Sanatorium hingga Penjara

Pulau Onrust bisa dikatakan sebagai pulau yang multifungsi. Inilah salah satu alasan mengapa pulau ini dinamai dengan nama Pulau Onrust.

Pulau ini sempat menjadi pelabuhan untuk kapal berlabuh sebelum memasuki kawasan Jayakarta. Pulau Onrust juga pernah menjadi tempat karantina haji di tahun 1911-1933.

Tujuan karantina haji ini dimaksudkan untuk mencegah ancaman penyebaran penyakit menular yang mungkin dibawa jamaah haji sekembalinya dari Mekkah.

Setelah tahun 1933, pulau ini beralih fungsi lagi menjadi tempat tawanan para pemberontak yang terlibat dalam peristiwa kapal tujun atau lebih dikenal dengan nama peristiwa Zeven Provicien.

Tak hanya menjadi penjara bagi pemberontak, Pulau Onrust juga menjadi penjara bagi penawanan warga sipil berkebangsaan Jerman. Penggunaan pulau ini sebagai penjara berakhir pada tahun 1940-an.

Di Tahun 1945 hingga 1960-an, Pulau Onrust berubah fungsi menjadi rumah sakit atau sanatorium untuk karantina bagi penderita penyakit menular.

Setelah wabah penyakit menular menurun, pulau ini dimanfaatkan menampung gelandangan dan pengemis yang ada di Batavia dan sekitarnya.

Misteri Pulau Onrust

Di Tempat ini banyak sekali makam tidak bernama dan kompleks pemakaman Belanda di pohon Tua. Selain itu, misteri lainnya adalah konon katanya kerap hadir penampakan noni Belanda yang memakai baju pengantin sedang menunggu kekasihnya. Sayangnya dia meninggal karena penyakit pes. Dia adalah Maria Van de Velde.

Maria van de Velve meninggal dunia tahun 1721. Maria meninggal dunia karena bunuh diri, arwahnya masih kerap muncul dan berkeliaran di Pulau Onrust. Mitosnya, pengunjung dilarang memakai baju warna merah atau penampakan muncul.

Lokasi Pulau Onrust

Pulau ini terletak di Kab. Seribu, DKI Jakarta. Letaknya berdekatan dengan pulau Cipir, Kelor, dan Bidadari. Di Pulau ini juga menyediakan layanan kapal mesin untuk mereka yang ingin menuju ke sana dengan cara termudah, praktis, dan eksklusif.

Bagi yang ingin pergi berwisaya ke Pulau Onrust, caranya tidaklah sulit. Kalian hanya perlu menyebrang ke pulau ini dari Pantai Muara Kecil, Dermaga Marina Ancol, atau Pelabuhan Tanjung Pasir menggunakan speed boat.

Perjalanan menyebrang dari Dermaga Marina Ancol ke Pulau Onrust hanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit.

Sedangkan jika ingin menyebrang ke Pantai Muara Kecil atau Pelabuhan Tanjung Pasir maka waktu tempuh yang dibutuhkan bisa mencapai 20-25 menit.

KA For GAEKON