Dukun di Banjarnegara Bunuh 11 Orang: Janjikan Penggandaan Uang

0

642a49d10dec1.jpg (750×500)

Seorang dukun di Banjarnegara, Jawa Tengah ditangkap polisi setelah membunuh 11 orang. Dukun pengganda uang yang bernama Slamet Tohari (45) tersebut ditemukan polisi pada Senin, 3 April 2023. Jenazah korban pembunuhan dikubur tersangka di kebunnya, di sebuah lahan di lereng bukit. Beberapa jenazah dikubur dalam satu lubang. Total ada tiga titik yang digali oleh polisi. Jenazah ditemukan di kedalaman 80 centimeter hingga 1 meter. Diperkirakan korban telah dikubur dalam waktu yang lama, mengingat kondisinya banyak yang sudah tulang belulang. Jumlah korban masih bisa bertambah, mengingat Slamet masih dalam tahap penyelidikan polisi.

Kepala Desa Balun, Mahbudiono, mengakatan bahwa tamu-tamu Slamet berasal dari luar kota. Ia pernah ditanyai oleh seseorang yang berasal dari Pekalongan mengenai rumah Slamet yang dipercaya bisa menggandakan uang. Dari orang itulah Mahbudiono mengetahui bahwa Slamet dikenal bisa menggandakan uang. Ia juga sempat menerima tamu dari Palembang. Tamu itu datang untuk mencari keluarganya yang tidak pulang setelah pergi ke Balun. Mahbudiono pun langsung menyarankan untuk lapor ke polisi.

Kronologi Terungkapnya Kasus Pembunuhan Dukun di Banjarnegara

Kasus ini terungkap dari laporan seorang anak korban PO (53) yang merupakan warga Sukabumi, Jawa Barat. Ia membuat laporan polisi pada 27 Maret 2023. PO pertama kali bertemu dengan Slamet pada Juli 2022 bersama anaknya yang berinisial GE. Saat itu korban memang ingin menggandakan uang. Korban mendapat kabar tentang dukun pengganda uang dari postingan di Facebook. Ketika PO bertemu untuk kedua kalinya dengan Slamet, ia mengirim pesan singkat ke anaknya agar melapor ke polisi jika ia tidak bisa dihubungi lagi. Pesan itu dikirim PO pada 23 Maret 2023, kemudian pada 24 Maret 2023 ia sudah tidak bisa dihubungi lagi.

Berikut isi pesan PO:

“Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat”.

Pihak keluarga dan polisi segera mendatangi TKP setelah PO tidak ada kabar hingga tanggal 27 Maret 2023. Setelah didatangi, diketahui PO telah dikubur oleh Slamet di jalan setapak menuju ke hutan di Wanayasa. Bermula dari situlah polisi menemukan jenazah lain dengan lokasi yang tidak berjauhan.

Alasan Dukun Banjarnegara Bunuh Korban

1680531844-1732x974.webp (910×580)
https://www.beritasatu.com/nusantara/1036259/dukun-pengganda-uang-banjarnegara-jadi-tersangka-pembunuhan-korban-dicekoki-potas

Pembunuhan yang dilakukan oleh Slamet berkaitan dengan aksi penipuan yang sudah dilakukannya sejak lima tahun terakhir. Ia mengaku memiliki kemampuan untuk menggandakan uang. Alasan Slamet membunuh korbannya adalah karena ia kesal ditagih uang yang ia janjikan. Slamet memberi korbannya minuman yang telah dicampur racun ikan dengan dalih sebagai ritual.

Pada kasus korban PO, korban sudah beberapa kali menyetorkan uang kepada Slamet untuk digandakan. Totalnya ia sudah memberikan Rp70 juta. Slamet menjanjikan PO bahwa uangnya akan digandakan menjadi Rp5 miliar. Karena kesal terus menerus ditagih, Slamet kemudian meracun PO dengan minuman yang telah diberi potas. Saat konferensi pers, Slamet mengaku sempat memberikan uang kepada korban Rp11 juta. Setelah itu korban tidak pernah diberi uang lagi.

Saat ini tangan kanan Slamet, BS, telah ditangkap polisi. Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan BS memiliki tugas mengiklankan Slamet Tohari alias Mbah Slamet sebagai orang yang dapat menggandakan uang. Iklan ini ia sebar lewat media sosial Facebook.

 

Semoga kasus ini menjadi pelajaran untuk kita semua ya Gaekoners. Semoga seluruh korban dapat ditemukan dan diidentifikasi.

 

FT for GAEKON