Filosofi Nasi Kuning

0
Nasi Kuning
Sumber Foto: www.idntimes.com

Gaekon.com – Nasi Kuning, menjadi salah satu makanan khas Indonesia yang sangat populer. Nasi ini banyak diincar lantaran rasanya sangat nikmat. Belum lagi jika dipadukan dengan irisan telur, mie, sambal goreng kentang hingga tempe orek. Namun tahukah kalian bagaimana filosofi adanya nasi kuning ini?

Nasi kuning identik dengan ungkapan rasa syukur atas segala nikmat yang diberi oleh Sang Maha Kuasa. Nasi kuning kerap dijumpai di seluruh Indonesia, terutama di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta, Banjar, Manado juga Bali.

Sajian nasi kuning memang biasanya ada dalam upacara adat atau acara-acara tertentu, namun juga menjadi makanan sehari-hari yang dijual dan bisa dimakan tanpa adanya suatu perayaan tertentu.

Nasi Kuning

Nasi Kuning terbuat dari beras yang dimasak bersama dengan kunyit serta santan dan rempah-rempah. Dengan ditambahkannya bumbu-bumbu dan santan, nasi kuning memiliki rasa yang lebih gurih daripada nasi putih.

Nasi kuning biasa disajikan dengan bermacam lauk-pauk khas Indonesia. Di Filipina, hidangan nasi kuning ada di Mindanao, khususnya di kalangan Suku Maranao, yang dikenal sebagai kuning. Hidangan serupa juga ditemukan dalam hidangan Sri Lanka yang dikenal sebagai kaha buth.

Berasal dari Jawa

Konon menurut sejarah, nasi kuning ini berasal dari Jawa, lebih tepatnya saat Kerajaan Hindu muncul.

Menurut kepercayaan Jawa, warna kuning pada nasi kuning melambangkan emas yang berarti kekayaan dan kemakmuran.

Pasalnya, Agama Hindu juga mempercayai bahwa dewa dewi banyak yang tinggal di gunung dan di Pulau Jawa pun banyak sekali gunung, baik yang berapi maupun tidak.

Berbeda dengan masyarakat Bali, mereka malah menampilkan nasi kuning dengan 4 warna, yakni putih, hitam, merah dan kuning dengan bentuk kerucut serupa gunung dengan nama tumpengan. Warna kuning pada nasi ini kuning berasal dari kunyit, sehingga aman untuk dikonsumsi.

Di awal kehadiran nasi kuning, umat Hindu menghidangkan sebagai rasa terima kasih, memohon keselamatan serta meminta dijauhkan dari segala marabahaya pada dewa-dewi.

Beberapa tahun berselang, kerajaan Islam yang berdiri di tanah Jawa mengartikan nasi uduk sebagai bentuk syukur kepada Yang Maha Esa.

Tetap Eksis di Indonesia

Sampai sekarang nasi kuning masih tetap eksis di seluruh wilayah Indonesia baik itu dalam acara-acara tertentu atau upacara adat maupun sebagai makanan sehari-hari yang dijual.

Nasi kuning kerap ada disetiap momen penting seperti pernikahan, kelahiran, peringatan ulang tahun dan sebagainya, nasi kuning hampir tidak pernah dilewatkan.

Biasanya nasi ini akan disajikan dengan tambahan lauk untuk melengkapinya seperti bihun goreng, tempe orek, kentang balado, telor balado, ayam goreng dan lain sebagainya yang sesuai dengan selera. Tergantung dengan setiap orang atau setiap daerah masing-masing yang membuatnya.

Resep Nasi Kuning

Tampilan Nasi Kuning pada umumnya dijadikan seperti tumpeng menjulang tinggi ke atas. Selain itu biasanya juga dijadikan sebagai nasi kotak. Kali ini GAEKON akan membagikan resep Nasi Kuning yang sedikit berbeda. Rasanya akan semakin nikmat lantaran dibungkus dengan daun pisang, yang konon katanya bisa menambah sedap setiap makanan.

“Nasi Bungkus Kerucut”

Bahan-Bahan:

  1. Beras 400 g
  2. Beras ketan 100 g
  3. Kunyit 2 ruas
  4. Air 300 ml
  5. Serai 1 btg
  6. Daun salam 2 lbr
  7. Daun pandan 2 lbr
  8. Santan kental 300 ml
  9. Garam
  10. Minyak (untuk menumis)
  11. Daun pisang

Pelengkap:

  1. Telur dadar
  2. Tempe orek
  3. Mie goreng
  4. Tusuk gigi

Cara Membuat:

  1. Siapkan blender, kemudian masukkan kunyit dan sedikit air.
  2. Blender kunyit sampai halus.
  3. Panaskan sedikit minyak, tumis kunyit sampai agak asat.
  4. Masukkan daun salam, serai dan daun pandan.
  5. Aduk semua hingga merata.
  6. Masukkan santan dan garam, masak sampai mendidih.
  7. Setelah itu sisihkan terlebih dahulu.
  8. Campur beras dan beras ketan dalam mangkuk.
  9. Rendam dalam air selama kurang lebih 2 jam.
  10. Tiriskan, lalu kukus selama 25-30 menit.
  11. Pindahkan ke dalam mangkuk, tuang rebusan kunyit ke dalam beras.
  12. Tutup dan diamkan selama 20 menit.
  13. Kukus lagi selama 15 menit sampai menjadi nasi.
  14. Siapkan daun pisang yang sudah dibentuk, masukkan telur dadar, tempe orek, mie goreng, dan nasi kuning.
  15. Lipat, tutup dan semat dengan tusuk gigi.
  16. Nasi Kuning Bungkus Kerucut siap disajikan!

Untuk lebih lengkapnya, kalian bisa langsung klik link DISINI yaa…

 

KA For GAEKON