Presiden Prancis Emannuel Macron baru saja menunjuk Gabriel Attal sebagai Perdana Menteri baru Prancis pada 9 Januari 2024. Penunjukan ini menyusul mundurnya Elisabeth Borne dan anggota pemeritahannya pada Senin, 8 Januari 2024 malam waktu setempat. Borne sendiri diketahui telah menjabat sebagai Perdana Menteri Prancis selama dua tahun.
Gabriel Attal sebelumnya adalah Menteri Pendidikan Prancis. Ditunjuk sebagai Perdana Menteri Prancis, Attal menjadi orang termuda yang menduduki jabatan tertinggi kedua di Prancis.
Perombakan yang terjadi di pemerintahan Prancis dilakukan menjelang Olimpiade Paris yang akan dilaksanakan pada Juli hingga Agustus mendatang. Prancis juga akan melakukan pemilihan parlemen di mana Macron mungkin akan kalah dari oposisi sayap kanan yang dipimpin Marine Le Pen.
Respon Pertama Gabriel Attal Setelah Pengangkatannya
Attal merespon pengangkatannya sebagai Perdana Menteri adalah simbol “keberanian dan gerakan”. Hal ini ia sampaikan dalam upacara resmi di kediaman Perdana Menteri Matignon di Paris.
“Prancis tidak akan pernah identik dengan kemunduran, Prancis akan identik dengan transformasi, Prancis akan identik dengan keberanian,” ujar Attal.
Gabriel Attal Seorang Gay
Gabriel Attal bergabung dengan Partai Sosialis ketika ia berusia 17 tahun dan pertama kali dikenal luas oleh warga Prancis ketika menjadi juru bicara pemerintah saat Covid-19. Ia bahkan menyaingi calon presiden Edouard Philippe sebagai politisi paling populer di Prancis menurut jajak pendapat IPSOS pada bulan Desember 2023 lalu.
Attal terkenal sebagai Menteri yang cerdas dan mudah tampil di acara radio dan parlemen. Dikutip dari sejumlah media, ia juga secara terbuka mengakui bahwa dirinya gay. Pengakuan ini tak lama setelah ia bergabung dengan pemerintahan pada tahun 2018.
“Gabriel Attal secara terbuka menyatakan diri sebagai gay tak lama setelah bergabung dengan pemerintahan pada tahun 2018 dan mengumumkan hubungannya dengan Stéphane Séjourné,” tulis Politico.
Stéphane Séjourné diketahui adalah mantan penasihat politik Emannuel Macron, presiden Prancis saat ini.
“Kedua pemimpin politik tersebut sudah tidak lagi dekat tetapi tidak pernah secara terbuka mengkonfirmasi perpisahan mereka,” tambah media AS itu.
Pencetus Larangan Abaya
Saat terpilih sebagai Menteri Pendidikan, Gabriel Attal mengumumkan larangan pemakaian abaya di ruang kelas. Menurut pendapatnya, pakaian yang dikenakan sebagian besar umat Islam itu menguji sekularisme di sekolah negeri itu. Langkah ini membuat popularitasnya meningkat di kalangan pemilih konservatif meskipun ia berasal dari sayap kiri.
Attal aktif mengurangi adanya bullying di sekolah. Ia sempat mengaku di stasiun televisi nasional bahwa ia pernah mengalami bullying ketika bersekolah di sekolah swasta bergengsi di Paris, l’Ecole Alsacienne. Bullying yang ia alami termasuk pelecehan homofobik.
Sekilas Tentang Keluarga Gabriel Attal
Ayah Attal, Yves, diketahui adalah keturunan Yahudi Tunisia yang bermigrasi pada Perang Dunia II. Dalam profil Le Monde disebutkan bahwa Attal dibesarkan sebagai seorang Kristen Ortodoks oleh ibunya yang berasal dari Rusia.
FT for GAEKON