Kucing merupakan salah satu hewan yang banyak dipelihara oleh manusia. Salah satu alasannya adalah wajah dan tingkahnya yang lucu dan menggemaskan. Namun siapa sangka ternyata ada jenis kucing yang paling mematikan di dunia, bahkan memiliki insting membunuh yang lebih seram dari macan tutul. Jenis kucing yang paling mematikan di dunia adalah Gyra. Kucing ini dikenal dengan nama kucing berkaki hitam dan merupakan kucing terkecil di Afrika. Dinamakan kucing berkaki hitam karena hanya bantalan dan bagian bawah kakinya saja yang berwarna hitam. Hal ini membantunya untuk melindungi diri dari panasnya pasir.
Sekilas Tentang Gyra
Gyra memiliki nama ilmiah Felis nigripes dan berasal dari padang rumput Afrika bagian selatan. Kucing ini memiliki wajah bulat dan imut, sehingga sekilas seperti kucing rumahan. Namun sebaiknya kucing ini tidak dipelihara. Umumnya tubuh Gyra berwarna cokelat muda dan memiliki bintik hitam. Gyra adalah kucing terkecil di Afrika yang endemik di Afrika bagian selatan, Namibia, Zimbabwe, dan kemungkinan di Angola selatan.
Gyra memiliki kaki hitam dan memiliki berat rata-rata 1.9 kg, dengan maksimum berat 2.4 kg untuk jantan dan berat rata-rata 1.3 kg dengan berat maksimum 1.65 kg untuk betina. Panjang tubuh kucing Gyra jantan dapat mencpaai 43.3 cm dengan panjang ekor hingga 19.8 cm. Sedangkan kucing gyra betina memiliki panjang maksimal 36.9 cm dengan panjang ekor 17 cm.
Insting Membunuh Gyra
Kucing Gyra diketahui dapat memangsa mangsa yang lebih banyak dalam semalam daripada macan tutul dalam waktu enam bulan. Gyra dalam semalam bisa membunuh 10 sampai 14 mangsa. Jika dirata-rata, Gyra membunuh 1 hewan setiap 5 menit sekali. Hal ini membuat Gyra menjadi spesies yang paling efisien dalam memangsa.
Gyra disebut sebagai kucing yang berbahaya dan mematikan karena merupakan hewan soliter yang aktif di malam hari. Kebersamaan antar kucing ini tercatat hanya pada saat musim kawin yang terjadi hanya beberapa jam saja atau saat kucing betina memiliki anak. Hal ini membuat peneliti kesusahan untuk mempelajari lebih detail tentang kucing ini. Kucing ini akan beristirahat saat siang di tempat tersembunyi dan mulai berburu setelah matahari tenggelam. Ia menggunakan bekas sarang yang digali oleh binatang lain, seperti gundukan rayap, lubak landak, springhare, atau hewan aardvark.
Kebutuhan energi kucing ini sekitar 250 gram, sehingga berburu adalah hal yang wajib. Gyra dapat berjalan sejauh 20 mil di malam hari untuk berburu. Gyra akan berjalan perlahan-lahan membuntuti mangsanya, yang berupa tikus hingga burung. Gyra sesekali akan bersembunyi sambil mengamati pergerakan mangsanya, hingga waktu yang tepat datang untuk ia menyerang. Ia biasa menyerang dengan sangat cepat dan langsung menangkap mangsanya. Namun, Gyra biasa menyimpan mangsanya untuk dimakan kemudian (bukan langsung dimakan). Ketika berburu, gyra akan menghisap cairan tubuh hewan buruannya sehingga menjadi pasokan cairan untuk memenuhi kelembaban tubuh mereka. Namun tentu saja jika ada pasokan air di dekat mereka, mereka juga akan meminumnya.
Statistik perburuan gyra adalah 60% sukses. Ia bahkan memiliki kemampuan penglihatan 6 kali lebih baik dari manusia, dan dapat mendengarkan suara bahkan yang terkecil sekalipun. Daerah penjelajahan gyra sangat luas dengan rata-rata 8.5 km per malam. Mereka menghabiskan 70% waktu pada malam hari hanya untuk berburu. Gyra rata-rata menghabiskan waktu untuk membunuh dan makan sekitar 50 menit setiap malam dengan konsumsi makanan 20% dari berat tubuhnya.
Gyra Termasuk Kategori Rentan
Data yang dirilis oleh IUCN sejak tahun 2002 menyatakan bahwa gyra termasuk spesies hewan yang rentan. Penggundulan hutan, keracunan akibat perangkap pengusir hama, dan penggembalaan ternak berlebihan membuat gyra kekurangan mangsa. Saat ini upaya konservasi hewan di beberapa negara tengah dilakukan sebagai usaha memberikan perlindungan bagi gyra.
Wajah lucu nan imut seekor kucing ternyata dapat menipu ya Gaekoners. Di balik wajah imut kucing gyra, kemampuan membunuhnya sangat luar biasa. Namun sayangnya spesies kucing ini diambang kepunahan. Semoga upaya konservasi berhasil agar kucing gyra tetap lestari.
FT for GAEKON