Dalam berumah tangga, pekerjaan mencari nafkah pada umumnya dilakukan oleh laki-laki. Sudah menjadi kewajiban bagi suami memenuhi seluruh kebutuhan berumah tangganya.
Dalam surat an Nisaa ayat 34 menjelaskan bahwa “Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita). Dan karena mereka (laki-laki) menafkahkan sebagian harta mereka.”
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk urusan mencari dan memberi nafkah dalam berumah tangga adalah tugas dari seorang laki-laki dan sudah sepantasnya seorang suami bekerja keras demi memenuhi kebutuhan istrinya.
Namun banyak sebagian perempuan yang ikut membantu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka bekerja sepanjang hari hanya demi kebutuhan setiap harinya tercukupi. Bukan sepenuhnya kesalahan laki-laki apabila membiarkan perempuannya bekerja. Banyak faktor lain yang mengharuskan seorang perempuan ikut bekerja. Seperti halnya mencukupi kebutuhan gaya hidup mereka sendiri.
Ada beberapa laki-laki yang pendapatannya hanya bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti makan, belanja bulanan, dan biaya sekolah anak saja. Pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kecantikan istrinya, sehingga seorang istri harus bekerja untuk memenuhi gaya hidupnya.
Ada pula laki-laki yang memang hobinya berdiam diri di rumah. Sehingga semua kebutuhan rumah tangga dicukupi oleh istrinya.
Selain itu ada pula laki-laki yang pendapatannya berlebih dan bisa untuk mencukupi semuanya, namun istrinya juga tetap bekerja hanya karena ingin merealisasikan kata “wanita karir” dalam dirinya.
Banyak perdebatan yang terjadi ketika sudah mulai berumah tangga apakah perempuan tetap boleh bekerja untuk berkarir ? Apalagi jika sudah dikaruniai buah hati, hal ini menjadi pertanyaan besar. Siapa nanti yang mengurusnya ? Bagaimana nanti tumbuh kembangnya ? Hanya ada kata “dilema” ketika menghadapi masalah tersebut.
Sebagian perempuan memilih mempertahankan pekerjaannya dengan tetap menyandang status “wanita karir” karena mereka tidak terbiasa ketika harus berdiam diri di rumah. Tidak sedikit pula perempuan yang setia menjadi ibu rumah tangga karena suaminya tidak mengizinkan untuk bekerja.
Walaupun demikian, pilihan yang sudah ditetapkan pasti mempunyai faktor kelebihan masing – masing. Sebagai ibu rumah tangga tidak melulu menjadi pekerjaan yang membosankan. Selain itu menjadi wanita karir juga bukan berarti tidak bisa memperhatikan rumah tangganya ketika sibuk bekerja.
IBU RUMAH TANGGA ?
Menjadi ibu rumah tangga merupakan sebenar-benarnya profesi penuh waktu. Menurut riset, tugas ibu rumah tangga memerlukan waktu setidaknya 98 jam kerja seminggu. Ini 2,5 kali lipat lebih besar dari profesi lainnya.
Bukan hal yang membosankan ketika menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya. Walaupun terkadang merasa sangat lelah melakukan pekerjaan rumah setiap harinya. Namun menjadi ibu rumah tangga juga mempunyai kelebihan seperti dibawah ini :
- Pekerjaan Rumah Terselesaikan
Sebuah riset tahun 2013 yang dilakukan oleh ahli optik Jul_Eye menemukan bahwa daftar tugas ibu rumah tangga rata-rata terdiri dari 26 tugas yang mencakup mengorganisir makanan ringan, membuat sarapan, membersihkan rumah, hingga mengingat tanggal-tanggal penting.
Dengan menjadi ibu rumah tangga pekerjaan rumah bisa terselesaikan tanpa bantuan asisten rumah tangga. Pekerjaan seperti mencuci baju, memasak, menyetrika, dan membersihkan seluruh isi rumah bisa dilakukan sendiri.
- Mengurus Buah Hati Sendiri
Menjadi ibu rumah tangga juga bisa manambah waktu bercanda dengan buah hati. Banyak waktu berkualitas yang seharusnya untuk anak namun dihabiskan diluar karena sibuk bekerja. Dengan menjadi ibu rumah tangga semakin banyak waktu yang bisa dihabiskan bersama anak. Tumbuh kembang anak dapat dipantau secara langsung, karena kita yang menemaninya setiap menit.
- Bisa Menambah Pekerjaan Non Full Time
Untuk mengisi kelonggaran waktu ketika semua pekerjaan rumah sudah terselesaikan, seorang ibu rumah tangga bisa menambah pekerjaan lain. Seperti contohnya membuka online shop, bekerja sebagai freelance penulis dan lain sebagainya. Sehingga bisa bekerja dengan leluasa, sebab pekerjaan ini bisa dilakukan kapan saja dengan mudah dari rumah.
- Multitasking
Jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh ibu rumah tangga sangat bervariasi, menuntut mereka untuk menguasai berbagai bidang keahlian.
Demi memastikan kesehatan setiap anggota keluarga, ibu rumah tangga harus pandai meracik makanan lezat nan bergizi di dapur dan merapikan rumah. Ibu rumah tangga juga perlu piawai mengatur keuangan keluarga.
Kala anak kesulitan mengerjakan pekerjaan rumah, ibu rumah tangga harus siap sedia sosok guru bagi si kecil. Di sela-sela mengerjakan pekerjaan rumah pun, ibu rumah tangga dituntut untuk pandai membagi waktu demi keharmonisan keluarga.
WANITA KARIR ?
Pekerjaan menumpuk seorang wanita karir membuat mereka terkadang melupakan pekerjaan rumah. Karena waktu yang tersedia tidak akan pernah cukup untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Selain itu kondisi tubuh yang lelah juga berpengaruh, sehingga pekerjaan rumahnya tertunda. Namun dengan menjadi wanita karir banyak juga kelebihannya.
- Memiliki Penghasilan Sendiri
Perempuan yang telah berkeluarga dan memiliki anak namun tetap memilih bekerja tentu dapat dikatakan lebih mapan dalam segi finansialnya. Tentunya mereka akan memiliki gaji sendiri yang diterima setiap bulannya. Sehingga hal ini berbeda dengan wanita biasa yang mengandalkan penghasilan suami sebagai dana pemenuhan kebutuhan keluarga.
- Dapat Membatu Perekonomian Keluarga
Semakin meningkatnya kebutuhan ekonomi terkadang membuat kita merasa pilihan menjadi wanita karir merupakan pilihan paling tepat. Bagaimana tidak seorang wanita karir yang akan stabil secara finansial tentu akan dapat membantu perekonomian keluarga. Dimana ketika suami dan istri sama-sama bekerja maka istri dan sang suami akan memiliki penghasilan yang jika ditambahkan sudah pasti akan dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
- Menciptakan Lowongan Pekerjaan
Wanita karir pada umumnya kuwalahan apabila menyelesaikan pekerjaan rumahnya sendiri. Setelah sibuk seharian bekerja diluar rumah, kondisi tubuhnya sudah tidak memungkinkan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Hal ini yang akhirnya mereka membutuhkan orang lain untuk menjadi asisten rumah tangganya.
Hal ini bermanfaat untuk orang yang membantunya. Karena mereka merasa terbantu dengan adanya pekerjaan tersebut, mengingat sulitnya mencari pekerjaan.
- Merupakan Seorang yang Komunikatif
Para wanita karir cenderung terbiasa dengan ruang publik, bertemu banyak orang, mengobrol dengan orang yang hanya sekali atau dua kali kenal. Tentunya dalam hal ini yang kemudian menuntut mereka harus menjadi pribadi yang komunikatif dan memiliki cara komunikasi yang baik. Ketika diluar lingkungan kantor, tentunya kebiasaan ini akan terbawa. Sehingga akan dikenal sebagai seorang yang komunikatif dalam lingkungan masyarakat.
Banyak hal positif antara keduanya. Tidak selamanya menjadi ibu rumah tangga membosankan dan dianggap rendah. Karena walaupun berdiam diri dirumah mereka tetap bisa menambah finansial keluarga dengan bekerja dirumah.
Namun tidak selamanya pula menjadi wanita karir berarti tidak memperhatikan keluarganya karena sibuk diluar. Manajemen waktu antara mengurus rumah tangga dan sibuk bekerja di kantor selalu mereka kontrol. Sehingga selain bekerja mereka juga tetap bisa mengurus rumah tangga.
KL For GAEKON