Pengobatan tradisional Ida Dayak sedang sangat ramai dibicarakan. Perempuan asal Kalimantan Timur dengan nama asli Ida Andriyani ini sempat hadir di GOR Madivif 1 Kartika, Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat pada Senin, 3 April 2023. Ida Dayak dikatakan mampu mengobati patah atau anomali tulang. Hal ini membuat banyak orang rela antri berjam-jam hingga daerah sekitar macet parah. Namun karena berlangsung ricuh, acara pengobatan alternatif itu kemudian terpaksa dibatalkan. Ida Dayak pun sampai harus dievakuasi keluar dari wilayah GOR oleh anggota TNI.
Sebenarnya seperti apa pengobatan tradisional itu? Apa tanggapan Kemenkes?
Pengobatan Ida Dayak
Sosok Ida Dayak mulai dikenal karena videonya di TikTok yang sedang menyembuhkan pasien. Ia mengaku dapat membuat pasien tuli dan bisu menjadi dapat mendengar dan berbicara. Tak hanya itu, ia juga mengaku dapat menyembuhkan berbagai penyakit lain seperti stroke, meluruskan tulang bengkok, keseleo, dan salah urut. Dalam salah satu video yang viral, Ida Dayak dinarasikan berhasil meluruskan tangan pasien yang awalnya nampak bengkok.
Dalam proses penyembuhan penyakit, Ida Dayak diketahui melakukan ritual menari lalu mengurut pasien dengan minyak berwarna merah yang diberi nama Minyak Bintang. Ajaibnya, dalam sekali urut, berbagai penyakit bisa langsung sembuh. Walaupun menjalankan ritual, Ida Dayak mengaku tetap melibatkan kuasa Tuhan dalam proses penyembuhan pasiennya. Pengobatan Ida Dayak tidak memungut biaya. Ia hanya menjual minyak racikannya sendiri dengan harga Rp50.000 per botol.
Sekilas Tentang Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional sering dipilih masyarakat sebagai alternatif pengobatan medis moderen. Susan Beers dalam bukunya Jamu: The Ancient Medicine of Indonesia (2001) mengatakan bahwa masyarakat Indonesia sejak era kerajaan sudah banyak memanfaatkan bahan herbal untuk menyembuhkan penyakit. Dalam prosesnya, tentunya ada fase trial and error. Ketika pengobatan berhasil, maka hal ini akan diteruskan ke generasi berikutnya sehingga akan muncul testimoni. Testimoni inilah yang membangun kepercayaan masyarakat mengenai pengobatan tradisional yang ampuh dan akhirnya berkembang ke lintas generasi.
Pada saat pengobatan ala Barat masuk ke Indonesia pada masa kolonialisme, masyarakat menjadi punya dua opsi. Pengobatan moderen atau pengobatan tradisional. Namun saat itu masih banyak orang yang takut terhadap obat-obat kimiawi dan tindakan invasif dokter, seperti pembedahan. Aksesnya pun sulit dan harganya mahal. Hal ini berbanding terbalik dengan pengobatan tradisional yang sudah banyak testimoninya. Alhasil, praktik pengobatan tradisional seperti dukun bayi dan dukun patah tulang lebih diminati.
Tanggapan Kemenkes Soal Pengobatan Tradisional
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menanggapi viralnya pengobatan tradisional Ida Dayak. Ia mengatakan Kemenkes akan melakukan pembinaan terhadap praktik pengobatan tradisional ataupun tenaga penyehat tradisional (hatra) agar mereka memiliki surat terdaftar penyehat tradisional (STPT).
“Kami melakukan pembinaan termasuk pengawasan koordinasi melalui dinas kesehatan. Tenaga penyehat tradisional bisa dibagi berdasarkan modalitas, yaitu ketrampilan, ramuan, dan campuran. Berdasarkan itu kita lakukan pembinaan supaya masyarakat tidak dirugikan,” ujar Nadia dikutip dari CNN Indonesia.
Nadia tidak menampik bahwa Indonesia memiliki warisan budaya yang salah satunya pengobatan tradisional. Namun menurutnya hal ini juga harus didukung dengan penelitian empiris serta berdasarkan kajian ilmiah. Ia menghimbau masyarakat juga tetap berhati-hati. Seperti jika seseorang terkena kanker, jangan sampai terlambat ditangani dengan baik karena berobat tradisional. Karena saat ini sudah ada metode yang bisa menyembuhkan kanker 100 persen jika dilakukan sejak stadium dini.
Pengobatan tradisional sejatinya sudah menjadi bagian di masyarakat. Namun kita harus tetap berhati-hati ya Gaekoners.
FT for GAEKON