In the Name of God: A Holy Betrayal, Fakta Sekte Sesat Asal Korea

0
Jung-Myung-Seok-In-Netflix-Docuseries-In-the-Name-of-God-A-Holy-Betrayal.jpg (696×391)
https://dmtalkies.com/in-the-name-of-god-a-holy-betrayal-jung-myung-seok-case-explained-2023/

Netflix kembali merilis serial dokumenter yang kontroversial, berjudul In the Name of God: A Holy Betrayal. Serial ini membahas tentang sejumlah sekte aliran sesat yang pernah menggemparkan Korea Selatan. Serial yang berdasarkan kisah nyata ini menampilkan sisi gelap dari empat sekte sesat yang populer di Korea Selatan, salah satunya Jesus Morning Star (JMS) atau Providence yang didirikan pada tahun 1980.

Sinopsis In the Name of God: A Holy Betrayal Episode JMS

JMS atau Providence diceritakan dalam tiga episode awal serial ini dengan judul God’s Brides, Messiah on Red Notice, dan Messiah with Electronic Anklets. Sesuai dengan judulnya, episode itu akan mengisahkan bagaimana Jeong Myeong Seok selaku pimpinan JMS menyebut dirinya sebagai Mesias. Ia memiliki penjelasan yang rasional hingga dapat diterima banyak orang. Ia kemudian melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap banyak perempuan, termasuk anak di bawah umur. Para korban ia sebut sebagai mempelai perempuan, dan dirinya sebagai Tuhan.

Fakta Sekte JMS (Jesus Morning Star)

  1. Bisa Meramal Masa Depan

Jeong Myeong Seok adalah pria kelahiran 1945 yang mendirikan gerakan keagamaan bernama The Providence dan mulai aktif menyebarkan ajaran agamanya pada tahun 1980. Sejak saat itu ia mulai merekrut anggota. Mantan pengikut Jeong Myeong Seok mengatakan bahwa saat itu Jeong Myeong Seok disebut mampu meramalkan beberapa hal dan ramalannya terbukti menjadi kenyataan.

  1. JMS (Jesus Morning Star) dan Jeong Myeong Seok Reinkarnasi Yesus
53363-jung-myung-seok-yang-viral-series-dokumenter-netflix-berjudul-in-the-name-of-god-a-holy-betrayal.jpg (970×551)
https://www.suara.com/lifestyle/2023/03/07/180500/7-fakta-jung-myung-seok-predator-seksual-asal-korea-yang-ngaku-tuhan

Ketika Korea Selatan sedang mengalami keterpurukan ekonomi, banyak orang merasa depresi dan membuat penyebaran sekte ini lebih mudah. Jeong Myeong Seok akhirnya berhasil merekrut banyak mahasiswa yang berasal dari universitas elit di Korea Selatan. Jeong Myeong Seok kemudian mengganti nama sektenya menjadi Jesus Morning Star (JSM). Dalam khotbahnya, Jeong Myeong Seok mengklaim bahwa dirinya adalah seorang messiah atau wakil Tuhan.

  1. Manipulasi Seksual

Setelah Jeong Myeong Seok menyampaikan khotbah, ia akan mengundang wanita muda yang terpilih untuk pertemuan doa pribadi yang berakhir pada manipulasi seksual. Jeong Myeong Seok akan mengaku bahwa ia dipilih oleh Tuhan dan menggunakan otoritas itu untuk memaksa korban melakukan pembersihan spiritual dan menikah dengannya melalui tindakan seksual. Ia akan mengatakan kepada korban bahwa “Ini bukan kejahatan seksual. Anda hanya menerima kasih Tuhan”.

Jeong Myeong Seok sering memanipulasi korbannya sehingga mereka tidak bisa menolak. Ia disebutkan melakukan pelecehan seksual terhadap ratusan pengikut perempuan, bahkan anak di bawah umur. Wanita-wanita itu yang ia sebut dengan para mempelai wanita Tuhan.

  1. Jeong Myeong Seok Pernah Dipenjara 10 Tahun

Pendiri sekte JMS sebenarnya pernah dipenjara selama 10 tahun karena kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap empat wanita pengikutnya pada tahun 2009. Jang Myeong Seok mengatakan bahwa dalam ajarannya, hubungan seksual dianggap sebagai pengampunan dosa.

  1. Masih Aktif

JMS saat ini masih aktif, mengingat Jeong Myeong Seok juga masih hidup. Jeong Myeong Seok bebas pada tahun 2018 dengan pembebasan bersyarat dan menggunakan gelang kaki elektronik.

  1. JMS Sempat Menggugat Netflix

Penayangan serial dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal di Netflix sempat mengalami kemunduran jadwal karena terganjal proses pengadilan. Pada akhirnya Pengadilan Distrik Barat Seoul menolak tuntutan JMS karena menemukan bahwa program tersebut dibuat dari banyak sumber objektif dan subjektif.

  1. Ada 125 Gereja JMS Tersebar di Korea Selatan
Cuplikan-serial-In-The-Name-of-God-A-Holy-Betrayal-Netflix-Asia-2948768141.jpg (750×500)
https://www.alonesia.com/internasional/1917895704/kisah-nyata-bejatnya-jung-myeong-seok-pemimpin-sekte-sesat-di-dokumenter-in-the-name-of-god-a-holy-betrayal

Setelah serial dokumenter Netflix tayang, ada berbagai postingan di media sosial yang mengungkap alamat gereja-gereja cabang JMS. Unggahan di media online mencantumkan nama dan alamat lebih dari 17 gereja di 90 kota di seluruh negeri. Postingan lain pun ikut menambahkan 35 lokasi gereja lain milik JMS. Gereja JMS di Korea disebutkan sudah tersebar sebanyak 125 di seluruh kota di Korea.

 

Tayangan serial dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal bisa Gaekoners tonton di Netflix dengan total episode 8 episode. Serial ini akan membahas JMS, Five Oceans, The Baby Garden, dan Manmin Central Church. Namun perlu diperhatikan ya, tayangan ini memiliki rating 18+ sehingga tidak semua boleh menontonnya.

 

FT for GAEKON