Gaekon.com – Media sosial mendadak dihebohkan dengan pemandangan Dubai, Uni Emirat Arab yang penuh dengan genangan air pada Rabu (17/4/24).
Dubai dihantam badai besar dan dahsyat hingga merendam jalan-jalan dan rumah hingga mal. Akibat banjir ini, aktivitas di pusat keuangan Timur Tengah itu lumpuh.
Selain itu, akibat badai ini, Bahrain dan Oman juga ikut dilanda banjir. Beberapa wilayah di pinggiran UEA mencatat curah hujan lebih dari 80 milimeter selama 24 jam hingga pukul 08.00 pagi ini.
Pemerintah meminta warga untuk mengambil semua tindakan, menjauh dari daerah banjir dan genangan air.
Bagi Uni Emirat Arab, ini merupakan curah hujan terbesar dalam 75 tahun, demikian diumumkan Pusat Meteorologi Nasional dan pemerintah negara tersebut melalui media sosial.
Momen badai di Dubai tersebut juga sempat diabadikan oleh keluarga Anang Hermansyah dan Ashanty, yang kebetulan sedang berlibur disana.
Lewat tayangan Youtube The Hermansyah A6 yang tayang pada Rabu (17/4), Anang dan keluarganya tampak terjebak di salah satu mal Dubai yang kebanjiran.
Curah hujan yang cukup tinggi rupanya membuat lokasi sekitar mal kebanjiran. Air pun sampai menggenangi area dalam mal.
“Jadi, mereka kebanjiran sampai masuk. Di Dubai sering kayak gini?” tanya Ashanty.
“Malnya kebanjiran, bocor. Kok bisa ya?” tanya Ashanty lagi.
Berbeda dengan Anang yang tampak santai, Ashanty justru terlihat khawatir. Cuplikan video selanjutnya pun menampilkan momen kala beberapa karyawan gerai Chanel, Balenciaga, dan Versace berusaha untuk menghalau air masuk.
“Kita mau tukar barang, tapi disuruh keluar katanya kebanjiran. Lihat itu, air semua, tas-tas kena ya. Dikeluarin semua, dievakuasi. Agak seram sih ya.” Ucapnya.
Ibu sambung Aurel Hermansyah itu kini memilih untuk berdiam diri di dalam apartemen.
“Kita di apartemen seharian, padahal seharusnya di Dubai jalan-jalan, tapi di Dubai lagi enggak bisa kemana-mana,” ujar Ashanty.
“Kecuali ke mal, karena apartemen kita sebelahan sama mal. Banjir parah banget guys, dan aku mulai flu parah.” Tambahnya.
KA For GAEKON