Jadi Ikon Kuliner Asia, Ini Asal Mula ‘Sumpit’

0
Sumpit
Sumber Foto: my-best.id

Gaekon.com – Penggemar kuliner Asia rupanya sudah tidak asing lagi dengan alat makan sumpit. Mereka bahkan sudah lihai menggunakannya, meski beberapa masih suka menggunakan sendok garpu. Pasalnya, sumpit sudah lekat dengan masakan dan kuliner di Tiongkok, Jepang, dan Korea. Namun, apakah kalian tahu asal mula sumpit ini?

Sumpit terbuat dari berbagai material, seperti bambu, kayu, logam, hingga plastik. Alat makan ini berasal dari Asia Timur, berbentuk dua batang kayu sama panjang yang dipegang di antara jari-jari salah satu tangan.

Sumpit digunakan untuk menjepit dan memindahkan makanan dari wadah, dari piring satu ke piring lain atau memasukkan makanan ke dalam mulut.

Sumpit digunakan di banyak negara di seluruh dunia untuk menikmati makanan khas Asia Timur. Di beberapa negara Asia Tenggara, sumpit merupakan alat makan utama yang sama pentingnya seperti sendok dan garpu.

Di Indonesia, pilihan sendok-garpu atau sumpit disediakan di rumah makan atau resto yang menyediakan masakan Tionghoa, masakan Korea, masakan Jepang, masakan Vietnam, masakan Thailand hingga penjual bakso atau pangsit di pinggir jalan.

Asal Mula Sumpit

Melansir dari Nationalgeographic, Sumpit berasal dari Tiongkok dan diduga sudah ada sejak zaman Neolitik atau 5.000 tahun Sebelum Masehi.

Pendapat tersebut bermula dari penemuan dua ribu jenis benda arkeologi. Empat puluh dua jenis diantaranya, berbentuk batang berukuran panjang 9,2-18,5 sentimeter, dengan diameter 0,3-0,9 sentimeter.

Benda yang diduga sumpit tersebut terbuat dari tulang binatang dan ditemukan di sebuah situs arkeologi Longqiuzhang, daerah Gaoyu, Provinsi Jiangsu, pada kegiatan ekskavasi yang dilakukan selama 1993-1995.

Pada tahun 1930 para arkeolog Tiongkok menemukan enam batang sumpit perunggu dan sendok pada situs Anyang (Ibu Kota Dinasti Shang 1600-1046 SM), di Provinsi Henan. Sumpit serupa juga ditemukan di beberapa daerah yaitu Hubei, Anhui, dan Yunan.

Menurut Legenda, sumpit kayu pertama kali dibuat oleh Da Yu pendiri Dinasti Xia (2011-1600 SM). Saat itu, ia sedang bersiap menghadapi banjir besar. Menjelang makan, Da Yu mematahkan ranting dan menjadikannya sebagai alat makan.

Kisah lain berasal dari masa Raja Zhou (1105-1046), raja terakhir Dinasti Shang. Ia menggunakan sumpit gading untuk menyantap makanannya. Dalam catatan Han Feizi (281-233 SM), Raja Zhou menggunakan sumpit gading untuk menggambarkan gaya hidup mewah ia dan keluarganya.

Sumpit Jadi Simbol Kesejahteraan

Penggunaan sumpit menyebar luas di daratan Cina sejak masa Dinasti Song abad 14. Ia digunakan dalam berbagai kesempatan jamuan dan makan sehari-hari.

Sumpit saat itu juga menjadi bagian penting dalam budaya tradisi komunal makan meja bundar. Pada abad ke-7, sumpit mulai digunakan penduduk Jepang. Tak lama setelah itu, diikuti masyarakat Korea.

Dalam kebudayaan Cina, sumpit tak hanya digunakan sebagai alat makan, ia memiliki simbol budaya. Sumpit digunakan sebagai hadiah pernikahan, tanda cinta pasangan, dan harapan bahagia bagi pengantin.

Sumpit pun menjadi simbol kesejahteraan. Apalagi ketika ia dibuat dari emas, perak, gading, giok, eboni dan kayu langka lainnya.

Perbedaan Sumpit

  • Sumpit Jepang

Sumpit Jepang memiliki nama lain Hashi atau otemoto. Sumpit ini memiliki ukuran paling pendek dibandingkan China dan Korea. Hal ini karena orang Jepang biasa makan dekat dengan mangkuk.

Jarak mangkuk dan mulut yang dekat tidak membutuhkan sumpit panjang. Sedangkan sumpit panjang hanya digunakan untuk memasak saja.

Tata cara menaruh sumpit pun berbeda. Jika sumpit China ditaruh sebelah kanan dengan posisi vertikal dan di Jepang ditaruh secara horisontal dari sisi pengguna.

Bentuk ujung sumpit cenderung meruncing dan berbentuk bulat. Hal ini agar pegangan sumpit lebih kuat dan mudah mengontrol sumpit.

  • Sumpit China

Sumpit China memiliki nama lain Kuazi. Sumpit ini berbentuk panjang dan persegi panjang. Ujung sumpit biasanya tumpul dan terbuat dari bambu. Dengan perkembangan zaman, material untuk membuat sumpit mulai dari kayu, plastik, hingga logam.

Dibandingkan dengan dua negara lain, sumpit China memiliki ukuran yang lebih panjang. Selain itu juga lebih tebal. Sumpit yang lebih panjang akan memudahkan orang untuk mengambil makanan yang dihidangkan di tengah meja.

  • Sumpit Korea

Sumpit Korea memiliki nama lain jeotgarak. Sumpit ini terbuat dari logam. Pada masa kerajaan di Korea, sumpit bahkan berbahan dasar emas, perak, dan kuningan. Serta hanya digunakan oleh para bangsawan.

Keluarga kerajaan menggunakan sumpit perak untuk mendeteksi ada racun arsenik atau tidak dalam makanan. Jika terkena racun arsenik, maka sumpit perak akan berubah warna. Orang Korea selalu menggunakan dua alat makan yaitu sumpit dan sendok dari logam. Ukuran sumpit ini lebih ramping dibandingkan sumpit China.

KA For GAEKON