Asupan makanan memang bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjadikan tubuh sehat. Namun tidak semua makanan baik untuk dikonsumsi. Karena makanan yang benar-benar sehat untuk tubuh pasti memiliki kriteria tersendiri.
Misalnya, benar-benar steril ketika akan dimasak hingga matang. Kebanyakan orang menilai semua makanan itu menyehatkan dan baik bagi tubuh, termasuk dengan makanan instan. Padahal tanpa diketahui makanan instan justru menyimpan banyak fakta.
Memang makanan instan sangat memudahkan kita bahkan menjadi solusi praktis ketika kita kelaparan. Seperti halnya makanan kaleng. Seringkali kita memiliki stok makanan kaleng banyak di rumah. Hanya karena ingin memasak makanan yang simple dan tidak ribet.
Apalagi jika stoknya terlalu banyak, alhasil kita masukkan ke dalam kulkas agar bisa tahan lebih lama. Menyimpan makanan kaleng di kulkas boleh saja, tetapi usahakan jangan menyimpannya dalam keadaan terbuka. Selain itu harus diperhatikan pula kebersihannya, jangan sampai ada sisa makanan atau minuman yang menempel pada kaleng, karena hal ini dapat menyebabkan keracunan.
Faktor terburu-buru yang biasanya membuat kita tidak memperhatikan kondisi kalengnya. Sehingga walaupun keadaannya terbuka, kita mengira sudah tertutup. Selain itu karena faktor ketidaktahuan. Banyak orang mengira bahwa dengan menyimpan makanan atau minuman kaleng di kulkas dalam keadaan terbuka tidak akan berpengaruh bagi tubuh.
Menyimpan makanan atau minuman kaleng dalam keadaan terbuka justru menjadi ide yang sangat buruk. Hal ini dikarenakan jika makanan atau minuman dengan keasaman yang tinggi, dapat membuat zat timah dan besi yang ada di kaleng tercampur dalam makanan. Sehingga hal ini dapat membuat rasa berbeda pada makanan. Selain itu berdampak buruk bagi kesehatan.
Melansir dari Lifehacker, menurut penjelasan dari CSIRO, begitu kaleng dibuka, beberapa makanan, terutama buah, jus buah, dan produk tomat, harus ditempatkan dalam wadah plastik atau gelas yang bersih, ditutup dan disimpan di kulkas.
Sementara itu, ketika makanan ini disimpan di kaleng logam terbuka, timah dan besi akan larut dari dinding kaleng dan makanan tersebut dapat mengembangkan rasa logam. Makanan yang mengandung timah dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan mual, muntah, diare, kram perut, perut kembung, demam atau sakit kepala.
Seperti yang dikutip GAEKON dari Liputan6, memang gejala-gejala yang ditimbulkan karena mengonsumsi makanan tersebut tidak berefek jangka panjang dari paparan timah tinggi. Namun untuk menghindari terjadi sesuatu hal, sebaiknya mengemas ulang makanan atau minuman kaleng.
Makanan kaleng yang sudah dibeli sebaiknya dipindah di dalam wadah terlebih dahulu, sebelum dimasukkan ke dalam kulkas. Hal ini lebih dijamin keamanannya. Selain itu kualitas makanan dan minuman lebih terjaga.
Makanan kaleng yang sudah terbuka dan terpapar udara akan membuat makanan yang ada di dalamnya menjadi kering, menyerap rasa lain atau sebaliknya menjadi tidak enak.
KL For GAEKON