Japan Airlines Terbakar, Ini Kronologi dan Dugaan Penyebabnya

0
e574e300-a973-11ee-9296-97b023921e4b.jpg (800×450)
https://www.bbc.com/indonesia/articles/c6p1d5p68zwo

Pesawat Japan Airlines mengalami insiden tabrakan dengan sebuah pesawat milik penjaga pantai Jepang pada 2 Januai 2024. Akibatnya, pesawat Japan Airlines harus mendarat dengan kondisi terbakar di landasan Bandara Haneda, Tokyo. Beruntung, seluruh penumpang dan awak pesawat berhasil dievakuasi dengan kondisi selamat.

Dilansir dari Reuters dan The Japan Times, pihak maskapai melaporkan total 379 penumpang dan awak berhasil dievakuasi. Semuanya berhasil dievakuasi sebelum kobaran api membesar.

Sekitar 14 penumpang Japan Airlines mengalami luka memar atau merasa tidak enak badan setelah mengalami insiden itu. Seluruh penumpang ini telah mendapat perawatan di rumah sakit.

Sementara itu, lima dari enam kru pesawat penjaga pantai Jepang jenis Bombardier Dash-8 meninggal dunia akibat insiden ini. Hanya pilot yang berhasil dievakuasi dengan selamat, namun ia mengalami luka serius.

Menurut otoritas penjaga pantai Jepang, salah satu pesawat mereka dari pangkalan yang ada di Haneda bertabrakan dengan pesawat penumpang milik Japan Airlines.

Akibat insiden ini, semua landasan di Bandara Haneda ditutup sejak pukul 18.00 waktu setempat. Sejumlah penerbangan dialihkan ke Bandara Narita, Chiba.

Dugaan Penyebab Terbakarnya Pesawat Japan Airlines

Insiden tabrakan antara pesawat penumpang Japan Airlines dengan pesawat penjaga pantai Jepang diduga terjadi karena adanya kelalaian. Pesawat penumpang Japan Airlines dengan nomor JAL516 tersebut diketahui mengalami insiden tabrakan saat mendarat di landasan pacu Bandara Haneda Jepang.

Pesawat Japan Airlines diketahui hendak mendarat usai melakukan penerbangan dari Hokkaido, Jepang. Sedangkan pesawat penjaga pantai Jepang hendak terbang dari Bandara Haneda menuju Prefektur Niigata untuk mengirim bantuan bagi korban gempa.

Menurut informasi dari sumber Kementerian Transportasi Jepang kepada NHK, pengawas lalu lintas udara Bandara Haneda Tokyo telah memberikan izin JAL516 untuk mendarat di landasan. Namun di saat bersamaan, pengendali udara juga telah memerintahkan pesawat penjaga pantai Jepang untuk tidak mencapai landasan pacu terlebih dulu.

JAL516 akhirnya mendarat di landasan pacu C Bandara Haneda sekitar pukul 17.40 waktu setempat. Namun, tak lama setelahnya pesawat jenis Airbus A350-900 ini bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai Jepang.

Melalui pernyataan Japan Airlines, pilot pesawat JAL516 telah menerima dan mengonfirmasi izin pendaratan dari pengontrol udara Bandara Haneda. Bahkan sang pilot juga mengonfirmasi ulang izin pendaratan kepada menara pengontrol lalu lintas udara bandara sebelum benar-benar mendarat di landasan pacu.

FT for GAEKON