Pekerjaan yang menumpuk atau kegiatan sehari – hari yang padat seringkali membuat tubuh merasa lelah. Menurunnya kondisi tubuh yang diakibatkan lelah, membuat tubuh seperti sudah tidak berdaya lagi rasanya.
Aktivitas padat yang terus menghantui tersebut bisa menjadi salah satu faktor tumbuhnya rasa cemas. Kecemasan dan rasa takut yang intens serta berlebihan ini akan mengganggu aktivitas kita. Apabila kecemasan sudah mulai melanda akan terjadi hal – hal seperti jantung berdenyut kencang, napas tersengal – sengal, berkeringat, dan merasa lelah.
Menurut dr. Merry Dame Cristy Pane, Gangguan kecemasan dapat terjadi pada siapa saja, namun paling sering terjadi pada orang dewasa yang berusia lebih dari 30 tahun. Saat mengalami kondisi ini, penderita umumnya tidak bisa menjelaskan mengapa ia merasa cemas atau khawatir yang berlebihan.
Kecemasan merupakan bentuk emosi yang biasanya muncul ketika menghadapi situasi yang menekan pikiran. Jika tidak dikelola dengan baik, rasa cemas dapat berdampak buruk pada kehidupan sehari-hari, bahkan pada kesehatan.
Untuk menghindari adanya dampak buruk adanya kecemasan, GAEKON telah merangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa cara relaksasi yang bisa dilakukan untuk meredam kecemasan :
- Relaksasi Pernapasan
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk meredam kecemasan adalah melakukan relaksasi pernapasan. Berdasarkan pengamatan GAEKON dari laman Alodokter, Relaksasi pernapasan adalah cara yang paling cepat dan mudah untuk mengatasi kecemasan. Cara melakukannya adalah dengan menarik napas panjang, lalu mengembuskannya secara perlahan melalui mulut seperti hendak meniup balon. Lakukan teknik ini dengan ritme yang stabil.
Sambil melakukan ini, bayangkan rasa cemas yang “tertahan” dalam tubuh akan mengalir keluar seiring hembusan napas, dan ketenangan akan masuk seiring kita menghirup napas.
- Relaksasi Otot
Teknik selanjutnya untuk meredam kecemasan adalah dengan melakukan relaksasi otot. Menurut Psikologi Yoana Theolia Angie Yessica, teknik relaksasi otot dilakukan dengan mengencangkan kelompok otot tertentu selama 5-10 detik, kemudian melepaskannya secara perlahan. Selama melakukan teknik relaksasi otot, tetaplah bernapas teratur seperti biasa. Berikut ini adalah teknik relaksasi otot yang dapat dilakukan sesuai letak otot:
- Otot dahi, dengan menaikkan alis setinggi mungkin.
- Otot mata, dengan menutup mata rapat-rapat.
- Otot mulut dan pipi, dengan tersenyum selebar mungkin.
- Otot leher, dengan mendongakkan kepala sejauh mungkin.
- Otot bahu, dengan menaikkan bahu setinggi mungkin.
- Otot perut, dengan menarik perut ke arah dalam.
- Otot tangan, dengan mengepalkan tangan erat-erat.
- Otot kaki, dengan menarik jari kaki ke arah tulang kering.
Teknik relaksasi otot ini dinamakan progressive muscle relaxation. Dalam melakukan relaksasi otot, sebaiknya memberi jeda 5-10 detik sebelum berpindah ke otot yang lain. Apabila merasa sakit atau kurang nyaman, sebaiknya menghindari menegangkan otot terlalu kencang.
- Visualisasi
Teknik selanjutnya yang bisa dilakukan untuk relaksasi meredam kecemasan adalah visualisasi. Mengutip dari CNNIndonesia, teknik ini merupakan variasi pada meditasi tradisional yang melibatkan bayangan adegan di mana kita merasa damai dan bebas. Untuk melakukan visualisasi ini sebaiknya memilih suasana yang disukai.
Visualisasi ini dapat dilakukan dalam keheningan atau menggunakan alat bantu dengar seperti musik.
Tutup mata dan bayangkan tempat yang tenang. Bayangkan sejelas mungkin, semua yang dilihat, didengar, dicium, dan dirasakan.
Teknik ini akan bekerja apabila kita memasukkan sebanyak mungkin detail sensorik. Misalnya, apabila membayangkan danau, maka yang harus masuk dalam fokus pikiran kita di antaranya lanskap matahari terbenam di atas air, suara burung, aroma pohon pinus, rasa dingin di kaki saat dicelupkan ke dalam air, dan udara segar.
- Meditasi Mindfullness
Teknik ke empat yang bisa dilakukan untuk meredam kecemasan adalah meditasi mindfullness. Mindfulness menjadi praktik relaksasi yang sangat populer belakangan ini. Meditasi ini pada dasarnya memusatkan fokus pada apa yang terjadi saat ini juga. Meditasi ini memungkinkan untuk sepenuhnya terlibat pada momen yang sedang terjadi.
Meditasi ini telah lama digunakan untuk mengurangi stres, kecemasan, depresi, dan emosi negatif lainnya. Memang meditasi ini terlihat mudah. Namun, memerlukan latihan berkali-kali untuk menuai manfaatnya.
Jangan khawatir apabila pikiran berkeliaran ke mana-mana saat pertama kali mencobanya. Itu adalah hal yang wajar.
Mengutip dari CNNIndonesia Berikut cara melakukan meditasi mindfullness :
- Temukan tempat yang tenang.
- Duduk tegak dan nyaman.
- Tutup mata dan temukan titik fokus seperti pernapasan. Rasakan sensasi udara yang mengalir ke lubang hidung dan keluar dari mulut. Rasakan pula diafragma yang naik dan turun.
- Jangan khawatir apabila ada pikiran lain yang tiba-tiba melintas. Jangan dilawan, tetapi kembalikan perhatian pada titik fokus.
- Gerakan Berirama
Melakukan kegiatan seperti olahraga sudah menjadi aktivitas yang mungkin dijauhi oleh beberapa orang. Karena gerakannya yang memberatkan dan seringkali membuat lelah. Tetapi, berdasarkan kutipan dari CNNIndonesia olahraga yang berfokus pada irama akan memberikan respons relaksasi. Beberapa yang bisa dilakukan di antaranya seperti berlari kecil, berjalan kaki, berenang, dan menari.
- Yoga
Teknik terakhir yang bisa dilakukan untuk meredam kecemasan adalah Yoga. Yoga mengombinasikan serangkaian pose dan pernapasan dalam. Selain mengurangi kecemasan dan stres, yoga juga dapat meningkatkan fleksibilitas dan stamina tubuh. Beberapa yoga yang disarankan untuk mengurangi stres dan kecemasan di antaranya satyananda dan hatha yoga. Keduanya hanya memerlukan pose yang lembut dan cocok untuk pemula serta siapa pun yang ingin menekan rasa stres.
KL For GAEKON