Kebo Bule: Mengenal Hewan Keramat Keraton Surakarta

0
KEBO-BULE-2.jpg (600×400)
https://www.solopos.com/terus-berkurang-kebo-bule-keraton-solo-kini-tinggal-15-ekor-1395120

Tahun baru Islam atau 1 Muharram sering disebut 1 Suro. Pada hari tersebut, Keraton Surakarta akan menggelar tradisi kirab dengan menyusuri jalanan Kota Solo. Tradisi ini sudah ada sejak ratusan tahun dan dilakukan turun temurun. Tradisi ini akan diikuti oleh ribuan orang, mulai dari raja, abdi dalem, hingga masyarakat umum. Tujuan kirab malam satu suro adalah sebagai ajang refleksi diri dari kesalahan masa lalu dan persiapan untuk membuka lembaran baru dengan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Salah satu hal yang menarik dari tradisi ini adalah adanya Kebo Bule (kerbau bule) yang menjadi cucuk lampah (pengawal) kirab. Kerbau ini adalah keturunan dari Kebo Kyai Slamet.

Kebo Bule Bukan Kerbau Biasa

Kebo Bule milik Keraton Surakarta bukan kerbau biasa. Kerbau ini termasuk pusaka penting milik keraton. Leluhur Kebo Bule ini merupakan hewan klangenan atau kesayangan Paku Buwono II, sejak istananya masih berada di Kartasura yang berjarak sekitar 10 kilometer dari arah barat keraton yang sekarang. Menurut pujangga kenamaan Keraton Kasunanan Surakarta, Yosodipuro, leluhur atau nenek moyang Kebo Bule memiliki warna kulit putih agak kemerahan. Kerbau ini awalnya adalah pemberian dari Kyai Hasan Beshari Tegalsari Ponorogo kepada Paku Buwono II.

Kebo Bule dalam tradisi kirab berperan sebagai cucuk lampah (pengawal) dari pusaka keraton yang bernama Kyai Slamet, ketika ia pulang mengungsi dari Pondok Tegalsari. Saat itu terjadi pemberontakan pecinan yang berhasil membakar Istana Kartasura. Namun hingga kini pihak keraton kasunanan tidak pernah bersedia menjelaskan apa bentuk pusaka Kyai Slamet tersebut.

Konon ketika Paku Buwono II mencari lokasi untuk membangun keraton yang baru sekitar tahun 1725, para leluhur Kebo Bule tersebut dilepas. Mereka kemudian diikuti oleh para abdi dalem keraton hingga mereka berhenti ditempat yang kini dijadikan sebagai Keraton Kasunanan Surakarta. Saat kirab berlangsung, banyak masyarakat akan berusaha untuk menyentuh Kebo Bule. Bahkan kotorannya pun sering dinantikan dan diambil dengan kepercayaan akan memberikan berkah dan keselamatan. Kirab juga tidak akan dilaksanakan jika Kebo Bule belum mau keluar dari kandnagnya dengan suka rela atau berjalan sendiri.

Rute Kirab 1 Suro

kirab_belo_bule.jpg (799×470)
https://jateng.inews.id/berita/cerita-mistis-di-balik-misteri-kematian-kebo-bule-keraton-solo-jelang-1-suro

Rute kirab malam 1 suro biasanya adalah Kori Kamandungan – Supit Urang – Gladag – Jalan Mayor Sunaryo – Kapten Mulyadi – Veteran – Yos Sudarso – Slamet Riyadi – Kembali ke keraton.

Sekilas Tentang Satu Suro

Tahun baru Hijriyah atau yang lebih dikenal dengan tahun baru Islam jatuh pada tanggal 1 Muharram. Tahun baru Islam merupakan hari penting bagi umat Islam karena menandai peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Kota Mekkah ke Kota Madinah pada tahun 662 Masehi.

Perayaan kirab 1 suro terbuka untuk umum sehingga siapa pun bisa ikut menyaksikan. Banyak wisatawan yang bahkan jauh-jauh berkunjung ke Solo untuk melihat perayaan yang hanya 1 tahun sekali ini. Gaekoners tertarik nggak nih nonton kirab 1 suro di Solo?

 

FT for GAEKON