Kecelakaan kereta yang melibatkan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya terjadi pada Jum’at, 5 Januari 2024. Kecelakaan terjadi pada pukul 6.03 WIB di petak jalan rel antara Stasiun Haurpugur – Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Kabar Penumpang KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin telah meninjau lokasi kecelakaan. Ia mengatakan bahwa seluruh penumpang telah dievakuasi dari lokasi kejadian.
“Kami melihat kondisi terkini tabrakan kereta Commuter Line dan Turangga. KA Turangga membawa 287 penumpang dan Commuter Line Bandung Raya ada 191 penumpang. Semua penumpang berhasil dievakuasi. 24 korban luka ada di RSUD Cicalengka, 2 korban di Puskesmas Cicalengka, dan 2 korban di RSKK,” kata Bey, dilansir dari detikJabar.
Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo mengungkapkan ada tiga korban meninggal dalam insiden ini. Ketiga korban tersebut adalah masinis, asisten masinis, dan pramugara.
“Satu masinis, satu asisten masinis, satu pramugara (meninggal dunia). Pramugaranya Turangga, kalau masinis sama asistennya di KRD,” ujar Kusworo yang dilansir dari detikJabar.
Kronologi Kecelakaan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya
VP Public Relations KAI Joni Martinus buka suara untuk menjelaskan kejadian kecelakaan ini. Ia mengatakan bahwa kecelakaan terjadi saat kedua kereta sedang melintas untuk mencapai tujuan masing-masing.
“Jadi memang ini terjadi tabrakannya antara rangkaian KA Turangga yang jalan dari arah Cicalengka dengan KA Bandung Raya yang meluncur dari Haurpugur. Jadi kedua kereta api itu tabrakannya di lintas di KM 181,” ujar Joni dalam wawancara dengan CNNIndonesia TV.
KA Turangga yang mengalami kecelakaan adalah kereta yang memiliki rute Stasiun Surabaya Gubeng dengan tujuan Bandung. Sedangkan KA Lokal Bandung Raya memiliki rute dari Stasiun Padalarang menuju Cicalengka.
Rekayasa Jalur Setelah Kecelakaan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya
Akibat kecelakaan yang terjadi, jalur selatan atau jalur rel antara Haurpugur – Cicalengka, yakni dari Stasiun Bandung menuju Stasiun Tasikmalaya sampai dengan Stasiun Banjar tidak dapat dilalui. Pihak KAI kemudian melakukan rekayasa jalur dengan mengalihkan ke jalur utara.
“Kami mengupayakan jalur memutar. Kereta yang melalui jalur Bandung, Tasikmalaya ke Banjar akan lewat jalur utara,” ujar Joni.
FT for GAEKON