Gaekon.com – Belakangan ini ramai soal rabies usai bocah asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali meninggal dunia setelah digigit anjing.
Bukan anjing liar, bocah yang masih berusia 5 tahun itu rupanya digigit oleh anjing peliharaannya sendiri.
Ia sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan pada Minggu (11/6/2023).
Bocah perempuan tersebut meninggal dunia dengan diagnosis suspek rabies. Dalam video yang beredar terlihat bocah tersebut ditemani orang tuanya mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Ia sangat ketakutan dan mengalami kejang-kejang saat diberi minum. Ia hanya bisa menangis dan meronta sambil diawasi oleh dokter dan kedua orang tuanya.
Bocah ini disebut datang dengan keluhan tidak dapat minum air, nyeri, gelisah, dan takut angin sejak Sabtu (10/6/2023).
Apa Itu Rabies
Meskipun kita sering mendengar istilah rabies, namun sebenarnya apa sih rabies itu?
Rabies merupakan virus mematikan yang menyebar ke manusia dari air liur hewan yang terinfeksi.
Rabies biasanya menyebar melalui gigitan hewan. Binatang yang paling mungkin menyebarkan rabies antara lain anjing, kelelawar, anjing hutan, rubah, sigung, dan rakun.
Asal Rabies
Rabies disebabkan oleh virus Lyssavirus dari golongan Rhabdoviridae. Virus ini umumnya masuk ke tubuh manusia melalui cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies. Jilatan hewan yang terinfeksi ke mulut, mata, atau luka terbuka, juga bisa menjadi cara virus rabies menular dari hewan ke manusia.
Rabies pada Anjing
Rabies atau penyakit gila anjing adalah penyakit hewan menular yang dapat menyerang manusia disebabkan oleh virus genus Lyssavirus (dari bahasa Yunani Lyssa yang berarti mengamuk atau kemarahan). Penyakit ini bersifat akut serta menyerang susunan syaraf pusat, hewan berdarah panas, dan manusia.
Gejala Rabies
Munculnya gejala rabies bisa sangat bervariasi, antara 5 hari hingga sekitar 1 tahun. Namun, gejala penyakit ini umumnya muncul 30–90 hari setelah penderita tergigit hewan yang terinfeksi. Gejala rabies bisa lebih cepat muncul jika lokasi gigitan atau cakaran hewan dekat dengan otak, misalnya di dada, leher, atau di kepala.
Gejala awal yang dapat muncul meliputi:
- Demam atau menggigil
- Kesemutan
- Sakit kepala
- Lelah atau lemas
- Hilang nafsu makan
Setelah itu, ada beberapa keluhan lanjutan yang dapat dialami oleh penderita rabies, seperti kram otot, sesak napas, halusinasi dan koma. Gejala lanjutan tersebut menandakan bahwa kondisi pasien makin memburuk.
Cara Mengobati Rabies
- Cuci luka gigitan atau cakaran menggunakan air dan sabun, selama 10–15 menit.
- Oleskan alkohol 70% atau cairan antiseptik yang mengandung povidone iodine ke luka tersebut.
- Segera ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Rabies atau yang dikenal dengan “penyakit anjing gila” ini masih menjadi salah satu masalah yang mengancam kesehatan masyarakat. Meskipun demikian, penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi pada hewan peliharaan.
KA For GAEKON