Kisah Paralayang di Indonesia

0
4184649381.jpg (700×464)
https://galamedia.pikiran-rakyat.com/humaniora/pr-353395329

Paralayang atau paragliding adalah olahraga terbang bebas dengan menggunakan parasut yang dilakukan dari bukit atau dataran tinggi dengan memanfaatkan angin. Angin yang digunakan sebagai sumber daya angkat parasut agar melayang terdiri dari angin naik yang menabrak lereng (dynamic lift) dan angin naik yang disebabkan karena thermal (thermal lift). Paralayang memiliki tujuan untuk rekreasi atau kompetisi. Olahraga ini mulai muncul pada sekitar tahun 1950-an dan kejuaraan dunia pertamanya dilangsungkan pada tahun 1989 di Kossen, Austria. Induk organisasi paralayang di Indonesia adalah PLGI (Persatuan Layar Gantung Indonesia). PLGI ada di bawah naungan FASI (Federasi Aero Sport Indonesia).

Sejarah Paralayang di Indonesia

Pada tahun 1988, seorang fotografer asal Perancis mengirimkan sebuah parasut paralayang ke Lody Korua, sebagai balas jasa telah menemani tim ekspedisi Perancis ke Pulau Seram. Parasut ini kemudian dipinjamkan ke Dudy Arief Wahyudi, untuk kemudian dibawa ke Yogyakarta.

Pada awal perkembangannya, paralayang dikenal dengan nama olahraga terjun gunung. Komunitas pertama yang dibentuk adalah Kelompok Terjun Gunung Merapi asal Yogyakarta. Turis asal Perancis lainnya, Bernard Fode yang pada akhirnya menetap di Bali pada tahun 1990 juga memulai kegiatan terbang paralayang di Pantai Timbis, Bali. Pada tahun 1992 tercatat tak lebih dari 5 parasut yang ada di Indonesia, dengan lokasi terbang di Puncak, Bukit Sentul, Lido (Jawa Barat), Pantai Parangtritis (Yogyakarta), dan Timbis (Bali).

Organisasi Paralayang Terbentuk

Peresmian penggantian nama terjun gunung menjadi paralayang dilakukan saat Eksebisi Gantolle dan Terjun Gunung di Gunung Haruman Garut pada 22 dan 23 Mei 1993. Akhir tahun 1993 lahirlah PPI (Persatuan Paralayang Indonesia) sebagai organisasi pertama olahraga paralayang di Indonesia. Awal tahun 1994 paralayang menjadi olahraga binaan FASI saat Rakernas di Lembang Bandung di bawah Pusat Gantolle Indonesia (PGI).

Salah satu penggiat paralayang di FASI adalah Hertriono Kartowisastro. Pada awal tahun 1994 diselenggarakan kejuaraan ketepatan mendarat paralayang yang pertama di Puncak Bogor. Tahun 1995 kerjuaraan nasional paralayang pertama dilaksanakan di Wonogiri dan Kemuning dengan peserta nasional sekitar 20 orang. Pada tahun 1996 akhirnya paralayang menjadi resmi bagian dari FASI. Organisasi PGI kemudian dirubah Namanya menjadi Pusat Layang Gantung Indonesia (PLGI) pada munas FASI di Lembang.

Prestasi Paralayang Indonesia

Roni-Pratama-Timnas-Paralayang-.png (650×422)
https://www.airspace-review.com/2018/08/08/

Kejuaraan nasional paralayang rutin dilaksanakan setiap tahun dan berperan penting dalam perkembangan paralayang. Paralayang pun akhirnya menjadi bagian dari PON (Pekan Olahraga Nasional) pada tahun 2000 di Batu, Malang, Jawa Timur. Pada tahun 2008 paralayang Indonesia memperoleh 7 medali emas dari 8 medali yang diperebutkan di Asian Beach Games (ABG), Bali. Pada tahun 2011, Indonesia berhasil memperoleh 10 medali emas dari 12 medali yang diperebutkan di SEA Games Puncak, Bogor. Pada Asian Games 2018 paralayang Indonesia berhasil memperoleh 2 medali emas dari 6 medali yang diperebutkan.

Peralatan Paralayang

Perlengkapan-Olahraga-Paralayang.jpg (1080×1080)
https://ukurdanuji.id/perlengkapan-olahraga-paralayang/

Peralatan yang dikenakan saat terjun terbilang cukup ringan dengan berat seluruh perlengkapannya (parasut, harness, parasut cadangan, dan helmet) sekitar 10-15 kg. Peralatan paralayang juga terbilang praktis karena dapat dimasukkan ke dalam ransel yang dapat digendong di punggung.

Perlengkapan utama paralayang adalah parasut utama dan cadangan, harness, dan helmet. Perlengkapan pendukung dalam paralayang diantaranya variometer, radio/HT, GPS, windmeter, peta lokasi terbang, dan lainnya. Perlengkapan pakaian penerbang antara lain baju terbang (flight suit), sarung tangan, dan sepatu boot.

Jenis parasut yang digunakan penerbang bergantung dengan tingkat kemampuan dan berat badan penerbang. Ada 3 jenis parasut yaitu parasut untuk pemula, parasut untuk penerbang menengah, dan parasut untuk penerbang mahir dengan ukuran XS, S, M, L, serta LL untuk terbang berdua/tandem. Pilot duduk di suatu sabuk (harness) yang menggantung di bawah sayap kain yang bentuknya ditentukan oleh ikatan tali dan tekanan udara yang memasuki ventilasi di bagian depan sayap.

 

Nah bagi Gaekoners yang tidak takut akan ketinggian dan suka dengan hal-hal yang berbau ekstrem, bisa banget nih mencoba olahraga paralayang. Tentunya awalnya harus didampingi dulu ya Gaekoners.

 

FT for GAEKON