Gaekon.com – Indonesia kaya akan kuliner yang tersebar di seluruh nusantara, mulai dari jajanan, sayuran hingga olahan daging.
Namun, jika mendengar soal ayam, kambing, maupun sapi mungkin sudah sangat familiar di telinga kalian. Bagaimana jika makanan ekstrem seperti kelelawar?
Iya, GAEKON kali ini akan membahas soal Kelelawar atau Paniki. Makanan ini berasal dari Sulawesi Utara. Biasanya kelelawar terlebih dahulu dibakar untuk menghilangkan bulu-bulu halusnya, kemudian dimasak dengan bumbu santan.
Penasaran bagaimana dengan makanan ini?
Paniki
Di Sulawesi Utara, terdapat satu makanan yang sedikit menyeramkan ketika kita menyantapnya. Paniki namanya, makanan ini menggunakan daging kelelawar sebagai bahan utamanya.
Meski terdengar menyeramkan, namun makanan ini memiliki rasa yang sedikit gurih meskipun tekstur daging terasa alot.
Sebelum diolah menjadi masakan, biasanya kelelawar terlebih dahulu dibakar untuk menghilangkan bulu-bulu halusnya, kemudian dimasak dengan bumbu santan.
Kelelawar pemakan buah
Jenis kelelawar yang biasanya dipakai dalam makanan ini adalah kelelawar pemakan buah dengan bentuk badan yang lebih besar.
Kelelawar yang digunakan untuk olahan Paniki ini jenis tertentu, yaitu kelelawar pemakan buah saja.
Hal ini membuat daging kelelawar yang diolah menjadi paniki kaya akan gizi dan protein. Selain itu, adanya zat kitotefin membuat daging kelelawar sangat ampuh untuk mengobati penyakit asma dan paru.
Cara mengolah Paniki
Mamalia bersayap ini ternyata tidak cukup menyeramkan bagi masyarakat di Minahasa. Orang asli Sulawesi Utara ini sepertinya mengabaikan bentuk wajah kelelawar yang terlihat menakutkan.
Bagi mereka, mendapatkan rasa daging yang lezat juga menyehatkan menjadi hal yang lebih penting dibanding wajah seram kelelawar.
Untuk mengolah paniki, diperlukan menggabungkan beberapa macam bumbu agar pengolahan daging kelelawar ini terasa nikmat.
Bumbu dasar seperti, cabai, bawang merah, bawang putih, sereh, dan jahe direbus dan dicampur bersama santan kelapa hingga meresap.
Tips Melahap Paniki
Melahap paniki yang disajikan lengkap bersama sayapnya, dibutuhkan sedikit kesabaran dan kerja keras. Dagingnya yang alot dan sedikit keras membuat gigi seakan bekerja lebih giat untuk mengunyah.
Ada tips saat melahap kuliner khas Sulawesi Utara ini. Daging sayap yang alot sebaiknya jangan ditarik-tarik saat memotongnya. Karena hal itu membuat daging semakin keras. Sebaiknya gigit lebih keras dan daging yang menempel akan lebih mudah mengelupas.
Rasanya yang gurih dan kenyal serta menyehatkan pasti membuat lidah kalian penasaran!
KA For GAEKON