Kunang-kunang: Hewan Mungil yang Bercahaya

0
firefly-meaning-and-symbolism1j-20210917083933.jpg (700×465)
https://www.grid.id/read/042894789/selama-ini-banyak-yang-belum-tahu-inilah-fakta-menarik-tentang-kunang-kunang-betina-dan-jantan-ketika-menghasilkan-cahaya?page=all

Kunang-kunang adalah serangga yang dikenal mampu bercahaya pada malam hari. Hewan ini diklasifikasikan ke dalam Lampyridae yaitu keluarga serangga dalam ordo kumbang Coleoptera atau kumbang bersayap. Secara keseluruhan, diperkirakan ada lebih dari 2.000 spesies kunang-kunang yang tersebar di zona beriklim sedang dan tropis di dunia. Kehadiran hewan ini biasanya menandakan musim panas akan tiba.

Bagaimana Kunang-kunang Menyala?

Kunang-kunang menghasilkan cahaya di organ, khususnya di perutnya dengan menggabungkan zat kimia luciferin, enzim luciferase, oksigen, dan bahan bakar untuk kerja sel, adenosine triphosphate (ATP). Hewan ini mengontrol cahayanya dengan mengatur berapa banyak oksigen yang masuk ke organ penghasil cahaya. Sumber lain mengatakan bahwa cahaya hewan ini adalah reaksi kimia yang disebabkan oleh senyawa organik luciferin di perutnya. Saat udara mengalir ke perut, ia bereaksi dengan luciferin sehingga menyebabkan reaksi kimia yang mengeluarkan cahaya. Hewan ini mampu mengatur aliran udara ke perutnya untuk menciptakan pola cahaya yang berdenyut atau kelap-kelip.

Tidak Semua Menyala

Hewan ini pada awalnya mengembangkan kemampuan untuk dapat menyala sebagai cara menghindari pemangsa. Namun saat ini mereka kebanyakan menggunakan kemampuan menyala untuk mencari pasangan. Ada beberapa spesies kunang-kunang yang terbang di siang hari dan mengandalkan bau feromon untuk menemukan satu sama lain.

Fungsi Cahaya Kunang-kunang

  1. Menghindari pemangsa

Ahli mengatakan bahwa hewan ini sengaja mencolok untuk memperingatkan pemangsa akan rasa pahit tubuh mereka.

  1. Mencari pasangan

Cahaya kunang-kunang jantan menandakan mereka ingin kawin. Sebaliknya, cahaya yang dikeluarkan oleh betina menandakan ia sedang menarik perhatian jantan.

  1. Menarik mangsa

Setiap spesies kunang-kunang memiliki pola kedipan cahaya yang berbeda. Namun beberapa betina dari spesies tertentu meniru pola cahaya spesies lain. Hal ini membuat pejantan dari spesies lain mendekat karena tertarik. Pejantan yang tertarik, datang, dan mendarat di sebelahnya kemudian dimakan hidup-hidup.

Fakta Menarik

  • Cahaya yang dikeluarkan kunang-kunang 100 persen dari energi tubuhnya, hal ini membuat tidak ada energi panas yang diciptakan. Oleh karena itu, cahaya hewan ini bersifat dingin.
  • Tidak hanya cantik, ketika diserang oleh predator hewan ini akan memproses pendarahan refleks. Kunang-kunang akan menumpahkan darah yang mengandung bahan kimia pahit yang beracun bagi vertebrata, termasuk kadal dan beberapa burung.
  • Cahaya yang dikeluarkan bervariasi antara kuning, merah terang, hijau, dan oranye.
  • Umur hewan ini di alam liar hanya sekitar dua bulan
  • Ukuran tubuh hewan ini hanya sekitar 2,5 centimeter
  • Kunang-kunang betina bisa meletekkan telur di tanah atau di air. Telur yang ada di air nantinya akan menetas dan memiliki insang dan berubah menjadi kepompong, lalu terbang layaknya kunang-kunang pada umumnya.

 

FT for GAEKON