Teh menjadi minuman yang selalu menemani aktivitas di pagi hari. Sambil membaca koran ataupun buku, minuman ini menjadi teman setia selain kopi. Secangkir teh yang ditaruh di atas meja menjadi pelengkap tersendiri saat menikmati suasana pagi.
Satu tegukan saja bisa membuat suasana menjadi tenang dan hati terasa sangat nyaman. Karena itulah selama ini teh dikenal sebagai minuman yang bisa membuat tubuh menjadi lebih rileks dan menenangkan diri.
Selain dapat untuk menenangkan diri, teh juga memiliki berbagai macam manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Hal itu sudah biasa saja. Ada penemuan baru bahwa manfaat mengkonsumsi teh bisa menurunkan risiko untuk cepat mati.
Dalam sebuah penelitian terbaru dari China, rajin minum teh ternyata dapat membuat kita menjadi lebih panjang umur. Tidak hanya bisa berusia lebih lama, tetapi juga menjadikan tubuh kita sehat.
Penelitian ini dilakukan terhadap 100.902 orang yang tidak memiliki riwayat serangan jantung, stroke, atau kanker. Penelitian ini menemukan bahwa peminum teh dapat hidup satu tahun lebih lama dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah atau jarang minum teh. Selain itu, mereka yang rajin minum teh juga berisiko lebih kebal terhadap penyakit tertentu.
Penelitian ini dipimpin oleh Wang Xinyan, Seorang Dokter dari Akademi Ilmu Kedokteran China di Beijing. Wang Xinyan mengatakan bahwa rajin minum teh dapat dikaitkan dengan penurunan risiko semua penyebab kematian.
“Rajin minum teh dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah dan semua penyebab kematian. Efek kesehatan yang menguntungkan adalah yang paling kuat untuk teh hijau dan untuk peminum teh jangka panjang,” kata Wang Xinyan.
Studi mengenai rajin minum teh dapat menurunkan risiko kematian ini dilakukan selama tujuh tahun, dan dimuat dalam European Journal of Preventive Cardiology.
Percobaan ini dilakukan dengan membagi peserta menjadi dua kelompok. Kelompok pertama rajin minum teh (antara 3 atau lebih seminggu) dan tidak pernah atau tidak biasa minum kopi (kurang dari tiga kali seminggu).
Mereka yang minum teh secara teratur memiliki risiko 20 persen lebih rendah terserang penyakit jantung dan stroke, 22 persen lebih rendah terkena penyakit jantung dan stroke fatal, dan 15 persen risiko kematian menurun.
Analisis tersebut juga memperkirakan bahwa peminum teh punya masa hidup 1,26 tahun lebih lama dibandingkan orang yang minum teh kurang dari tiga kali seminggu.
Penelitian lain menunjukkan bahwa senyawa bioaktif utama teh yaitu polifenol tidak bisa disimpan dalam tubuh untuk waktu lama.
“Jadi sering minum teh akan lebih baik, karena diperlukan untuk efek kardioprotektif,” kata penulis senior Gu Dongfeng.
Namun di antara semua jenis teh, berdasarkan pantauan GAEKON dari laman South China Morning Post, teh yang paling disarankan adalah teh hijau.
Teh hijau dikaitkan dengan risiko penurunan sekitar 25 persen lebih rendah untuk penyakit jantung dan stroke dan semua penyebab kematian. Sedangkan untuk teh hitam masih belum ada hubungan signifikan yang terlihat.
Kandungan zat antioksidan teh hijau ini sangat tinggi, seperti enzim, asam amino, dan polifenol yang bermanfaat untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Salah satu manfaat teh hijau yang baik untuk tubuh berasal dari kandungan antioksidannya yang tinggi. Antioksidan dalam teh hijau memiliki kegunaan untuk melawan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas berlebih dapat merusak sel-sel tubuh, sehingga bisa menyebabkan penuaan dini dan menimbulkan penyakit, seperti kanker. Kanker masih menjadi penyakit yang mematikan, sehingga dengan mengonsumsi teh hijau secara tidak langsung akan menurunkan risiko kematian.
Manfaat teh hijau lainnya adalah dari senyawa katekin yang terkandung di dalamnya. Senyawa katekin pada teh hijau memiliki dampak yang baik dalam menghentikan kerusakan oksidatif pada sel-sel tubuh. Teh hijau juga mengandung vitamin B, asam folat, mangan, kalium, magnesium, dan kafein.
Penyakit kardiovaskular termasuk penyakit jantung dan stroke bisa dicegah dengan manfaat teh hijau. Sebab minum teh hijau akan meningkatkan kapasitas zat antioksidan dalam darah yang kemudian berguna untuk melindungi partikel LDL dari oksidasi. Si peminum teh hijau pun memiliki risiko untuk terkena penyakit kardiovaskular lebih rendah 31%.
KL For GAEKON