Mitos “Bati”, Makhluk Mengerikan Dari Pulau Seram

0
Pulau Seram
Sumber Foto: keepo.me

Gaekon.com – Pulau seram yang terletak di sebelah utara Pulau Ambon, Provinsi Maluku, Indonesia menyimpan sejumlah mitos, salah satunya soal Suku Bati.

Pernahkah kalian mendengar sebelumnya? Sesuai dengan namanya, “Pulau Seram”, Pulau ini dikenal dengan misteri makhluk hidup misterius.

Pulau Seram

Pulau Seram memiliki wilayah seluas 18.625 km2 , dengan panjang 340 km dan lebar 60 km. Di Pulau Seram ada tiga Kabupaten yaitu kabupaten Maluku Tengah dengan ibu kota Masohi serta dua kabupaten hasil pemekaran yaitu Kabupaten Seram Timur dengan ibu Kotanya Bula dan Kabupaten Seram Bagian Barat dengan Ibu Kotanya Piru.

Pulau Seram memiliki alam pegunungan dan hutan tropis. Produk-produk yang dihasilkan antara lain cengkih, pala, kopra, damar, sagu, ikan, dan minyak.

Untuk mencapai tempat ini dapat ditempuh melalui Desa Yaputih atau Hatu di Kecamatan Tehoru, kurang lebih 100 km dari Masohi.

Asal Mula Pulau Seram

Kebinasaan pertama Pulau Seram disebabkan karena hujan lebat, yang secara terus-menerus pada siang maupun malam hari. Sungai-sungai besar mengalami banjir besar.

Air yang dibawa sungai ke laut mengakibatkan permukaan air laut terus naik, dan menutup seluruh daratan sampai daerah sekitar pegunungan.

Air laut naik setinggi Gunung Kabau, Unaheli, Ala, Lumute, Reirensiwa, Kakopi, Hole, Musele, Inai, dan pegunungan Lube di Seram Timur. Dengan kejadian itu, Nusa Ina atau Pulau Seram mengalami perubahan besar pada bentuk fisik.

Saat bumi tenggelam oleh air laut kemudian air membeku, lalu air mencair dan surut. Wilayah Nusa Ina mengalami patahan sehingga postur Nusa Ina yang besar sebagai benua pada saat itu mengalami kerusakan. Banyak belahan bumi mengalami kerontokan.

Dalam dialek lokal disebutkan Nusa Tuni atau Nusa awal atau Nusa Ina mengalami kebinasaan karena jatuh berkeping-keping. Kemudian wilayah yang tergenang air terjadi kekeringan dan menjadi daratan baru.

Daratan yang terjadi karena genangan air menporak-porandakan satu daratan dengan daratan yang lain, lautan yang satu dengan lautan yang lain maupun gunung yang satu dengan gunung yang lain.

Alhasil terjadi pemisahan antara daratan dengan daratan, maupun lautan dengan lautan. Kerusakan tersebut meninggalkan induk atau inti yang disebut inti pulau atau poros dari Nusa Ina yang dinamakan Seram.

Sementara itu menurut versi kerajaan Nunusaku, Lambang dari kerajaan ini adalah pohon beringin yang besar dan tua. Hal itu yang kemudian menyebabkan sehingga lambang kerajaan terlihat sangat menyeramkan dan menakutkan, dikarenakan pohon beringin besar dan tua itu.

Dari sanalah penamaan Pulau Seram konon berasal. Seram dikarenakan menyeramkan atas apa yang terlihat menjadi lambang kerajaan tersebut ,yakni pohon beringin.

Untuk diketahui, Nunusaku merupakan sebuah kerajaan tua yang berasal dari Pulau Seram dan diyakini sebagai ibu dari segala kerajaan, dan asal-usul bangsa Maluku hingga detik ini.

Suku Bati

Di pulau ini ada salah satu suku yang selalu menjadi sorotan terkait mitos-mitosnya, yaitu Suku Bati. Pulau Seram menyimpan misteri tentang sebuah kelompok makhluk misterius bernama Bati. Warga di kawasan itu begitu takut dengan Bati, lantaran mereka kerap menculik anak-anak untuk disantap.

Makhluk ini memiliki tinggi sekitar 1,6 meter dan memiliki sayap sangat lebar berwarna hitam. Bati mirip dengan manusia kelelawar yang terbang di angkasa. Badannya seperti manusia dan memiliki sayap.

Orang Bati ditakuti karena kegemarannnya memangsa manusia, juga memangsa bayi dan anak-anak untuk dimakan. Orang Bati sendiri memang tidak memiliki bukti pasti akan keberadaannya, tetapi masyarakat setempat banyak yang percaya akan keberadaan makhluk ini.

Wujud Orang Bati

Bentuk orang Bati ini hampir serupa dengan manusia. Lebih tepatnya manusia merah lantaran sekujur badannya memang berwarna seperti darah. Ia memiliki sayap seperti kelelawar yang membentang sangat lebar. Ekornya kecil tapi panjang dengan ujung yang lancip.

Ada pula yang menggambarkan sosok Bati ini memiliki wujud seperti kera dengan ukuran tubuh yang besar. Konon, Bati bertempat tinggal di gunung dan ia akan memangsa dan mencari korbannya pada waktu malam hari.

Cara orang Bati berburu mangsanya sama layaknya elang menangkap ular. Ketika mereka melihat target mangsanya mereka akan terbang dengan cepat sebelum akhirnya menerkam korbannya tanpa pernah disadari.

Menurut mitos yang beredar, jika manusia yang sudah di terkam dengan makhluk buas ini tidak akan pernah bisa lepas, ketika makluk ini berburu maka tidak ada harapan lagi bagi manusia untuk melawannya, mereka hanya bisa pasrah atau kabur.

 

KA For GAEKON