Sebuah karya seni yang indah dibuat dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan mengolah warna dengan teknik pencampuran warna. Mencampur warna sangat penting bagi setiap seniman. Mengetahui teknik pencampuran warna memungkinkan seniman mampu menciptakan warna dan corak yang indah dan kreatif.
Warna adalah tempat dimana emosi dapat ditemukan dalam sebuah lukisan. Dan itulah dampak yang dapat ditimbulkan oleh sebuah karya seni. Warna primer terdiri dari biru, merah, dan kuning. Namun bersama-sama warna ini jika dicampurkan dengan tepat akan membentuk berbagai warna lainnya. Mencampur warna juga merupakan keterampilan yang dapat menghemat uang dan waktu. Alih-alih membeli cat warna baru, warna dasar yang dicampurkan dengan tepat dapat membentuk warna yang dibutuhkan.
Hal pertama yang perlu diketahui tentang pemcampuran warna adalah memahami tiga warna primer.
Warna Primer
Warna primer adalah merah, biru, dan kuning. Saat membeli set cat warna pertama kali, lebih baik memilih dua warna dari setiap warna primer. Satu warna yang lembut dan satu warna yang pekat. Untuk menghasilkan warna yang sempurna, berikut rekomendasi warna cat yang diperlukan.
- Cadmium red: merah lembut dengan sentuhan kuning
- Alizarin crimson: merah yang lebih pekat dengan sentuhan biru
- Lemon yellow: kuning lembut dengan sedikit warna biru
- Cadmium yellow: kuning lembut dengan sedikit warna merah
- Phthalo blue: biru pekat dengan sedikit kuning
- Ultramarine blue: biru lembut dengan sedikit merah
Memiliki dua warna berbeda dari setiap warna primer dapat memudahkan dalam mendapatkan warna yang diinginkan dengat tepat.
Warna Sekunder
Dua warna primer yang digabungkan akan menghasilkan warna sekunder. Oranye, hijau, dan ungu adalah warna sekunder. Berikut ini adalah warna dasar yang digunakan untuk menghasilkan warna sekunder.
- Hijau = kuning dan biru
- Ungu = biru dan merah
- Oranye = kuning dan merah
Saat menggabungkan warna primer, corak warna dapat disesuaikan dari seberapa banyak setiap warna ditambahkan. Kombinasi warna yang tepat ditentukan juga dari jam terbang eksperimen warna.
Warna Tersier
Warna tersier adalah variasi dari warna sekunder. Dengan mencampur warna sekunder dengan rasio dan corak yang berbeda, maka akan diperoleh rentang warna yang lebih luas yang disebut warna tersier. Warna tersier juga dapat didapatkan dengan mencampur warna sekunder dengan warna primer. Warna tersier bagus untuk membuat profil warna yang lebih detail dan untuk transisi dari satu warna ke warna berikutnya. Berikut yang termasuk warna tersier.
- Merah-oranye
- Biru-hijau
- Biru-ungu
- Merah-ungu
- Kuning-oranye
- Kuning-hijau
Panduan Pencampuran Warna: Roda Warna
Ketika melakukan pencampuran warna maka akan dihadapkan dengan roda warna. Roda warna adalah jenis bagan pencampuran warna definitif yang dapat membantu memahami hubungan warna yang berbeda. Adanya roda warna akan memudahkan menentukan warna mana yang akan digunakan saat mencampur warna tertentu.
Warna Komplementer (Pelengkap)
Dalam roda warna, terdapat warna-warna tertentu yang berada tepat berseberangan. Warna tersebut disebut warna komplementer. Warna ini saling melengkapi saat digunakan berdampingan dan memberikan efek yang lebih cerah. Pada warna komplementer kuning dan ungu berpasangan, biru dan oranye menyatu, dan merah dan hijau saling melengkapi.
Warna Analog
Untuk mendapatkan warna analog, cukup dengan melihat tiga warna yang bersebelahan di roda warna. Arahkan roda warna kemana saja, maka tiga warna berturut-turut akan analog satu sama lain. Warna-warna itu terikat erat sehingga akan menghasilkan keindahan jika diletakkan bersama.
Warna Triadik
Warna triadik adalah warna apa pun yang diberi jarak secara merata saat melihat roda warna. Saat warna-warna ini digunakan bersamaan maka akan menciptakan susunan warna yang kuat dan menarik. Misalnya adalah oranye, hijau, dan ungu. Warna tersebut adalah warna triadik yang akan bekerja sama dengan baik untuk menghasilkan efek yang menarik.
Mencampur Warna yang Sulit
Beberapa warna bisa sangat sulit untuk didapatkan dengan teknik pencampuran warna. Dua dari warna yang paling sulit didapatkan adalah cokelat dan abu-abu, yang merupakan warna tersier majemuk. Warna tersier majemuk dibuat dengan mencampurkan masing-masing warna primer. Rasio yang berbeda dari setiap warna yang akan menentukan apakah akan mendapatkan warna cokelat atau abu-abu.
Ternyata seni pencampuran warna cukup rumit namun menarik ya Gaekoners untuk dipahami. Tidak heran sebuah lukisan yang indah memiliki harga yang fantastis dan seorang seniman pun butuh waktu yang relatif lama untuk pengerjaannya.
FT for GAEKON