Badan Antariksa Amerika (NASA) yang berencana meluncurkan 2 astronaut ke planet Mars kini mulai menyiapkan segala sesuatunya. Mereka menyiapkan alat untuk bernapas para astronaut ketika berada di planet merah tersebut.
Mereka sedang menyiapkan sebuah kotak berbahan emas dengan memiliki kemampuan mengkonversi karbon dioksida menjadi oksigen. Dengan adanya oksigen tersebut secara tidak langsung dapat membantu kelangsungan misi mengirim manusia ke Bulan dan Planet Mars.
Eksperimen yang dilakukan NASA tersebut diberi nama Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment (MOXIE). Rencananya, kotak berbahan emas ini akan diletakkan pada rover. Sebagai informasi, Rover tersebut akan diturunkan dari planet Mars.
MOXIE ini bekerja dengan cara menyuntikkan energi ke dalam katoda (elektroda yang digunakan untuk menghantarkan arus listrik) dan anoda (elektroda yang bisa berupa logam maupun penghantar listrik).
Saat proses ini berlangsung, nantinya oksigen akan terpisah oleh karbon dioksida. Para peneliti membutuhkan sekitar 33 hingga 50 ton bahan bakar, untuk tahap awal pemodelan MOXIE.
Sama halnya seperti pohon, MOXIE ini fungsinya menghirup karbon dioksida kemudian mengembuskan oksigen. MOXIE ini diyakini dapat membantu para penjelajah untuk bernapas. Kotak berbahan emas ini masih dalam tahap Uji coba, namun MOXIE diharapkan mampu membantu para astronaut untuk bernapas, seperti halnya manusia di Bumi.
Meskipun sedang berada di Bulan maupun planet Mars, namun dengan adanya MOXIE para astronaut tidak akan kesusahan bernapas, dan bisa dengan mudah mendapatkan oksigen.
Seperti yang diketahui, NASA merencanakan agenda baru dalam kegiatan luar angkasanya. Berdasarkan jadwalnya, agenda tersebut akan berlangsung antara 17 Juli 2020 atau 5 Agustus 2020.
Dua tanggal yang ditentukan tersebut akan direncanakan untuk menerbangkan helikopter di Mars. Helikopter itu nantinya digunakan untuk menurunkan rover Perserverance di planet merah.
Para teknisi NASA masih harus menyelesaikan rover tersebut selama kurang lebih 14 minggu, maka dari itu perkiraan penerbangan masih tiga hingga empat bulan lagi. Rover Perserverance ditugaskan untuk mencari tanda-tanda kehidupan mikroba masa lalu. Selain itu, juga untuk memetakan iklim dan mengumpulkan berbagai sampel yang dapat membuka jalan astronaut. Sehingga astronaut dapat menginjakkan kaki di Planet Merah itu.
NASA juga akan mengirimkan Space Launch System (SLS) di sekitar Bulan untuk menguji sistem dan membuka jalan untuk mendaratkan manusia. Badan Antariksa Eropa (Europian Space Agency/ESA) ikut membantu NASA membuat modul yang akan memberikan kekuatan dan daya dorong untuk roket Orion selama program Artemis 1. Modul itu diproduksi oleh Airbus yang berkantor di Bremen, Jerman.
Misi NASA ke Mars tiga bulan yang akan datang ini ternyata juga bagian dari misi mengembalikan manusia ke permukaan Bulan pada 2024. Setelah mendaratkan manusia pada 2024, NASA juga menargetkan dapat menempatkan kembali manusia di Bulan tahun 2028. Misi ke Bulan tersebut diberi nama Artemis.
KL For GAEKON