Laboratorium Voor Agrogeologie En Grond Onderzoek, “Museum Tanah dan Pertanian”. Terdengar sedikit membosankan bukan ? Apalagi untuk para generasi milenial. Mereka lebih menyukai tempat keramaian dengan penuh hiburan. Memanjakan mata dengan melihat deretan kosmetik dan baju di tempat ber AC yang tertutup pintu otomatis.
Ya, sebuah mall, tempat favorit para remaja walaupun hanya untuk sekedar melepas penat. Bukan hanya mall, sebagian remaja juga sering mengisi waktu senjanya dengan menyeruput segelas kopi di cafe moderen. Menghabiskan waktu malam minggunya dengan menonton bioskop.
Sama sekali tidak ada kata museum dalam jadwalnya. Hal ini karena menurut sebagian remaja museum salah satu tempat yang membosankan. Dimata mereka hanya ada bayangan tempat yang pengap karena berkumpulnya benda-benda sejarah peninggalan nenek moyang.
Tanpa disadari, ketika kita berkunjung ke museum sama saja sudah banyak menambah ilmu dalam setiap langkahnya. Karena sejarah dari 1 benda ke benda lainnya pasti berbeda.
Apalagi untuk museum yang satu ini, Museum Pertanian. Museum ini terletak di jantung Kota Bogor, Jalan Ir Juanda yang berseberangan dengan Kebun Raya Bogor. Museum ini Museum Pertanian pertama di Indonesia yang juga museum pertanian terbesar di Asia Tenggara.
Museum Pertanian di Bogor diresmikan pada tanggal 22 April 2019. Museum ini diresmikan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Kepala Pusat Pepustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Leli Nuryati mengatakan, Museum Pertanian menawarkan konsep wisata edukasi dengan tema “Bertolak dari Masa Lalu, Menapak ke Masa Depan”. Museum ini hadir untuk menyampaikan informasi sejarah perjuangan dan perkembangan pertanian bangsa dari masa lalu hingga masa sekarang serta ilustrasinya pada masa yang akan datang.
Leli Nuryati menambahkan, bahwa konsep yang ditawarkan dari museum ini adalah mengkaitkan sejarah pertanian dan peradaban di masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Sesuai dengan temanya yaitu ‘Connecting The Past To The Future’.
Museum Pertanian tersebut dibangun dengan tiga lantai. Di lantai pertama museum, ada berbagai informasi komoditas pangan di Indonesia yang diilustrasikan dalam bentuk diorama pengolahan lahan sawah, rumah petani, hingga alat pertanian yang sangat menarik untuk dijadikan spot foto bagi para pengunjung. Museum Pertanian menawarkan sensasi yang menyenangkan dengan dekorasi yang sangat instagramable.
Kemudian saat di lantai dua, pengunjung akan menemui Galeri Kebijakan dan Komoditas yang menggambarkan perkembangan pertanian Indonesia dari era kolonial (VOC dan Pemerintah Belanda) sejak tahun 1600 sampai 1945. Hingga perkembangan pertanian pada era setelah kemerdekaan sampai saat ini yang dipamerkan berdasarkan periodisasi kabinet dari tahun 1945 sampai 2019.
Menariknya, selain memiliki zona instagramable yang akan menggugah pengunjung untuk terus berfoto, di geleri yang merangkum pembangunan pertanian dari tahun 1600 sampai dengan 2019 ini, terdapat area coffee corner yang menjadi tempat icip–icip produk kopi, teh, dan kakao dari berbagai daerah di Indonesia.
Tidak hanya itu, pengunjung juga akan dimanjakan melalui Galeri Pertanian Masa Depan dan Lumbung Pangan Dunia 2045 yang terdapat di lantai 3. Dalam galeri ini, pengunjung dapat melihat bagaimana pengembangan pertanian 4.0 dengan sangat baik. Ilustrasi penggunaan teknologi canggih seperti drone, market smart farming, hingga “Atutonomous Tractor” traktor tanpa awak yang menggunakan sistem GPS berbasis real time kinematika juga dapat pengunjung temukan di galeri ini.
Galeri keempat dari museum ini terletak di Gedung D yang juga masih berada di komplek Museum Tanah dan Pertanian Bogor. Galeri ini memiliki lima zona ruangan terpisah dengan spot edukasi dan visualisasi yang menarik.
Galeri Peternakan menampilkan berbagai perkembangan teknologi peternakan yang disajikan dalam bentuk video pendek, diorama, poster, dan beberapa artefak.
Bangunan berlantai tiga Museum Pertanian tersebut memiliki gaya dekorasi khas Hindia Belanda dengan nuansa Art Deco sehingga dapat menambahkan kesan moderen. Museum Pertanian sudah difasilitasi dengan ruangan berpendingin dan terdapat lift minimalis dengan kapasitas maksimal 5 orang dewasa.
Nantinya, bagi pengunjung yang akan berwisata edukasi ke Museum Pertanian tersebut dapat menggunakan lift minimalis untuk menjangkau semua lantai di dalam Museum Pertanian. Museum Pertanian kini menjadi aset Barang Milik Negara (BMN) yang dikelola oleh satuan kerja (Satker) Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), yang merupakan Satker di wilayah kerja Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bogor.
Museum Pertanian dibuka untuk umum dan dapat digunakan sebagai wisata edukasi. Adanya Museum Pertanian juga bertujuan mengubah stigma masyarakat, khususnya generasi milenial, terhadap sektor pertanian yang selama ini kerap dipandang sebelah mata.
Museum Pertanian dibuka pada hari dan jam kerja, yakni dari Senin sampai Jumat pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB, sementara museum ini akan tutup pada hari Sabtu hingga Minggu.
Dengan demikian, generasi milenial yang berkunjung ke museum ini termotivasi dan mempunyai optimisme bahwa Indonesia kelak menjadi lumbung pangan dunia pada 2045 dengan sumber daya yang dimiliki.
Sebagai informasi, pertanian merupakan way of life bangsa Indonesia. Sejarah membuktikan bahwa sektor pertanian tetap tegak dan eksis, bahkan menjadi tumpuan utama dalam pengembangan sektor ekonomi lainnya.
Namun semakin hari, pertanian di Indonesia kian kurang diminati. Hal ini karena banyaknya anggapan bahwa petani identik dengan pakaian kotor, berkeringat, tidak berkelas dan opini-opini negatif lainnya yang membuat generasi milenial beralih menggeluti pekerjaan lain yang dianggap lebih berkelas.
Salah satu anggapan yang harus dituntaskan melalui museum pertanian Indonesia terutama di galeri pertanian Indonesia di masa depan yang segala sesuatunya dikerjakan secara digital dan berbasis aplikasi. Tujuannya adalah, agar tidak ada lagi anggapan bahwa petani adalah pekerjaan yang terus saja berjibaku dengan lumpur dan kotor.
Ada banyak alasan mengapa masyarakat khususnya anak-anak muda harus datang dan berkunjung ke museum pertanian Bogor.
- Upgrade ilmu pengetahuan,
- Merupakan museum pertanian terbesar se Asia Tenggara,
- Cara seru untuk mengajarkan anak tentang pertanian di masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang,
- Ada banyak sekali spot foto yang lucu dan unik untuk berfoto,
- Guide yang ramah dan berkompeten dalam memberikan penjelasan,
- Sinema yang dapat dinikmati bersama dengan teman-teman,
- Roof top dengan view Gunung Salak yang akan tampak memesona di malam hari
KL For GAEKON