Gaekon.com – Museum, menjadi salah satu tempat yang jarang dikunjungi, sehingga banyak sekali museum di Indonesia yang sepi pengunjung.
Padahal, banyak sejarah dan pelajaran yang bisa diambil dari mengunjungi sebuah museum. Museum memiliki peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran, terutama ilmu-ilmu sosial.
Museum yang akan kita bahas kali ini adalah Museum Trowulan, di Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Museum ini didirikan pada tahun 1987 untuk menyimpan berbagai artefak dan temuan arkeologi yang ditemukan di sekitar Trowulan.
Sejarah Museum Trowulan
Melansir dari laman resmi Kemendikbud, Sejarah awal museum ini bermula dari seorang Bupati Mojokerto, R.A.A. Kromodjojo Adinegoro bekerjasama dengan arsitek Belanda, Ir. Henry Mcline Pont mendirikan Oudheeidkundhige Vereeneging Majapahit (OVM) yaitu suatu perkumpulan yang bertujuan untuk meneliti peninggalan-pennggalan Majapahit pada tanggal 24 April 1924.
OVM menempati sebuah rumah di Situs Trowulan yang terletak di Jalan Raya Jurusan Mojokerto – Jombang untuk menyimpan artefak-artefak yang diperoleh baik melalui penggalian, survey maupun penemuan secara tak sengaja.
Lantaran banyaknya artefak yang layak dipamerkan, maka direncanakan untuk membangun sebuah museum yang terealisasi pada tahun 1926 dan dikenal dengan nama Museum Majapahit.
Tahun 1942 museum di tutup untuk umum karena Mcline Pont ditawan oleh Jepang. Sejak itu museum berpindah-pindah tangan dan akhirnya dikelolah oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Mojokerto wilayah kerja Provinsi Jawa Timur.
Tugas kantor tersebut tidak hanya melaksanakan perlindngan terhadap benda cagar budaya peninggalan Majapahit saja, tetapi seluruh peninggalan kuno yang tersebar di wilayah Jawa Timur. Oleh karena itu koleksinya semakin bertambah banyak.
Untuk mengatasi hal tersebut museum dipindahkan ke tempat yang lebih luas berjarak sekitar 2km dari tempat semula, namun masih di Situs Trowulan. Museum baru tersebut sekarang bernama Museum Majapahit namun masyarakat umum tetap mengenalnya sebagai Museum Trowulan.
Koleksi
Koleksi di museum ini didominasi oleh benda cagar budaya peninggalan Majapahit. Keseluruhan koleksi tersebut ditata di gedung, pendopo maupun halaman museum.
- Koleksi Tanah Liat (Terakota)
a. Koleksi Terakota Manusia.
b. Alat-alat Produksi.
c. Alat-alat Rumah Tangga.
d. Arsitektur. - Koleksi Keramik
Koleksi keramik yang dimiliki oleh Museum Majapahit berasal dari beberapa negara asing, seperti Cina, Thailand dan Vietnam. Keramik-keramik tersebut memiliki berbagai bentuk dan fungsi, seperti guci, teko, piring, mangkuk, sendok dan vas bunga. - Koleksi Logam
Koleksi Benda Cagar Budaya berbahan logam yang dimiliki Museum Majapahit dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok, seperti koleksi mata uang kuno, koleksi alat-alat upacara seperti bokor, pedan, lampu, cermin, guci dan genta, dan koleksi alat musik.
- Koleksi Batu
Koleksi Benda Cagar Budaya yang berbahan batu berdasarkan jenisnya dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut: Koleksi Miniatur dan Komponen Candi, Koleksi Arca, Koleksi Relief, Koleksi Prasasti.
KA For GAEKON