Oklokrasi, Demokrasi Yang Tergelincir?

0
Oklokrasi, Demokrasi Yang Tergelincir?

Gaekon.com – Apa jadinya bila pemerintah dipegang oleh orang-orang awam yang sejatinya tidak mengerti betul bagaimana menjalankan suatu pemerintahan yang baik? Dalam bentuk pemerintahan fase itu disebut oklokrasi. Lalu benarkah oklokrasi itu adalah bentuk dari demokrasi yang sudah tergelincir?

Saya cek di KBBI pengertian oklokrasi begitu singkat. Yakni, pemerintahan yang dipegang oleh kaum awam. Wes ngunu thok!

Siklus Polybius lebih detail menjelaskan oklokrasi. Yakni celah demokrasi yang membuatnya melanggengkan kebebasan penuh dengan pelarangan yang dianggap sebagai pengekangan, instabilitas politik, korup serta posisi kursi pemerintahan di tangan orang-orang yang salah.

Jarene, Amerika Serikat juga pernah ngincipi oklokrasi. Pada tahun 1930-an, keluarga mafia di AS mengendalikan negara secara ilegal dan inkonstitusional. Oklokrasi terjadi saat negara dalam anarki massa dengan pemerintahan yang tidak legal. Squad para mafia memiliki kekuasaan senjata dalam jumlah besar, sehingga rakyat lain menjadi takut.

Demokrasi yang sudah tergelincir memang oleh para ahli tata negara disebut sebagai oklokrasi. Ciri-cirinya adalah demokrasi tapi malah banyak kebobrokan di sana-sini. Selain itu oklokrasi juga sarat dengan korupsi dalam roda pemerintahan hingga penyelenggaraan negara.

Oklokrasi diambil dari bahasa Latin ochlocratia. Pemerintah dalam oklokrasi legal terpilih melalui sistem demokrasi. Dalam kasus khusus dan kondisi spesifik, pemerintah oklokrasi akan melakukan penggiringan opini. Penggunaan mayoritas dan sentimen massa sangat lumrah dalam kelompok ini. Diawali dengan menghembuskan intimidasi dan pertikaian.

Nek ditarik kesimpulane, gampangane Oklokrasi itu adalah bentuk pemerintahan yg dipegang oleh orang yang tidak tahu tentang pemerintahan sehingga mengakibatkan kekacauan.

Saya sendiri berpendapat tidaklah mengapa pucuk pimpinan tertinggi suatu negara itu dipegang oleh orang awam. Asalkan, dia terjamin tidak ada masalah dengan nurani dan akalnya. Oklokrasi menitikberatkan dua kata kunci: awam dan kekacauan. Lak misale sing memimpin kita itu orang yang expert tapi tetap kacau, kon lak yo gak gelem pisan to?

Jadi intinya adalah bukan awam atau gak awam. Orang awam tapi nuraninya berjalan dengan baik Yo bakal ayem negoroe. Tapi eson mengeliminir kepentingan konstelasi kekuasaan lo Yo. Hehehe. Kalau awam nuraninya nggenah tapi ekosistemnya tidak mendukung itu terjadi yo lengser koyok Gus Dur.

Lalu, mari kita bercermin. Bagaimana kondisi Indonesia saat ini, apa sudah mirip dengan oklokrasi? Nek jareku seh enggak.

Enggak bedo adoh!

K For GAEKON