
Panda adalah salah satu hewan yang terkenal memiliki tingkah lucu dan berwarna hitam putih. Hewan yang berasal dari China ini sebagian besar populasinya ditemukan di Asia, terutama di alam liar sepanjang dataran tinggi Tibet, China Barat Daya. Hewan ini sejatinya termasuk dalam keluarga beruang. Namun jika beruang memakan daging, hewan dengan tinggi 1,2 hingga 1,5 meter ini justru senang makan bambu. Nilai gizi bambu yang sangat kecil membuat hewan ini harus memakan 12 hingga 38 kg bambu per hari untuk memenuhi kebutuhan energinya.
Dibalik Warna Hitam Putih
Warna tubuh panda yang hitam putih memiliki dua fungsi, yaitu untuk kamuflase dan komunikasi. Sebagian besar bagian wajah, leher, dan perut berwarna putih untuk membantu mereka bersembunyi di tempat bersalju. Sedangkan lengan dan kakinya berwarna hitam untuk membantu bersembunyi di tempat teduh. Tanda pada wajah yang khas digunakan untuk berkomunikasi dengan panda yang lain.
Hidup Untuk Makan
Panda menghabiskan 10 hingga 16 jam sehari untuk makan bambu. Selulosa pada bambu membuat bambu tidak menghasilkan banyak energi, sehingga mereka membutuhkan makan bambu terus menerus. Hewan ini setidaknya membutuhkan 2 jenis bambu yang berbeda untuk menghindari kelaparan. Di alam liar, mereka memakan 25 jenis bambu. Daun bambu mengandung protein yang tinggi, sedangkan batang bambu mengandung kadar protein yang lebih rendah.
Makanan hewan yang memiliki nama ilmiah Ailuropoda melanoleuca (kaki kucing berwarna putih) ini tak hanya bambu. Walaupun mereka 99% adalah vegetarian, 1% makanan mereka adalah telur, hewan kecil, bangkai, labu, kacang merah, gandum, dan daging. Meskipun hampir sepenuhnya mengkonsumsi bambu, sistem pencernaan mereka adalah karnivora. Mereka akan makan daging ketika mereka tidak dapat kalori sesuai kebutuhannya.
Ukuran Bayi yang Kecil

Perbandingan antara induk dan bayi panda sangat ekstrem. Jika induk memiliki berat rata-rata 90 kg, bayinya yang baru lahir hanya berbobot 100 gram, berwarna pink, dan memiliki ukuran 15 cm. Tak hanya itu, sang bayi juga lahir dalam kondisi yang tampak seperti belum siap dilahirkan, seperti buta dan tak berbulu. Butuh waktu 6 hingga 8 minggu untuk sang bayi dapat membuka mata dan baru bisa merangkak pada usia 3 bulan. Hal ini membuat sekitar 40% bayi panda mati di alam liar. Induk panda akan melahirkan satu atau dua anak setiap dua tahun. Bayi-bayi ini akan terus bersama induknya hingga usia 18 bulan.
Buang Air Sambil Headstand
Sifat panda yang menyendiri membuat mereka harus menandai wilayahnya. Cara mereka menandai wilayahnya cukup unik yaitu dengan buang air di batang pohon. Uniknya, kadang mereka buang air sambil berdiri dengan kaki depannya, layaknya orang headstand. Tujuannya adalah agar mereka dapat menandai wilayahnya dengan bau di titik yang lebih tinggi. Tak hanya untuk menandai wilayah, aroma juga digunakan panda untuk berkomunikasi sebagai tanda dan panggilan.
Sayangnya, hewan lucu ini diperkirakan hanya tersisa 1.000 ekor di alam liar. Hal ini membuat banyak pihak harus melindungi habitatnya dan melakukan penangkaran untuk memperbanyak populasinya.
FT for GAEKON