Pengalaman Sholat Id Di Rumah Saja Saat Pandemi Covid-19

0
Pengalaman Sholat Id Di Rumah Saja Saat Pandemi Covid-19

Gaekon.com – Mungkin ini peristiwa bersejarah di kehidupan saya. Baru seumur hidup saya sholat Idul Fitri di rumah loh. Biasane Yo nang masjid. Pas gelem sikile dijak nang mesjid. hehe.

Di sekitar rumah saya, beberapa langgar dan mushola menjadi masjid dadakan yang menggelar sholat Idul Fitri 1441 H. Hal itu sebagai akibat dari masjid besar di Kota Gresik tidak melaksanakan sholat id untuk umum sesuai aturan dalam PSBB Covid-19.

Sementara, saya sendiri sekeluarga kompak sholat Idul Fitri di rumah orang tua. Alasan utamanya adalah ayah dan ibu saya adalah lansia. Kaki ibu saya tidak kuat lagi berjalan atau berdiri terlalu lama. Jadi ya lebih baik sholat idul Fitri di rumah saja.

Terlebih kami sadar, ada kewajiban yang lebih penting pada Tuhan. Yakni saling menyelamatkan dan saling membikin aman antar manusia di tengah pandemi. Caranya ya dengan sholat di rumah saja. Toh hukum sholat Idul Fitri Itu sunah muakad. Menjaga keselamatan sesama manusia jauh lebih berlipat kewajibannya.

Lantas, apakah yang melaksanakan sholat Idul Fitri bisa dicap sebagai Muslim yang lupa esensi peribadatan? Ya nggak gitu juga mikirnya. Kalau mikirnya terlalu padat formil dikotomis seperti itu malah ujungnya juga mudharat.

Contohnya, seperti rusuh di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. Bisa anda saksikan videonya yang viral di medsos. Sang kepala desa terlibat kericuhan dengan warganya karena melarang sholat Idul Fitri berjamaah.

Nggak capek pak berantem? Apalagi sekedar urusan sholat nggak sholat? Apa ya ndak bisa saling mendoakan? Supaya kedua pihak yang berbeda sikap tak terjerumus dalam konflik horizontal. Apalagi, gelut kok wayahe wong podo sepuroan, opo yo pantes?

Saya pribadi memang cenderung untuk tidak sholat Idul Fitri secara berjamaah di masjid. Tapi bukan berarti saya anti pada yang sholat disana. Asalkan, tetap mematuhi protap Covid-19. Yaitu, cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, dan tak bersalaman usai sholat.

Kalau tetap sholat tapi nggak pake ikhtiar babar blas. Yo monggo. Pastinya ada konsekuensi-konsekuensi yang harus dialami.

Terus opo aku biasa-biasa ae ne gak iso sholat? Lah mbok kiro aku gak gelo ta?

Saya juga miris, ketika berkendara menuju rumah ortu, saya lewat depan masjid dimana kami sekeluarga sholat id. Namun, 1 Syawal tahun ini begitu berbeda.

Yang begitu bikin nyesek feel saya adalah jalanan depan masjid begitu sepi. Padahal normalnya jam segitu jalanan sudah ditutup dan penuh dengan jamaah yang tidak kebagian tempat di dalam masjid.

Tidak ada keriuhan, tidak ada suasana ceria, tidak ada kemeriahan yang saya rasakan saat menyusuri jalan itu. Pandemi Covid-19 telah membuat peradaban manusia terombak total.

Sambil berkendara saya merenung. Apa aku Engkau jauhkan dari masjid supaya bisa menemuiMu dari rumah bersama keluargaku yang aku cinta?

Wallahualam Bisshowab

K For GAEKON