Melakukan perawatan kecantikan sudah menjadi hal yang wajib dilakukan bagi sebagian wanita. Bagi mereka sudah menjadi rutinitas ketika melakukan hal ini. Sebagian waktunya rela tersita hanya demi tidur berbaring dan menikmati dinginnya masker di wajah.
Perawatan yang sering dilakukan mulai dari perawatan rambut, wajah, tubuh, hingga kuku jari. Meskipun merogoh kocek ratusan hingga jutaan rupiah, mereka tidak akan merasa dirugikan. Karena dengan melakukan perawatan ini mereka bisa menjaga penampilannya, agar tetap terlihat sempurna.
Karena sudah menjadi rutinitas, seringkali mereka tetap melakukan perawatan ini meskipun sedang mengandung atau hamil. Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa dengan melakukan sejumlah perawatan kecantikan ini ternyata tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil. Karena sangat berbahaya bagi kesehatan janin yang dikandung.
Pentingnya untuk selalu berhati – hati menjaga apa saja yang masuk ke dalam tubuh, terutama saat hamil. Baik itu dari makanan, sesuatu yang terhirup melalui udara, maupun yang terserap melalui kulit.
Inilah yang perlu diwaspadai ketika sembarangan melakukan perawatan kecantikan saat hamil. Ibu hamil harus waspada dengan kemungkinan adanya bahan kimia atau zat lain yang berpotensi bahaya bagi perkembangan bayi di dalam perut.
Agar perkembangan janin tidak terganggu, berikut beberapa perawatan kecantikan yang tidak boleh dilakukan saat hamil :
- Sauna
Sauna pada umumnya dilakukan di dalam ruangan tertutup dengan suhu sekitar 70-100 derajat celsius. Bermandi uap di dalam ruang sauna akan meningkatkan suhu kulit, sehingga tubuh akan banyak berkeringat. Dampaknya, denyut jantung akan meningkat sebagai reaksi untuk menyeimbangkan suhu tubuh.
Ibu hamil sebaiknya menghindari aktivitas sauna karena dapat berisiko mengalami overheating. Suhu yang terlalu panas dapat membuat calon janin tidak dapat bertahan di rahim, terutama apabila dilakukan pada trimester pertama.
Aktivitas sauna memang bisa membuat ibu hamil merasa relaks. Namun sebaiknya, pertimbangkan risiko yang dapat terjadi dan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan sauna.
- Facial
Perawatan yang satu ini seringkali dilakukan sebagian wanita untuk melembapkan kulit wajahnya. Facial sebenarnya aman dilakukan saat hamil, selama yang dilakukan adalah basic facial, dan bukan facial yang menggunakan arus listrik, chemical peeling, atau laser.
Berdasarkan pantauan Gaekon dari The Bump, meskipun basic facial namun perlu dilakukan dengan sangat hati-hati. Apabila ibu hamil tetap melakukan perawatan ini, disarankan untuk melakukannya langsung dengan dokter kulit, dan bukan sekadar oleh terapis atau ahli kecantikan.
Pasalnya, kulit nanti akan menjadi lebih sensitif saat hamil, sehingga proses facial mungkin akan menimbulkan rasa tidak nyaman ketika wajah dipijat atau dikeluarkan komedonya.
- Botox atau Filler
Menurut Neal Schultz, dermatolog asal New York, sebagian besar ahli dermatologi akan menghindari melakukan filler atau suntik apapun kepada wanita hamil.
Meskipun filler aman-aman saja jika dilakukan oleh profesional terlatih, tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa kandungan di dalam filler aman untuk digunakan selama kehamilan.
- Tanning
Bahan aktif dalam krim tanning atau pencokelat kulit adalah dihydroxyacetone (DHA), zat tidak beracun yang bereaksi dengan sel-sel di lapisan kulit terluar dan menghasilkan pigmen cokelat yang disebut melanoidin.
DHA tidak akan masuk ke dalam lapisan kulit dan tidak diserap ke dalam tubuh, tetapi sangat berpotensi menyebabkan reaksi alergi.
Karena inilah ibu hamil disarankan untuk tidak melakukan tanning selama kehamilan, karena perubahan hormon dapat membuat kulit lebih sensitif dari biasanya.
Meski demikian, menurut Jennifer Ashton, M.D., dokter sekaligus koresponden kesehatan untuk ABC News, semua yang di aplikasikan ke kulit sebenarnya sangat berpotensi diserap ke dalam aliran darah.
Terlebih, kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia. Jadi, berhati-hatilah dengan produk tanning yang dikenakan dalam jumlah banyak.
- Perawatan Kecantikan Menggunakan Retinoid
Retinoid biasa digunakan dalam perawatan untuk mengatasi keriput, jerawat, dan stretch mark. Tetapi saat hamil, retinoid tidak disarankan, baik dalam bentuk oral maupun topikal.
Menurut Schultz, retinoid diduga dapat menyebabkan cacat lahir, sehingga ada baiknya untuk tidak mengambil risiko dengan menggunakannya.
- Elektrolisis
Elektrolisis adalah salah satu jenis perawatan kecantikan yang menggunakan aliran listrik untuk mengalirkan aliran darah atau tujuan lainnya. Oleh karena itu, perawatan ini harus dihindari selama kehamilan. Selain itu, sebaiknya hindari juga waxing yang dapat menyebabkan kulit iritasi.
- Pedikur
Pedikur menjadi salah satu perawatan kecantikan yang harus dihindari saat hamil. Pasalnya, ada beberapa titik refleksologi tertentu di sekitar pergelangan kaki yang dapat menyebabkan kontraksi dan bisa berujung pada kelahiran prematur.
- Body Wrapping
Selain perawatan kecantikan untuk wajah, banyak wanita juga peduli dalam merawat tubuh. Salah satu perawatan tubuh yang dianggap ampuh dalam menghilangkan lemak adalah body wrapping.
Pada prosesnya, handuk hangat atau plastik akan membungkus area tertentu pada tubuh yang ingin dihilangkan lemaknya, misalnya pada perut atau paha. Pada proses body wrapping juga dilakukan pemanasan, sehingga tubuh akan berkeringat dan diharapkan lemak akan berkurang.
Perawatan ini tidak dianjurkan untuk ibu hamil karena suhu yang tinggi dapat berbahaya dan mengancam janin. Selain itu, proses body wrapping juga belum terbukti efektif secara medis dapat menurunkan berat badan.
- Produk Pelurus Rambut
Sebagian produk pelurus rambut mengandung formaldehida yang sebaiknya tidak digunakan oleh ibu hamil. Kandungan ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (dihirup), ditelan atau diserap melalui kulit.
Paparan formaldehida yang tinggi pada janin dapat menyebabkan kematian spontan, kelahiran prematur atau bayi lahir cacat. Selain pada produk pelurus rambut, formaldehida juga dapat ditemukan pada cat kuku, produk pembersih dan desinfektan.
Itulah beberapa perawatan kecantikan yang harus dihindari oleh ibu hamil. Jangan sampai kulit ibu terjaga kesehatannya namun nyawa bayinya jadi terancam.
KL For GAEKON