Gaekon.com – Pernakah sobat GAEKON-ers mendengar, atau bahkan mencoba durian berjenis “Musang King’? Yang harganya bisa mencapai hampir Rp 300.000 per kilogramnya itu? Selama ini, durian musang king dianggap adalah rajanya buah durian.
Namun, bila GAEKON menyebut varian Namlong, atau Super Tembaga, adakah yang mengetahuinya? Dua nama ini juga merupakan varian dari durian, yang ada di Indonesia, tepatnya di Bangka.
Beruntunglah orang Bangka! Sudah terkenal dengan martabak dan terang bulannya, sekarang akan semakin terkenal dengan varian duriannya. Jangan salah, dua jenis durian ini hanya cocok bila ditanam di sana, di atas tanah Bangka. Kenapa demikian? Simak terus artikel ini ya!
Indonesia memang tanah yang subur. Lirik lagu Koes Plus mencatat, ranting kayu dan batu saja bisa tumbuh di tanah Indonesia. Namun, masalah durian, Indonesia malah punya terlalu banyak jenis. Coba saja anda cari di mesin pencarian Google, bakal ada jenis yang bermacam-macam.
Mulai durian mimang, candimulyo, matahari, montong hingga lain sebagainya. Kelihatannya sih bagus, namun malah keanekaragaman inilah yang membuat durian Indonesia tidak punya daya saing di pasar ekspor.
Padahal, durian ini bisa menjadi primadona ekspor yang baru. China salah satunya. Penduduk mereka 1,4 miliar, pendapatan terus meningkat, dan bila kelelawar dan binatang sejenis saja dimakan, apalagi durian yang manis dan legit itu.
Pembeli dari luar negeri tidak mau repot, memilah-milah jenis ini dan itu. Mereka lebih senang dengan sesuatu yang standar dan pasti. Yang rasanya, teksturnya, ketebalan dagingnya, ukuran bijinya itu pasti dan konsisten.
Oleh karena itu, alangkah baiknya bila petani durian di Indonesia fokus saja pada yang terbaik untuk ditanam. Namlong dan Super Tembaga itu. Namun bagaimana caranya, bila lahan yang dimiliki sudah kadung ditanam jenis yang lain?
Menebang semua dan menggantinya dengan dua yang baru ini, terlalu merugikan dan makan waktu. Sebab durian perlu waktu lebih dari 5 tahun hingga bisa berbuah. Bisa bangkrut duluan para petani durian.
Namun, harus ada yang mulai. Gubernur Bangka Erzaldi sedang giat bekerja sama dengan petani di sana. Targetnya, 500 hektare lahan durian varian baru. Lalu pelan-pelan ditingkatkan hingga 2.000 hektare.
Dan kenapa Bangka yang paling cocok untuk menanam durian jenis Namlong dan Super Tembaga ini? Karena tanahnya adalah tanah tambang, khususnya timah dan tembaga. Sama seperti daerah Ipoh, penghasil musang king di Malaysia, yang juga merupakan daerah tambang timah.
Semoga lahan yang ditargetkan akan dapat cepat terwujud. Selain bisa menjadi komoditas ekspor andalan, dapat juga menjadi tujuan wisata kuliner. Siapa coba disini yang ga doyan durian?
W For GAEKON