Sakit Kepala Makin Parah Akibat Ponsel Pintar

0
Sakit Kepala Makin Parah Akibat Ponsel Pintar

Jakarta – Hasil studi teranyar menyebut dampak negatif pemakaian ponsel pintar yang berlebihan pada kesehatan. Ponsel pintar berkontribusi dalam memperparah rasa sakit kepala penggunanya.

“Penelitian ini menyimpan kemungkinan bahwa penggunaan ponsel pintar menjadi pemicu sakit kepala yang terus memburuk dari waktu ke waktu,” ujar penulis studi, Deepti Vibha, yang merupakan ahli neurologi dari All India Institute Medical Sciences.

Para peneliti India itu menganalisis 400 peserta dengan kondisi sakit kepala seperti migrain, sakit kepal tegang dan jenis lainnya. Pesertanya dibagi jadi dua kelompok.

Kelompok pertama, mereka tidak diperbolehkan menggunakan ponsel pintar. Kelompok kedua, mereka boleh menggunakan ponsel pintar dalam keseharian.

Selain itu, peserta juga diminta mengisi kuisioner terkati kebiasaan menggunakan smartphone, riwayat sakit kepala dan pemakaian obat. Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology: Clinical Practice memperjelas temuan bahwa penggunaan ponsel pintar membuat seseorang lebih sering meminum obat penghilang nyeri.

96 persen dari kelompok kedua lebih sering mengkonsumsi obat penghilang nyeri. Jumlah itu lebih tinggi daripada kelompok pertama yang hanya 81 persen yang mengonsumsi obat pereda nyeri. Temuan lain, pengguna ponsel pintar juga sulit sembuh dari rasa sakit kepala meski telah minum obat.

Selain penelitian itu, beberapa teori dari penelitian lain juga mengaitkan sakit kepala dengan ponsel pintar. Sebuah studi pada 2018 lalu oleh Brigham and Women’s Hospital menyebut kebiasaan menekuk leher saat menggunakan ponsel menyebabkan ketegangan pada tulang belakang.

Tak hanya itu, American Migraine Foundation juga berpendapat, ketegangan mata akibat menatap layar ponsel pintar juga dapat menyebabkan sakit kepala.

Meski begitu, hingga saat ini belum ditemukan korelasi pasti antara penggunaan ponsel pintar dan sakit kepala. “Akar masalahnya masih belum jelas,” ujar ahli saraf di John Carroll University, Heidi Moawad, yang tak terlibat dalam penelitian. Jawaban yang terukur masih akan diteliti dan akan menjadi panduan penggunaan ponsel pintar.

K For GAEKON