Siapa yang tak tahu sarung. Sarung adalah kain berbentuk kotak mirip rok yang biasa digunakan oleh laki-laki. Dalam pengertian busana internasional, sarung (sarong) berarti sepotong kain lebar yang pemakaiannya dibebatkan pada pinggang untuk menutup bagian bawah tubuh (pinggang ke bawah). kain ini memiliki banyak motif, namun yang paling umum adalah motif kotak-kotak. Dalam keseharian masyarakat Indonesia, kain ini umum digunakan laki-laki muslim untuk sholat. Hampir disetiap daerah memiliki motif dan bahan sarung yang berbeda. Dalam pakaian tradisional Melayu Lingga yang berkembang di Provinsi Kepulauan Riau, sarung atau kain dagang digunakan sebagao pelengkap pakaian. Jika tidak menggunakannya, maka dianggap kurang sopan dan melanggar adat istiadat.
Sarung terbuat dari berbagai macam bahan, seperti katun, sutera, dan poliester. Umumnya motifnya adalah kotak-kotak atau garis melintang. Selain biasa digunakan untuk sholat umat muslim laki-laki, kain ini juga biasa digunakan untuk selimut dan mengayun anak kecil. Sarung biasa dibuat dengan dua cara, yaitu menggunakan alat tenun mesin (ATM) yang digerakkan oleh mesin dan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang digerakkan oleh manusia.
Sejarah Sarung
Kain sarung tak hanya ada di Indonesia, namun juga banyak digunakan di beberapa negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Singapura, dan Myanmar. Di Indonesia, kain ini diperkirakan muncul sejak abad ke 14 yang dibawa oleh pedagang Arab dan India. Berdasarkan catatan sejarah, sarung berasal dari Yaman yang dikenal dengan sebutan futah. Kain ini juga dikenal dengan nama izaar (Arab Saudi), wazaar (Oman), atau ma’awis.
Memoar yang ditulis oleh Pangeran Djajadiningrat dari Kesultanan Banten menyebutkan masyarakat Jawa masih menggunakan sarung, jas model Jawa, dan kain tutup kepala yang disebut dengan destar hingga sekitar tahun 1902.
Sarung Saat Masa Penjajahan
Pada zaman penjajahan Belanda, sarung identik dengan perjuangan melawan budaya barat yang dibawa Belanda. Pada saat itu para santri yang paling konsisten memakai sarung. Salah satu tokoh yang konsisten memakai sarung adalah KH Abdul Wahab Hasbullah yang merupakan tokoh penting di Nahdhatul Ulama (NU).
Sarung di Yaman
Ensiklopedia Britanica menyebutkan sarung telah menjadi pakaian tradisional masyarakat Yaman. Sarung telah diproduksi dan digunakan masyarakat tradisional Yaman sejak zaman dahulu. Hingga saat ini, sarung atau futah menjadi salah satu oleh-oleh khas Yaman. Sarung awalnya digunakan oleh Suku Badui yang tinggal di Yaman. Sarung di Yaman terbuat dari kain putih yang dicelupkan ke dalam neel (bahan pewarna yang berwarna hitam). Sarung Yaman terdiri atas beberapa variasi, yaitu model Assafi, Al-Kada, dan Annaqshah.
Jenis Sarung Indonesia
Yang membedakan sarung Indonesia dari negara lain adalah bahannya. Sarung Indonesia terbuat dari kain tenun, kain songket, dan kain tapis. Masing-masing bahan berasal dari daerah yang berbeda. Bahan dari kain tenun lebih dikenal berasal dari Indonesia timur seperti Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, dan Bali. Sarung yang berbahan kain songket identik dengan adat Minangkabau dan Palembang. Sedangkan sarung dengan bahan kain tapis dikenal berasal dari Lampung.
Sarung berbahan tenun adalah yang paling sederhana. Sarung ini cenderung bermain warna. Sedangkan sarung berbahan kain songket dan tapis akan terlihat sama secara sekilas. Bedanya adalah motif tapis akan memiliki unsur alam seperti flora dan fauna, sedangkan motif songket akan memiliki motif yang mengisi seluruh isi bahan dan meriah. Kesamaan dari sarung berbahan tapis dan songket adalah sama-sama terbuat dari benang emas dan perak.
Mengapa Motif Sarung Kotak-kotak?
Nilai filosofis dari motif kotak-kotak pada sarung adalah mengartikan setiap melangkah baik ke kanan maupun ke kiri, atas maupun ke bawah aka nada konsekuensinya. Jika melihat gradasi bermotif papan catur seperti di Bali, saat kita berada di titik putih, melangkah ke mana pun, perbedaan akan menghadang. Cara amannya adalah dengan melangkah secara gontai ke arah diagonal. Dampaknya adalah bukannya maju, malah menjauhi target. Jadi, orang yang berani menghadang cobaan adalah orang yang akan cepat menuai harapannya.
Nah kalau Gaekoners suka pakai sarung motif apa nih?
FT for GAEKON