Sebuah Riset Menunjukkan: Makan Malam Bersama Keluarga Tidak Hanya Mempererat Hubungan, Namun Juga Baik Untuk Kesehatan!

0
Sebuah Riset Menunjukkan: Makan Malam Bersama Keluarga Tidak Hanya Mempererat Hubungan, Namun Juga Baik Untuk Kesehatan!

Masyarakat sudah mulai paham akan pentingnya melakukan physical distancing di masa pandemi seperti sekarang ini. Bertambahnya jumlah kasus virus corona (Covid-19), membuat mereka menjadi jera, dan memilih untuk berdiam diri #dirumahsaja.

Kegiatan setiap harinya yang biasa dilakukan diluar, kini mereka menghindarinya. Sudah hampir memasuki hari ke 21 mereka melakukan aktivitas semuanya di dalam rumah, baik itu bekerja, bersekolah dan beribadah.

Rasa bosan dan jenuh memang sering menyelimuti diri, karena hanya melakukan aktivitas di dalam rumah. Namun dengan berdiam diri #dirumahsaja, sebenarnya juga memiliki sisi positif. Yaitu intensitas berkumpul dengan keluarga menjadi sering.

Banyak dari mereka yang tidak bisa mendapatkan waktu berkualitas bersama keluarga, hanya karena sibuk bekerja di luar. Namun dengan adanya peraturan #dirumahsaja ini waktu bersama keluarga di rumah menjadi lebih banyak.

Hampir semua aktivitas di dalam rumah sekarang dilakukan bersama-sama. Seperti contohnya, bersantai di teras depan rumah, menonton tv di ruang tengah, sampai dengan makan bersama di meja makan.

Makan bersama yang dilakukan di meja makan ternyata bukan hanya mempererat keakraban sesama anggota keluarga saja, namun juga sangat baik untuk kesehatan.

Seperti yang dikutip GAEKON dari laman Kumparan.com, sebuah riset yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition Education and Behavior pada bulan Januari 2020 melihat dampak frekuensi makan bersama keluarga terhadap kualitas diet dan fungsi keluarga.

Analisis tersebut menemukan, adanya hubungan positif antara frekuensi makan bersama per minggu (khususnya makan malam) dengan makan buah dan sayuran. Pada anak-anak dan remaja, rutinitas makan malam bersama keluarga bisa menurunkan risiko obesitas dan gangguan makan.

Dilansir dari Everyday Health, sebuah studi yang dilakukan oleh  peneliti survei dan Direktur Program Pencegahan Obesitas dari Harvard Medical School, Matthew W Gillman, MD juga menemukan, anak-anak yang makan bersama keluarga mereka cenderung lebih banyak mengonsumsi makanan rendah lemak, plus mendapat asupan serat pangan serta vitamin dan mineral lebih tinggi.

Studi lain berjudul The Importance of Family Dinners IV dari Columbia University menganalisis 4.746 siswa SMP dan SMA dengan latar belakang ras dan sosial ekonomi berbeda.

Penelitian tersebut menemukan, anak-anak yang lebih sering makan dengan keluarganya mengonsumsi lebih banyak buah-buahan dan sayuran. Selain itu, tingkat konsumsi soda mereka juga lebih rendah, ketimbang anak-anak yang jarang atau tidak pernah makan bersama keluarganya.

Selain itu seorang profesor di University of Minnesota of Public Health Dianne Neumark-Sztainer, PhD, juga mengatakan anak-anak yang makan bersama keluarga cenderung terhindar dari berbagai masalah, seperti depresi, bunuh diri, dan gangguan makan. Mereka juga lebih mungkin untuk tidak melakukan hubungan seks bebas. Ketika seorang anak merasa sedih atau tertekan, makan malam bersama keluarga dapat menjadi solusinya.

Menurut Laporan CASA sepeti yang dikutip dari laman Doktersehat, makan malam bersama keluarga setidaknya lima kali seminggu secara drastis dapat menurunkan keinginan anak untuk merokok, minum alkohol, dan obat-obatan.

Remaja yang kurang dari tiga kali mendapatkan makan malam bersama keluarga selama seminggu, 3,5 kali lebih mungkin untuk menyalahgunakan obat-obatan, 3 kali lebih mungkin menggunakan ganja, lebih dari 2,5 kali menjadi perokok, dan 1,5 kali lebih mungkin menjadi pencandu alkohol.

Dengan terbiasa menjadikan makan malam sebagai rutinitas akan membawa dampak baik bagi anak. Kebiasaan makan sehat akan terbawa sampai mereka dewasa. Dengan mengatur standar makan malam keluarga sejak dini, anak-anak akan lebih cenderung mengembangkan kebiasaan memilih makanan sehat seumur hidup.

KL For GAEKON