Kurang lengkap rasanya jika makan roti tawar atau roti bakar tanpa diolesi dengan selai. Orang-orang akan dengan mudah membuat sarapan atau snack hanya dengan menggunakan bahan roti dan selai saja. Apalagi jika kondisinya sedang diburu waktu. Jenis-jenis selai ada berbagai macam, salah satunya adalah selai srikaya. Kita tentunya mengetahui bahwa selai biasa terbuat dari buah-buahan, contohnya saja selai stroberi, nanas, bluberi, jeruk, dan lain sebagainya. Namun tahukah Gaekoners jika selai srikaya bukan terbuat dari buah srikaya?
Tak Ada Unsur Buah Srikaya
Selai srikaya ternyata berbeda dengan selai buah yang lain. Jika selai stroberi dan bluberi memiliki potongan buah di dalamnya, maka selai srikaya sama sekali tak memiliki saripati atau daging buah srikaya di dalamnya. Bahan utama dalam pembuatan selai ini adalah kuning telur, santan kental, gula, dan daun pandan. Hal ini yang mendasari dalam Bahasa Inggris selai srikaya disebut dengan egg jam atau selai telur dan coconut jam atau selai kelapa.
Sejarah Selai Srikaya
Tidak ada yang tahu pasti tentang asal mula adanya selai srikaya. Namun beberapa sumber menyebutkan bahwa selai ini berkaitan dengan Doce de Ovos atau krim telur manis dari Portugis. Komposisi dan teknik pembuatan keduanya sangat mirip. Perbedaan yang ada hanya terleak pada Doce de Ovos yang memakai kayu manis dan kulit jeruk lemon untuk menambah aromanya. Sedangkan selai srikaya menggunakan daun pandan untuk aromanya. Jika menilik dari sumber tersebut maka ada kemungkinan makanan ini diperkenalkan oleh pasukan penjajah dari Portugis yang datang ke Malaka pada abad ke-16. Resep ini kemudian diwariskan secara turun menurun dan menyebar seiring dengan penikahan antar suku.
Asal Mula Nama Selai Srikaya
Selai srikaya dikenal juga dengan sebutan kaya jam atau selai kaya di Malaysia dan Singapura. Di Thailand, selai ini disebut dengan sangkaya. Sedangkan di Filipina selai ini disebut dengan minatamis na bao. Menurut KBBI, kata “kaya” memiliki arti punya banyak harta atau mengantung banyak substansi. Jadi kemungkinan selai ini dinamakan selai kaya karena warnanya yang kuning seperti emas, yang biasa melambangkan kekayaan.
Sumber lain menyebutkan bahwa kata “kaya” berasal dari pelesetan kata “coalhada” yang dalam Bahasa Portugis memiliki arti “curd”. Curd adalah substansi berwarna putih yang biasa digunakan untuk membuat keju. Hal ini karena proses pembuatan selai kaya mirip dengan proses pembuatan curd. Sedangkan kata “sri” dapat diartikan sebagai cerah atau dapat juga identik dengan perempuan. Namun belum ada penjelasan pasti mengapa di Indonesia selai ini ditambahkan kata “sri” menjadi selai srikaya.
Nah Gaekoners tim yang baru tahu atau yang udah lama tahu nih?
FT for GAEKON