Gaekon.com – Hampir semua orang pasti pernah merasakan yang satu ini. Iya, kaki kesemutan memang terkadang muncul sesekali.
Keluhan ini umumnya bisa sembuh dengan sendirinya, sehingga disebut bukan hal yang membahayakan.
Namun, jika keluhan ini tak kunjung hilang atau muncul disertai gejala lain yang mengganggu, hal ini bisa saja menandakan adanya penyakit tertentu, seperti gangguan saraf.
Kaki Kesemutan
Kaki kesemutan dalam istilah medis disebut parestesia biasanya ditandai dengan rasa kebas serta muncul sensasi seperti tertusuk jarum namun cukup ringan.
Kondisi ini paling sering terjadi pada bagian kaki dan tangan. Kesemutan pada kaki terkadang membuat penderitanya kesulitan berjalan untuk sementara waktu.
Namun, pada kondisi normal, kondisi tersebut akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa saat dengan mengubah posisi kaki atau menggerakkannya.
Sebelum membahas lebih lanjut, kira-kira penyebab kaki kesemutan ini apa ya?
Kesemutan yang disebabkan oleh posisi duduk bersila atau berlutut terlalu lama sebetulnya tidak berbahaya, sehingga tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, apabila kesemutan terjadi terlalu sering disertai gejala lain, kondisi ini perlu diwaspadai karena bisa saja menjadi tanda adanya penyakit tertentu, seperti:
- Diabetes
Kesemutan pada penderita diabetes disebabkan oleh adanya gangguan pada saraf tepi atau disebut juga dengan neuropati diabetik. Selain kesemutan, gejala lain yang menyertai kondisi ini adalah rasa nyeri dan panas di kedua kaki, terutama di jari dan telapak kaki.
- Saraf Terjepit
Saraf kejepit biasanya berasal dari cedera atau pembengkakan yang tidak diketahui secara pasti pemicunya. Selain itu, kurang aktif bergerak juga bisa menyebabkan terjadinya saraf terjepit.
- Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun adalah kondisi medis yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang sel sehat dalam tubuh. Sejumlah penyakit autoimun, seperti penyakit celiac dan lupus, juga bisa menjadi penyebab kaki sering kesemutan.
- Gagal Ginjal
Kaki sering kesemutan merupakan salah satu gejala gagal ginjal. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk komplikasi penyakit lain, seperti hipertensi dan diabetes. Gejala kesemutan akibat gagal ginjal biasanya disertai dengan sensasi nyeri seperti tertusuk jarum, kram otot, kebas, serta kelemahan pada otot kaki.
- Cedera Sendi
Kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang melakukan aktivitas fisik berulang tanpa jeda sehingga menyebabkan otot-otot nyeri dan menegang. Selain itu, terlalu lama duduk di depan komputer juga dapat memicu cedera sendi dan memunculkan gejala kesemutan.
- Racun dalam Tubuh
Setiap harinya ada banyak racun yang masuk ke dalam tubuh, entah berasal dari makanan yang kurang terjaga kebersihannya atau racun yang terserap oleh kulit, seperti arsenik, merkuri, talium, dan zat lainnya. Racun-racun tersebut dapat menyebabkan beberapa bagian tubuh, termasuk kaki mengalami kesemutan dan terasa kebas.
- Kekurangan Vitamin B
Sering kesemutan bisa terjadi karena tubuh kekurangan vitamin B1, B3, B6, dan B12. Pasalnya, beberapa vitamin tersebut berperan penting dalam menjaga fungsi saraf. Untuk mengatasinya, mulailah mengonsumsi makanan sehat yang mengandung vitamin B, seperti ikan salmon, daging sapi, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
Pada dasarnya, kesemutan bisa dicegah dengan menghindari gerakan yang dapat menekan saraf, misalnya bersila terlalu lama, serta menerapkan gaya hidup sehat.
KA For GAEKON