Siapkah Kita Untuk New Normal?

0
Siapkah Kita Untuk New Normal?

Gaekon.com – Kata siapa kita tak siap untuk memberlakukan new normal? Kalau ada yang beranggapan demikian maka salah total itu. Kita siap. Sangat siap. Bahkan sebelum PSBB berakhir kita sudah ber-normal-normal ria.

Itulah tanggapan saya atas pertanyaan seorang karib sahabat saya beretnis Madura. Piye, Gresik siap New Normal? Loh jauh sebelum ada istilah new normal yang bikin puyeng, tak roso masyarakat yo wes berlaku normal.

Jauh sebelum PSBB akan berakhir, tindak-tanduk warga juga sudah berlaku demikian. PSBB kemarin kelihatan begitu ngefek, sepi di jalan-jalan, konsumsi turun, ekonomi mandek, saya rasa ya cuma karena momennya pas sama bulan Ramadhan aja.

Terbukti lepas Ramadhan, warung-warung kembali ramai, kafe-kafe dipenuhi pengunjung, jalan kembali ramai, pertokoan, aktivitas sosial kembali normal. Tak tampak lagi itu ketakutan akan pandemi Covid-19.

Jadi nggak betul itu pesimisme akan new normal. Wong ya rakyat Indonesia itu pembelajar yang tekun dan mudah sekali beradaptasi. Orang kemana-mana sudah mau cuci tangan, tidak mau bersalaman, pakai masker tak ketinggalan.

Rakyat Indonesia, kalau tak rasa lo ya, menganggap protap corona yang harus dijalankan sepanjang sisa hidup mereka itu bukan suatu beban yang berat. Apa bedanya protap corona dengan mitos-mitos seputar kesehatan yang diyakini menjauhkan kita dari kematian. Semacam, berolahraga rutin, minum multivitamin, dan sebagainya.

Begitu fleksibelnya rakyat Indonesia. Rakyat kita, terutama etnis Jawa dalam konteks new normal ini adalah pelaku filsafat, Weruh Sadurunge Winarah. Yang mereka sudah tahu sebelum new normal terjadi.

Betapa enaknya pemimpin yang ketiban amanah ngemong rakyat yang memiliki karakter seperti itu. Saya yakin Indonesia bisa dan sangat lancar bila nantinya kita benar-benar masuk fase new normal.

K For GAEKON