Suku Dayak: Suku dengan Beragam Tradisi

0
orang-dayak.jpg (1080×717)
https://rimbakita.com/suku-dayak/

Indonesia adalah negara yang kaya akan suku dan budaya, salah satu suku yang terkenal di Indonesia adalah Suku Dayak. Suku Dayak berasal dari Kalimantan dan hingga kini masih memegang erat adat serta tradisinya. Bentuk rumah, pakaian, serta bahasa yang digunakan suku ini juga masih khas.

Asal Usul Suku Dayak

Nama Dayak pada mulanya adalah sebutan untuk penduduk di Pulau Kalimantan. Suku Dayak memiliki 405 sub-sub suku yang setiap subnya memiliki adat, tradisi, serta budaya yang hampir sama. Di Kalimantan Selatan, Suku Dayak pernah membangun sebuah kerajaan yang disebut Nansarunai Usak Jawa, yang artinya adalah kerajaan Nansarunai dari Dayak Maanyan. Kerajaan itu diperkirakan berdiri pada tahun 1309-1389 dan telah dihancurkan oleh Majapahit.

Runtuhnya Kerajaan Nansarunai membuat Suku Dayak Maanyan terdesak dan terpencar. Beberapa masuk ke wilayah Suku Dayak Lawangan. Suku Dayak juga menjadi terpisah kembali ketika pengaruh agama Islam datang dari Kerajaan Demak sekitar tahun 1520. Akulturasi yang demikian kuatnya membuat banyak orang Dayak pergi dan membentuk budaya baru, serta melahirkan suku dan etnis baru yang mandiri.

Orang-orang Dayak yang teguh dengan agama lama mereka kemudian masuk kembali menyusuri sungai dan bermukim di beberapa tempat, seperti Batang Labuan Amas, Batang Amandit, Margasari, Amuntai, Kayu Tangi, dan Batang Balangan. Kini Suku Dayak memiliki enam rumpun besar yang terbagi di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Enam rumpun tersebut meliputi:

  1. Suku Dayak Apokayan
  2. Suku Dayak Klemantan
  3. Suku Dayak Ot Danum Ngaju
  4. Suku Dayak Murut
  5. Suku Dayak Punan
  6. Suku Dayak Iban

Beberapa Tradisi Suku Dayak

  • Tradisi Telinga Panjang
1566891295_Telingaan_Aruu_thumb.jpg (500×333)
https://indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan

Para perempuan Suku Dayak di Kalimantan Timur memiliki tradisi memanjangkan telinganya. Ada sebuah tanggapan bahwa perempuan Dayak yang memiliki telinga panjang maka akan terlihat semakin cantik. Memanjangkan telinga juga disebut sebagai tradisi menunjukkan status kebangsawanan serta melatih kesabaran.

Cara yang dilakukan untuk memanjangkan telinga adalah dengan menggunakan logam sebagai pemberat. Bagi para perempuan, diperbolehkan memanjangkan telinga hingga dada. Sedangkan para laki-laki diperbolehkan memanjangkan telinga hingga bawah dagu.

  • Tattoo

Tattoo bagi orang Dayak adalah simbol dari kekuatan serta hubungan dengan Tuhan, perjalanan kehidupan, dan sebagainya. Tradisi tattoo tidak hanya dilakukan oleh laki-laki, tapi juga perempuan. Proses pembuatan tattoo Suku Dayak masih menggunakan peralatan sederhana, dimana orang yang ditattoo hanya menggigit kain sebagai pereda sakit saat tubuhnya dipahat menggunakan alat tradisional.

Gambar yang dilukiskan juga tidak sembarangan. Setiap gambar memiliki makna. Contohnya adalah gambar bunga terong yang pada laki-laki dewasa berarti menandakan telah memasuki tahap dewasa. Sedangkan bagi perempuan, tanda kedewasaan adalah gambar Tedak Kassa yang terletak di kaki.

t_5d66497e9d91c_700.jpg (700×525)
https://www.indozone.id/fakta-dan-mitos/

Tradisi ini sudah dihentikan karena cukup mengerikan dan mengancam nyawa orang. Sebelumnya, tradisi ini dilakukan dengan cara memburu kepala musuh. Tradisi ini hanya dilakukan beberapa rumpun Dayak, seperti Ngaju, Iban, serta Kenyah. Berburu kepala harus dilakukan oleh pemuda Dayak sebagai wujud pembuktian bahwa ia mampu membanggakan keluarganya dan menyandang gelar Bujang Berani dan dapat menikahi gadis pilihannya. Perburuan ini dilakukan dalam kelompok kecil maupun besar.

Pada tahun 1874 kepala suku Dayak Khayan mengumpulkan para kepala suku dan menyepakati musyawarah Tumbang Anoi. Kesepakatan itu berisi larangan untuk melaksanakan tradisi ngayu, karena dapat menyebabkan perselisihan antara Suku Dayak.

Bahasa yang Digunakan Suku Dayak

Bahasa yang digunakan Suku Dayak terbagi menjadi 5, yaitu:

  1. Dayak Darat, memiliki 13 bahasa, salah satunya Bahasa Rejang
  2. Barito Raya, memiliki 33 bahasa dengan 11 bahasa dari kelompok Bahasa Madagaskar
  3. Borneo Utara, memiliki 99 bahasa, termasuk Bahasa Yakan dari Filiphina
  4. Melayik, yang dituturkan oleh Dayak Meratus, Dayak Keninjal, Dayak Kendayan, Dayak Iban, Dayak Bamayoh, dan lain-lain
  5. Sulawesi Selatan, yang dituturkan oleh Dayak Embaloh, Dayak Kalis, dan Dayak Taman

 

Masih banyak lagi fakta, budaya, serta tradisi yang dimiliki Suku Dayak. Tapi kita bahas di part selanjutnya ya! Jangan ragu dan lelah ya Gaekoners untuk selalu mempelajari budaya-budaya yang ada di Indonesia.

 

FT for GAEKON