Virus Zombie Ditemukan di Rusia? Adakah Potensi Bahaya?

0

2844960246.jpg (750×500)

Para ilmuwan dari Pusat Penelitian Ilmiah Prancis menemukan virus berusia 48.500 tahun dari daratan beku atau permafrost di Siberia, Rusia. Mikroba itu merupakan salah satu dari 13 sampel yang diteliti. Peneliti juga memastikan sampel itu memiliki perbedaan gen dari semua virus lain yang telah diketahui. Peneliti juga menemukan bulu mammoth dan usus serigala Siberia yang terkubur di bawah permafrost. Penemuan ini mendukung kesimpulan bahwa virus yang hidup masih berpotensi menjadi patogen menular.

Pemanasan Global Menghidupkan Mikroba

Penelitian ini dilakukan berkaitan dengan pemanasan global yang menyebabkan daratan beku mencair, sehingga menghidupkan kembali berbagai mikroba yang selama ini membeku. Tim peneliti yang terlibat memang dibentuk untuk menggali virus di Siberia. Pada penelitian sebelumnya peneliti menemukan virus berusia 30.000 tahun dan termasuk kategori pandoravirus, yakni virus yang cukup besar untuk dapat dilihat dengan mikroskop cahaya.

Apa Itu Virus Zombie?

medium_2022-11-30-1ad734474c.jpg (700×450)
https://fr.india.postsen.com/coronavirus/54231.html

Tim ahli yang dipimpin Jean-Marie Alempic sebagai ahli mikrobiologi dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis mengatakan bahwa virus yang hidup kembali ini memiliki potensi sebagai ancaman yang signifikan bagi masyarakat. Jika daratan beku mencair, maka itu akan membuat virus yang terkubur bangkit bak zombie. Walaupun saat ini pemanasan global belum sampai tahap itu.

Eric Delwart, ahli virologi dari University of California mengatakan bahwa penemuan virus raksasa merupakan permulaan untuk mengeksplorasi apa yang tersembunyi di bawah permafrost. Jika peneliti benar-benar mengisolasi virus hidup dari permafrost kuno, maka kemungkinan virus mamalia yang lebih kecil dan lebih sederhana juga akan bertahan dalam keadaan beku selama ribuan tahun.

Apakah Virus Zombie Menular?

Berdasarkan laporan penelitian yang dikutip dari The Independent, virus zombie bukan ancaman bagi kesehatan masyarakat. Virus yang diketahui sebagai Pandoravirus ini hanya menular ke Acanthamoeba, yang merupakan organisme bersel satu dan tidak memberikan ancaman untuk manusia. Menurut peneliti, penggunaan Acanthamoeba sebagai virus umpan merupakan pilihan yang valid karena tak hanya berada di tanah, air tawar, dan air laut melainkan juga berada di kolam keran, saluran air, akuarium, air limbah,bak hidroterapi, sistem pendingin, ventilator, dan unit perawatan intensif.

Tim peneliti mengungkapkan risiko bahaya biologis sama sekali tak dapat diabaikan dari menghidupkan kembali virus yang menginfeksi amuba prasejarah. Peneliti juga mencatat temuan ini menunjukkan bahwa virus yang dibebaskan dari permafrost dapat menimbulkan risiko di masa depan bagi hewan atau populasi manusia, terutama dengan perubahan cepat yang tak terduga karena krisis iklim.

Bagaimana Bentuk Virus Zombie?

virus-zombie_34.gif (284×391)
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6440183/

Bentuk virus zombie pada bioRxiv ditunjukkan dalam 6 gambar:

  • Pada gambar A menunjukkan partikel ovoid besar dengan panjang 1.000 nm dari Pandoravirus dengan ostiole apeksnya yang khas (kepala panah putih).
  • Pada gambar B menunjukkan campuran partikel Pandoravirus dan partikel Icosahedral megavirus, gambar menunjukkan stargate (struktur seperti bintang laut putih memahkotai puncak, panah putih)
  • Pada gambar C menunjukkan partikel memanjang dari Cedratvirus (Panjang 1.500 nm), yang memperlihatkan juga dua struktur seperti gabus apeks (panah putih).
  • Pada gambar D menunjukkan partikel memanjang dari Pithovirus (Panjang 1.900 nm), yang memperlihatkan juga struktur seperti gabus apeks tunggal (panah putih).
  • Pada gambar E menunjukkan partikel icosahedral berbulu besar (berdiameter 770 nm) dari Megavirus, dengan stargate (panah putih) yang menonjol.
  • Pada gambar F menunjukkan partikel Icosahedral yang lebih kecil (berdiameter 200 nm), tipikal dari Asfarvirus atau Pacmanvirus.

Kemunculan Virus Zombie Seperti Lingkaran Setan

Kemunculan virus zombie diibaratkan seperti lingkaran setan karena bahan organik yang dilepaskan oleh pencairan es terurai menjadi karbon dioksida dan metana, sehingga akan memicu efek rumah kaca. Semakin tinggi efek rumah kaca, maka suhu semakin memanas dan pencairan akan terjadi lebih cepat lagi. Ilmuwan juga menyebutkan bahwa penemuan virus baru-baru ini hanyalah puncak gunung es. Artinya aka nada lebih banyak virus yang ada di bagian bawah yang belum ditemukan dan membutuhkan studi dan penelitian lebih lanjut.

Penelitian mengenai virus ini belum melalui proses peer-review, namun Gaekoners bisa mengaksesnya lewat situs bioRxiv.

 

FT for GAEKON