
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta akhirnya buka suara soal kecelakaan laut dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Maluku Tenggara.
Sebanyak 2 mahasiswa dinyatakan meninggal dunia setelah kapalnya terbalik di perairan Maluku Tenggara. Mereka adalah Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo.
Sekretaris Direktorat pengabdian kepada Masyarakat UGM, Djarot Heru Santoso mengungkapkan bahwa 3 mahasiswa lainnya masih dirawat.
“Di luar tiga yang masih dirawat di rumah sakit dan ini kondisinya sudah berlangsung baik. Alhamdulillah sampai tadi malam kami komunikasi dengan dokternya ini, yang sakit secara fisik ini sudah baik,” kata Djarot.
Djarot menjelaskan para mahasiswa tersebut melaksanakan kegiatan revitalisasi terumbu karang bagian dari program KKN-PPM Unit Manyeuw.
Para mahasiswa bersama warga perlu ke laut menggunakan longboat untuk mengambil pasir.
“Longboat pertama itu membawa 35 karung pasir dan 5 orang. Berjalan aman. Yang kedua ketika ini musibah ini terbalik itu 16 karung pasir dengan 12 orang. Dari perbandingan itu sebenarnya dalam kondisi tidak masalah karena yang pertama itu 35 karung pasir,” kata dia.
Ia mengatakan ukuran karung tersebut sudah sesuai ukuran sebagaimana yang dilakukan warga di sana.
Namun, terlepas dari itu, Djarot mengatakan bahwa cuaca saat akan melaut sedang tidak menentu. Ia menyatakan masyarakat di sana juga menyebut tak mudah memperkirakan situasi cuaca untuk melaut saat ini.
“Dan teman-teman semua yang mungkin belum tahu situasi di Maluku Tenggara itu pulau itu tidak jauh dan itu pulau-pulau kecil. Dan itu ada penduduk kadang-kadangnya 3-4 dan memang transportasinya transportasi laut,” ujarnya.
Ia menambahkan, lokasi tersebut keempat kalinya menjadi tempat KKN-PPM UGM. Tiga periode kegiatan KKN-PPM sebelumnya berjalan lancar.
“Nah kalau untuk safety untuk adik-adik mahasiswa kami sudah ada pembekalan khusus, sudah ada pemberitahuan sebelumnya untuk imbauan berhati-hati, terutama memang air laut. Itu yang mahasiswa-mahasiswa kita mungkin tidak belum begitu banyak mengenal tentang laut. Nah ini karena memang mahasiswa dalam jumlah besar risiko itu memang ada,” kata dia.
Dalam kegiatan KKN-PPM tahun ini ada sekitar 8 ribu mahasiswa UGM yang diterjunkan. Jumlah itu termasuk di Maluku Tenggara.
Dalam peristiwa nahas di Maluku tenggara, ada tujuh mahasiswa yang sempat ikut naik longboat, yakni Septian Eka Rahmadi (wafat), Bagus Adi Prayogo (wafat), Afifudin Baliya, Daeren Sakti Hermanu, Muhammad Arva Sagraha, ?Pratista Halimawan, dan Ridwan Rahardian Wijaya.
KA For GAEKON



