
Sebanyak 700 ribu data milik individu di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) diduga mengalami kebocoran.
Kemenhan kini tengah menginvestigasi dugaan kebocoran tersebut. Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigjen Frega Ferdinand Wenas mengonfirmasi hal ini.
Pihaknya menyebut bahwa Kemenhan kini sedang melakukan investigasi bersama tim teknis keamanan siber.
“Kemhan saat ini sedang melakukan investigasi bersama tim teknis keamanan siber dan satuan kerja terkait,” kata Frega, dikutip dari CNN, Jumat (11/7/25).
Frega menegaskan komitmen Kemhan dalam menjaga kerahasiaan data sesuai Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (PDP), serta akan mengambil langkah penguatan sistem.
“Masyarakat diimbau tetap tenang, tidak terprovokasi, dan menunggu informasi resmi lebih lanjut setelah penelusuran internal selesai dilakukan,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam unggahan di media sosial X, seorang peretas dengan nama samaran “DigitalGhost” mengklaim telah membocorkan sebuah basis data yang berisi data pribadi milik 700.000 individu dari Kemhan.
Data yang dibocorkan tersebut dilaporkan mencakup informasi sensitif seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor peserta, nama lengkap, tanggal ujian, sesi ujian, lokasi ujian, posisi/jabatan yang dilamar, serta unit penempatan yang berkaitan dengan proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kemhan.
KA For GAEKON



