
Bocah viral karena “aura farming” Pacu Jalur, Rayyan Arkan Dikha belakangan ini jadi sorotan.
Bak rejeki nomplok, usai viral Rayyan mendapatkan berbagai macam bantuan dari segala penjuru.
Salah satu yang memberikan bonus yaitu Gubernur Riau, Abdul Wahid. Momen pemberian bonus untuk Rayyan ini justru menimbulkan kekecewaan di kalangan atlet.
Bagaimana tidak, bonus bagi atlet justru tidak kunjung dicairkan. Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau menyoroti belum dicairkannya bonus bagi atlet yang meraih medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2025.
Abdul Wahid yang memberikan bonus sebesar Rp 20 juta kepada Rayyan dan mengangkatnya sebagai Duta Pariwisata Riau seakan tidak sebanding dengan perjuangan para atlet yang telah mengharumkan nama Riau di ajang nasional.
Anggota Komisi V DPRD Riau, Indra Gunawan Eet menegaskan, Pemprov Riau tidak dapat menunda pencairan bonus para atlet lebih lama lagi.
Indra juga mempertanyakan dasar penghitungan dan realisasi dari janji bonus yang dijanjikan Pemprov Riau sebesar Rp 300 juta untuk peraih medali emas.
“Kami akan memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemprov Riau terkait hal ini pada minggu depan untuk meminta klarifikasi dan memastikan kepastian pembayaran bonus bagi para atlet,” ungkap Indra.
“Bayangkan ada yang sampai bilang ke emaknya, ‘Mak, kalau aku menang emas, insyaallah aku bangunkan rumah kecil ya. Aku naik hajikan bapak’. Mereka sudah berjuang luar biasa, tapi haknya tak kunjung dibayar,” tambah dia.
Indra menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap prestasi olahraga, mengingat kekuatan bangsa tidak terlepas dari pencapaian di bidang tersebut.
“Pemerintah harus memprioritaskan atlet-atlet yang berprestasi ini. Jangan matikan semangat anak-anak kita yang sudah berjuang demi nama Riau,” tambahnya.
Mereka merasa bahwa perjuangan mereka dalam mengharumkan nama daerah tidak mendapatkan pengakuan yang setara dengan perhatian yang diberikan kepada Rayyan.
KA For GAEKON



