
Acara Tabligh akbar yang diisi Habib Rizieq Shihab di Pemalang, Jawa Tengah pada Rabu (23/7/25) berakhir bentrok.
Sebanyak 15 orang, termasuk 4 anggota kepolisian dilaporkan terkapar dan mengalami luka-luka akibat bentrokan tersebut.
Bentrokan itu diketahui antara massa Front Persaudaraan Islam (FPI) dan kelompok Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS).
Kapolres Pemalang, AKBP Eko Sunaryo, mengonfirmasi jumlah korban yang mengerikan ini. Ia merinci bahwa dari 15 korban luka, empat di antaranya adalah personel polisi yang sedang bertugas.
“Dua personel dirujuk ke RS Siaga Medika dan dua lainnya mendapatkan perawatan dari Dokkes Polres Pemalang,” kata Eko, dikutip dari suara, Jumat (24/7/25).
Sementara itu, korban dari pihak sipil juga tidak sedikit. Dari kubu PWI-LS, tercatat sembilan orang mengalami luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Sedangkan dari pihak FPI, dua orang dilaporkan menderita luka di bagian kepala. Eko memastikan situasi di lokasi kini sudah kondusif dan meminta kedua belah pihak untuk menahan diri agar tidak ada lagi korban berjatuhan.
“Bupati Pemalang akan memfasilitasi biaya pengobatan terhadap korban yang dirawat di rumah sakit,” tambah Eko.
Di balik data korban yang berjatuhan, FPI justru menuding ada kejanggalan dalam peran aparat kepolisian di lokasi.
Sekretaris Bantuan Hukum FPI, Aziz Yanuar, mengklaim polisi seolah menggiring rombongan Habib Rizieq ke ‘jalur jebakan’.
Menurutnya, saat rombongan tiba, polisi mengarahkan mereka untuk masuk melalui jalur belakang panggung.
“Rombongan IB HRS waktu mau masuk lokasi tabligh akbar diarahkan polisi lewat jalur belakang panggung. Tapi tim pengawalan beliau menolak karena jalur depan panggung sudah disterilkan panitia dan warga,” kata Aziz.
Tim pengawalan yang menolak arahan itu berhasil membawa Habib Rizieq ke panggung dengan aman melalui jalur depan. Namun, neraka justru pecah di jalur belakang tepat di lokasi yang disarankan polisi di mana massa PWI-LS sudah menunggu.
“Alhamdulillah Habib Rizieq bisa ceramah dengan sukses dan penuh berkah. Tapi ternyata jalur belakang panggung sudah dikuasai kelompok PWI-LS yang memang menunggu untuk mengadang beliau,” ujarnya.
KA For GAEKON



